Kemarau Memikat Juita
Kemarau bergemuruh di memoriku,
terbayang imaji sayu
senyum juita nan sendu
memikat temaram tuk merindu
riuh nestapa pun menjerat
sang juita,
semakin terpikat …
Layunya Rindu
menjelma daun-daun rindu,
layu di penghujung waktu
berguguran sepanjang kenangan
melayang sisakan angan
bercumbu sedu tersesak,
di pusaran udara,
ku tepiskan paras,
sang juita …
Perjalanan Nestapa
flamboyan getarkan rintik hujan,
menyemai gemericik
tarian air mata sang langit,
menganak sepanjang jalur kemarau
disemayamkan telah,
segala risau dan pilu …
Cerita Renjana
renjana telah bersaksi,
menjelma percikan memori
di bawah temaram cakrawala,
kita terduduk dalam relung sepi,
bersua sejenak,
sebelum sang dewi malam,
berpulang,
dalam pelabuhannya …
Dermaga Hati
untuk setiap kata,
aku menjelma angin senja
sejenak mengecup kening cakrawala
hingga kelam menjelang,
perayaan nan sakral
tentang seorang kekasih,
sedang berlabuh
di dermaga hati …
Maria Dominika Tyas Kinasih, demikian namanya. Lahir di Kab. Semarang, 12 November 2000. Ia memiliki hobi membaca, menulis, dan bermain musik. Beberapa karyanya, berupa kumpulan puisi di antaranya: Tiga Bait di Sepertiga Malam (Haura Publishing, Januari 2021), dan Perempuan di Perguliran Waktu (Haura Publishing, Januari 2024). Penggemar Sapardi Djoko Damono ini dapat dihubungi di E-mail mariadominika2@gmail.com dan Instagram @mariadominika_