Bersimbah Luka
Terhampar pulau di timur laut jawa
Gesekan terjadi karena sumber daya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di tepi lautan yang bergelora
Suara senjata mulai menggema
Di bumi Surabaya dan Madura
Darah pahlawan mengalir membara
Pasir-pasir di bibir pantai menyaksikannya
Perang dahsyat antara dua saudara
Saudara besar dalam sejarah jawa
Di balik darah yang bersimbah luka
Harapan tumbuh di sela duka
Mimpi perdamaian kini terasa
Suara ombak mulai semawa
Mendengar semua mulai tiada
Tawa pahlawan mulai bermuara
Pasir pantai kembali bercinta
Namun….
Sang darah tetap bersimbah, di setiap luka yang tak lagi basah.
Yogyakarta 26 September 2024.
Langit Kelabu
Kini, Langit mulai kelabu
Orang-orang kian membisu
Teramat panjang jalan berdebu
Tiada tempat untukku mengadu
Namun senyummu tetap membekas dalam kalbu
Senyum manis serasa ampedu
Terasa hangat walau tak ada temu
Suara hati inginkan dirimu
Memeluk resah di dalam rindu
Bagai air di sungai biru
Mengalir deras kearah batu
Tempatku meneduh di kala itu
Dan bersujud ke arah kiblatmu.
Yogyakarta 24 September 2024.
Tembang Kenangan
Kutembangkan lagu
Berjudul kenangan
Kususuri laut
Tempat ku pulang
Abu-abu tak kunjung hilang
Rona senja tampak menjingga
Kutitipkan rasa pada sang pencipta
Ku langitkan namamu pembawa pelita
Berhiaskan pelangi mengecup semesta
Gemuruh angin, mengeluh, menderita
Kehidupan manusia mulai bersengketa
Alam-alam tampak terluka
Herbivora saling memangsa
Tanpa mengenal apa yang namanya cinta
Simpang siur telah berkelana
Sang lentera mulai binasa
Namun cinta tak pernah sirna
Walau hanya dengan meraba-raba
Kasihmu tetap tiada dua.
Yogyakarta 20 September 2024
Di Sini
Di sini aku menyepi
Tampak ramai terasa sendiri
Gemuruh hujan teramat suci
Tempatku berlabuh dan menggali mimpi
Sekelompok manusia sedang diskusi
Memecahkan karang penuh misteri
Satu tujuan antara pikiran dan hati
Demi masa depan yang seakan abadi.
Yogyakarta 23 September 2024.
Sang Nelayan
Aku berjalan di tengah keramaian
Dalam hati meniti kehidupan
Di gang gelap aku menemukan
Seorang nelayan yang sedang kelaparan
Duduk sambil mengepalkan tangan
Besar harapan kepada sang Tuhan
Walau tak sampai kapan ia makan.
Yogyakarta 24 September 2024.
Alexio Riqil Vitor merupakan pemuda kelahiran Sumenep, Madura yang sedang melanjutkan studi di UIN Suka Yogyakarta