Connect with us

Puisi

Puisi-Puisi Nida Nur Fadillah

Nida Nur Fadillah

Published

on

Ilustrasi via @cdd20

Memotret Kata

 

lewat teropong masa silam

di mana hari selalu dirasa pagi

dan kami menjelma mentari

yang dipertemukan oleh sunyi

sambil sesekali berbagi histori

dan kini

ingin sekali aku ceritakan

pada sepasang mata yang khusyuk

memotret kata-kata dari buku

tentang pertemuan kami

Baca Juga :  Puisi-Puisi Hida AK

hingga bangku bertambah satu

oh, mata hati

 

Subang, 2021

 

Menakar Nasib

 

aku menakar nasib

bagaimana kelak ia akan tumbuh

bilamana sunyi menjadi karib

bilamana diam menjadi sekutu

 

tatkala buku mengetuk pintu

ia memintanya tuk tinggal

menyapa dan berbincang

sepi tak berani lagi bertamu

Baca Juga :  Yogyakarta

  

Subang, 2021

 

Ayunan Ibu

 

adalah malam

di mana kata-kata terbuai

dalam ayunan ibu

  

Subang, 2021

 

Diam-diam

 

di tubuh waktu

sepasang buku ikut berlari

menuju pangkuan ibu

dua bola matamu berayun

mengikuti gerak jemari

Baca Juga :  Ramadan

sedang diam-diam buku yang satu

berpindah ke pelukanmu

  

Subang, 2021

  

Di Balik Pesta

 

televisi tinggal kerangka

terasing dari pesta

sedang buku dan makanan berdansa

sebab gadis kecil itu mengundangnya

di satu meja yang sama

 

Subang, 2021

Kelahiran Subang pada tahun 1999. Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Purwakarta. Puisi-puisinya tersiar di Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, Bangka Pos, Harian Bhirawa, Radar Cirebon, Malang Post, Radar Tasikmalaya, Kabarmadura.id, Gadanama.my.id, Kamianakpantai.com, Metafor.id, Tajdid.id. Nida sudah menerbitkan buku antologi cerpen yang berjudul Sebelum Dendam Memudar. Selain itu, artikel-artikelnya tayang di berita.upi.edu, IJOCSEE, tintahijau.com, mojok.co, islampos.com, jalansirah.com, dan ruangmuslimah.co. Karya esainya masuk kategori harapan pada Lomba Esai yang diselenggarakan oleh The Yudhoyono Institute (2021)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending