HPN 2024 dan Tantangan Pers di Era Digital

Redaksi Nolesa

Jumat, 9 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh LAILUR RAHMAN*


Hari Pers Nasional (HPN) 2024 menjadi momentum penting bagi para jurnalis dan insan pers di Indonesia untuk merenungkan peran serta tantangan yang dihadapi dalam menghadapi era digital yang terus berkembang.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, peran pers sebagai penjaga kebebasan berbicara dan penyampai informasi yang akurat menjadi semakin penting. Namun, bersamaan dengan itu, era digital juga membawa tantangan baru yang kompleks bagi dunia pers.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu tantangan utama yang dihadapi pers di era digital adalah penyebaran informasi yang tidak valid atau hoaks. Dengan mudahnya akses informasi melalui internet dan media sosial, orang-orang dapat dengan cepat menyebarkan berita palsu atau tidak terverifikasi, yang dapat mempengaruhi opini publik dan merusak kepercayaan masyarakat terhadap media. Hal ini menuntut para jurnalis untuk semakin teliti dalam melakukan verifikasi dan validasi informasi sebelum menyampaikannya kepada publik.

Selain itu, keberadaan platform-platform media sosial juga mengubah paradigma dalam industri media. Pers tidak lagi hanya berkompetisi dengan media tradisional lainnya, tetapi juga dengan platform-platform digital yang memungkinkan siapa saja untuk menjadi pembuat konten. Hal ini menuntut pers untuk terus berinovasi dalam menyajikan konten yang relevan dan menarik bagi pembaca, serta memperkuat kredibilitasnya sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya.

Baca Juga :  HAM dan Raport Merah Polri

Perubahan perilaku konsumen media juga menjadi tantangan bagi pers di era digital. Masyarakat cenderung lebih memilih untuk mengonsumsi berita melalui platform digital daripada media cetak atau televisi. Hal ini menuntut pers untuk mengadaptasi strategi distribusi mereka agar tetap relevan dan dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Selain itu, pers juga perlu memperhatikan tren konsumsi konten yang semakin beragam, seperti video berita singkat atau podcast, untuk memenuhi kebutuhan pembaca yang berbeda.

Di tengah persaingan yang semakin ketat dalam dunia media digital, etika jurnalistik juga menjadi hal yang tidak boleh dilupakan. Meskipun tekanan untuk memperoleh klik dan tayangan dapat menjadi sangat besar, pers harus tetap memprioritaskan integritas dan kebenaran dalam menyajikan informasi. Hal ini menuntut para jurnalis untuk mempertahankan standar profesionalisme yang tinggi, termasuk dalam hal penggunaan sumber yang dapat dipercaya dan penanganan konflik kepentingan.

Baca Juga :  Dilarang Membuang Sampah di Sini

Selain tantangan internal dalam profesi jurnalistik, pers juga dihadapkan pada tantangan eksternal seperti regulasi pemerintah dan tekanan politik. Di beberapa negara, kebebasan pers dapat terancam oleh upaya pemerintah untuk mengontrol informasi atau membatasi kebebasan berekspresi. Hal ini menuntut pers untuk tetap teguh dalam menjaga independensinya dan melawan segala bentuk upaya untuk membatasi kebebasan pers.

Namun, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, era digital juga membawa peluang baru bagi dunia pers. Perkembangan teknologi memungkinkan pers untuk menyajikan berita secara lebih interaktif dan menarik, seperti dengan menggunakan visualisasi data atau fitur multimedia lainnya. Selain itu, platform-platform digital juga memungkinkan pers untuk lebih mudah berinteraksi dengan pembaca dan mendapatkan umpan balik langsung dari mereka.

Kolaborasi antara media juga menjadi kunci dalam menghadapi tantangan di era digital. Dengan saling mendukung dan berbagi sumber daya, media dapat memperkuat posisinya dalam industri dan meningkatkan keberhasilan bersama dalam menyajikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, kerja sama dengan pihak-pihak lain seperti lembaga pemerintah atau organisasi masyarakat juga dapat membantu pers dalam mengatasi tantangan bersama.

Baca Juga :  Dicari: Calon Kepala Daerah Berintegritas!

Dalam menghadapi tantangan pers di era digital, pendidikan dan pelatihan juga menjadi hal yang penting. Para jurnalis perlu terus mengembangkan keterampilan mereka dalam mengelola informasi digital, termasuk dalam hal verifikasi data dan penggunaan teknologi baru. Selain itu, peningkatan literasi media di kalangan masyarakat juga dapat membantu dalam meminimalisir penyebaran berita palsu dan meningkatkan pemahaman tentang peran pers dalam demokrasi.

Sebagai penutup, Hari Pers Nasional 2024 adalah saat yang tepat bagi seluruh insan pers untuk merenungkan tantangan yang dihadapi dalam menghadapi era digital yang terus berkembang. Dengan menjaga integritas, berinovasi dalam penyajian konten, dan bekerja sama secara kolaboratif, pers dapat terus memainkan peran pentingnya sebagai penjaga kebebasan berbicara dan penyebar informasi yang akurat dalam masyarakat.


*) Pengajar di SMK Diponegoro, Depok, Sleman

Editor : Ahmad Farisi

Berita Terkait

Ketika Kemajuan Teknologi Malah Mendorong Kemunduran Logika
Demokrasi Sehat, Rakyat Berdaulat: Menuju Sumenep Bermartabat
Menanamkan Nilai
Anies Baswedan dan Partai Baru
Refleksi HUT RI Ke-79: Mengapa Bung Karno Memilih Bentuk Negara Kesatuan?
KPK dalam Jeratan Desentralisasi Korupsi
Dilarang Membuang Sampah di Sini
Cegah Politik Uang dalam Pilkada 2024

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:16 WIB

Ketika Kemajuan Teknologi Malah Mendorong Kemunduran Logika

Selasa, 12 November 2024 - 06:56 WIB

Demokrasi Sehat, Rakyat Berdaulat: Menuju Sumenep Bermartabat

Jumat, 25 Oktober 2024 - 06:48 WIB

Menanamkan Nilai

Selasa, 3 September 2024 - 08:59 WIB

Anies Baswedan dan Partai Baru

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 10:13 WIB

Refleksi HUT RI Ke-79: Mengapa Bung Karno Memilih Bentuk Negara Kesatuan?

Berita Terbaru

Ilustrasi (pixabay/nolesa.com)

Puisi

Puisi-puisi Tundra Alif Juliant

Rabu, 25 Des 2024 - 08:36 WIB