Puisi-puisi Khalil Satta Èlman

Redaksi Nolesa

Minggu, 12 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi via @cdd20

Ilustrasi via @cdd20

Kepada Kawan

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎:fr

bila segala raib

dan aku sempurna

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

sembunyi di balik kata-kata

kau mesti melambai

pada perjalanan

sebagai tanda bahwa waktu

adalah budakmu

selagi malam

melepas kerudung putihnya

lalu menyimpannya

di balik mega.

 

kemudian aku tanyakan

sesuatu padamu:

sepi yang jadi besi

sunyi yang jadi tembaga

kau simpan di mana?

 

segalanya purna

bahkan belulang masa lalu

aku tak punya, katamu

dengan suara karat

berlapis-lapis.

tiba-tiba puisi jadi berhala.

 

Cabeyan, 2021

 

Pernyataan II

 

di bawah langit

yang sama birunya

kupahat kekakuan-kekakuan

pada dada batu terjal

sebelum sepi menepi

di sana

 

busur hujan

memburu hangat badan

(kobar api di dalam)

aku berlari

Baca Juga :  Sarung Ayah - Puisi Ibnu Arif

ke dalam diri sendiri

meski gigil

mulai terpanggil

 

“kau akan mati

setelah segalanya

selesai dituliskan,

atau setelah puisi-puisi

kehilangan mulutnya”

 

tiba-tiba sunyi jadi belati.

 

Kutub, 2021

 

Ratap II

 

tak kau saksikan, Ma

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎betapa kejam waktu

kikis umurku

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎ ‏‏‎  secepat kilat cahaya

sedang kenangan

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎ ‏‏‎  menikam tenang

yang kugelar

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎ ‏‏‎  dari matahari mocar

sampai melompat

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎ ‏‏‎  ke balik gunung

 

juga tak kau saksikan, Ma

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎ ‏‏‎  kucur darah

Baca Juga :  Puisi-puisi Abdurrahman ZN

dari nganga luka rindu.

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎ ‏‏‎  bikin sungai-sungai.

di tepinya, aku bertapa

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎ ‏‏‎  menjadi pengembara.

 

Kutub, 2021

 

Panggil Aku Si Dungu

 

i/

panggil aku si dungu:

sungai dalam diri keruh hilirnya.

 

karena tak kupahami

gerak bijaksana dalam tubuhmu

kupanggul selaksa tanda tanya

dari balik cadas kepala

 

pengetahuan serupa karang

yang tak dapat kubelai tenangnya

sebab laut begitu kejam

patahkan tangan-kemudi-juga layar

yang kugelar.

 

ii/

panggil aku si dungu:

samsu dalam jiwa biru bibirnya.

 

sebelum kalimat-kalimat

putus-putus pada napasmu

kepalaku sudah lama ompong

dari cinta yang kosong

 

tapi kau wajib tahu

fragmen ini, kekasihku

adalah tanda

bahwa aku pernah gila

Baca Juga :  Puisi-Puisi Vera Nurfarhiyatin

 

Cabeyan, 2021

 

Kepadamu, Nala

 

kepadamu, nala, lubang bekas peluru di dadaku

selalu terbuka

menjadi suaka ketika busur bening langit tak mau

reda mengarah pada tubuh molekmu.

maka jangan lipat anganmu

menuju dahan lauhulmahfuz untuk sekedar

menggugurkan nama-nama yang tertera di daun-daunnya

 

bunga api yang membakar gincumu, merambat

pada lingkar daging lukaku. maka,

aku memilih menghancurkan diri

tidak dengan belati; tidak dengan puisi;

tidak dengan mesiu; tidak dengan rindu.

dengan sepi yang sempat dikirim kekasih

menjadikanku debu.

 

kepadamu, nala, air mata, badai, gigil yang kukirim

padamu putus-putus

selain surat cinta sampai berjilid-jilid.

ombak bilang tuhan patahkan layar kepulangan

kuseka kata, setelah mawar tumbuh di buritan

diam-diam malam dibutakan rembulan.

 

kepadamu, nala, anjay!

 

Cabeyan, November 2021

Berita Terkait

Puisi-puisi Zikri Amanda Hidayat
Puisi-puisi Tundra Alif Juliant
Puisi-puisi Qudwatul Imamah-Madura
Puisi-puisi Elmira Damayanti-Madura
Puisi-puisi Amanda Amalia Putri-Banyuwangi
Puisi-puisi Alexio Riqil Vitor-Madura
Puisi-puisi Moh. Aqil-Madura
Puisi-puisi A. Danial Matin-Madura

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 07:17 WIB

Puisi-puisi Zikri Amanda Hidayat

Rabu, 25 Desember 2024 - 08:36 WIB

Puisi-puisi Tundra Alif Juliant

Kamis, 12 Desember 2024 - 08:30 WIB

Puisi-puisi Qudwatul Imamah-Madura

Sabtu, 7 Desember 2024 - 07:43 WIB

Puisi-puisi Elmira Damayanti-Madura

Sabtu, 30 November 2024 - 07:34 WIB

Puisi-puisi Amanda Amalia Putri-Banyuwangi

Berita Terbaru

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman (Foto: ip/nolesa.com)

Nasional

Pemerintah Jamin Harga Beras Stabil Hingga Ramadan 1446 H

Selasa, 4 Feb 2025 - 22:03 WIB

Nelly Farraniyah (Foto: dokumen pribadi untuk nolesa.com)

Sosok

Pengalaman Hobi Jadi Motivasi Profesi

Selasa, 4 Feb 2025 - 18:26 WIB