Puisi-puisi Abdurrahman ZN

Abdurrahman ZN

Jumat, 17 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Syair Di atas Atap

Hujan bersyair di atas atap

Tentang dingin, basah, dan burung

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menyuramkan sedikit senyum rembulan

Langkah tak melihat selokan yang berlubang

 

Dingin, kau bersyair tentang rindu pejuang masa lalu

Demi sepasang sandal yang terus bergandengan

Jika kau hanyutkan kasih seperti kemaren

Duka akan lahir di setiap pemilik

 

Basah, kau bersyair tentang laut

Dengan terjangan harap kau abai kematian

Baca Juga :  Puisi-Puisi Agus Sauchi

Dibelakang ada rasa tak rela

Namun demi hidup semua resah redup

 

Burung, kau bersyair tentang malam ini

Bersama segelas kopi sedikit berasap

Menyejukkan tubuh yang mulai menggigil atas cobaan hidup

Terlihat bersilang tapi bukan persimpangan

 

Hujan, akan kukaji syairmu esok pagi

Beserta senyum pewakil terimakasih untuk malam hari

Sebagai kenang kutulis pada pintu lemari

Dan akan kuceritakan pada rembulan nanti

Istana kacobhung, 30 Desember 2022

Pohon Tua

Baca Juga :  Puisi-Puisi Agus Sanjaya

Suara itu jadi hantu setiap waktu

Menggugurkan daun yang sedang berjuang mencari indah

Kasian para reranting bila dilanda kering

Jangan hanya bisa merasa sementara

 

Para burung selalu bersyair tanpa lelah

Mengisi kesunyian di setiap waktu

 

Suara itu

Tembus pada gerbang rasa

Terlihat malam bersama bintang

Diam berada di sangkar orang

Annuqayah, 2023

Jabat Tangan

Saat hujan turun
Semakin terlihat lekuk wajah topengmu
Apa lagi para alis menunduk tak mau tahu apa yang sedang melanda rasa kala itu
Dihias dengan lambayan tangan
Setelah jabat tangan usai
Dalam pikir bingung,
Ada apa dengan jabat tangan

Baca Juga :  Puisi-puisi Maria Dominika Tyas Kinasih-Semarang

Annuqayah, 2023

Selamat Siang Hujan

Selamat siang hujan

Pecah telah menggugurkan harap

Dengan sekian dingin

Gemetar kaki seakan tanpa alasan

Cerdik, hasil sia-sia

Tak berpikir pada nelayan

Dalam otak hanya hasil perjuangan

Bukan hayal yang ditunggu jawaban

Istana Kacobhung, 07 Desember 2022

Berita Terkait

Puisi-puisi Tundra Alif Juliant
Puisi-puisi Qudwatul Imamah-Madura
Puisi-puisi Elmira Damayanti-Madura
Puisi-puisi Amanda Amalia Putri-Banyuwangi
Puisi-puisi Alexio Riqil Vitor-Madura
Puisi-puisi Moh. Aqil-Madura
Puisi-puisi A. Danial Matin-Madura
Puisi-puisi Ilham Jayadi-Madura

Berita Terkait

Rabu, 25 Desember 2024 - 08:36 WIB

Puisi-puisi Tundra Alif Juliant

Kamis, 12 Desember 2024 - 08:30 WIB

Puisi-puisi Qudwatul Imamah-Madura

Sabtu, 7 Desember 2024 - 07:43 WIB

Puisi-puisi Elmira Damayanti-Madura

Sabtu, 30 November 2024 - 07:34 WIB

Puisi-puisi Amanda Amalia Putri-Banyuwangi

Jumat, 22 November 2024 - 05:38 WIB

Puisi-puisi Alexio Riqil Vitor-Madura

Berita Terbaru

Ilustrasi (pixabay/nolesa.com)

Puisi

Puisi-puisi Tundra Alif Juliant

Rabu, 25 Des 2024 - 08:36 WIB