Puisi-Puisi Agus Sanjaya

Agus Sanjaya

Kamis, 11 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi via @cdd20

Ilustrasi via @cdd20

Pancaka

 

Mimpi adalah gumpalan kapas yang mengapung bersama asa, mengisi malam dengan labirin kecil. Menyelimutiku dengan sayap kehangatan. Aku bisa terbang bersamamu, mengubur luka di dalam kamar. Kini tumbuh bunga mimpi berduri, memakan siapa berani melarangnya. Dia berlari menggigit kakiku, menari di atas awan-awan lembut. Selimut memelukku dengan dada bidangnya. Aku akhirnya nyaman dengan bau tubuhmu.

 

6 November 2021

  

Candana

 

Bumi kau pelintir di saku celana, kemiskinan kau pupuk agar subur. Berharap menjadi bunga segar di mata, tetapi semua itu sia-sia. Kini hanya semak berduri menusuk mata, menghujam binatang melata lupa negerinya. Mereka sibuk berdiri di podium, seolah malaikat bersenandung di langit. Kala duri mendidihkan racun-racunnya. Semua manusia makin buta dengan warna-warni dunia. Emas adalah Tuhan bagi umatnya. Sampai raga berlarian di akhir masa.

Baca Juga :  Serunai Apak

 

7 November 2021

 

Batunda

 

Aku pernah mendengar penyihir jahat yang datang ke kampung Wawali Batu. Ia mampu menyihir bayam jadi kelapa sawit, bahkan batu kecil menjadi banjir bandang. Saat hujan mengaliri mata sipitnya, tangisan menderita dari parade musim panas menggelegar. Tebing terkikis tipis seperti kue ulang tahun balita. Ribuan burung menuju arah utara.

Baca Juga :  Puisi-puisi Muhammad Ridwan Tri Wibowo

 

7 November 2021

 

Ambika

 

Kau adalah gadis cantikku. Matamu nan biru memancarkan kelapangan samudera, meski sering kali dunia menamparmu secara kejam. Ambika, putri ibu. Sembilan bulan ibu mengandungmu dalam rahim kata. Kini kau tumbuh sebagai Srikandi Pancala. Kau bakar ketidakadilan menjadi abu. Serupa Dewi Durga penghancur angkara murka. Ambika kebanggaanku. Ibu sangat menyayangimu.

 

8 November 2021

Berita Terkait

Puisi-puisi Zikri Amanda Hidayat
Puisi-puisi Tundra Alif Juliant
Puisi-puisi Qudwatul Imamah-Madura
Puisi-puisi Elmira Damayanti-Madura
Puisi-puisi Amanda Amalia Putri-Banyuwangi
Puisi-puisi Alexio Riqil Vitor-Madura
Puisi-puisi Moh. Aqil-Madura
Puisi-puisi A. Danial Matin-Madura

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 07:17 WIB

Puisi-puisi Zikri Amanda Hidayat

Rabu, 25 Desember 2024 - 08:36 WIB

Puisi-puisi Tundra Alif Juliant

Kamis, 12 Desember 2024 - 08:30 WIB

Puisi-puisi Qudwatul Imamah-Madura

Sabtu, 7 Desember 2024 - 07:43 WIB

Puisi-puisi Elmira Damayanti-Madura

Sabtu, 30 November 2024 - 07:34 WIB

Puisi-puisi Amanda Amalia Putri-Banyuwangi

Berita Terbaru

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman (Foto: ip/nolesa.com)

Nasional

Pemerintah Jamin Harga Beras Stabil Hingga Ramadan 1446 H

Selasa, 4 Feb 2025 - 22:03 WIB

Nelly Farraniyah (Foto: dokumen pribadi untuk nolesa.com)

Sosok

Pengalaman Hobi Jadi Motivasi Profesi

Selasa, 4 Feb 2025 - 18:26 WIB