Patah
Sebab patah adalah jatuh
Hati teriris kesedihan luruh
Sebab patah adalah
Menanam benih harapan
Tumbuh menjulang
Memetik rasa sakit
Buah kekecewaan
Sebab patah adalah cara hidup
Mengajari hati agar tegar
Mencintai kehilangan-kehilangan
Menggenggam luka penuh kelapangan
Sebab patah adalah caraNya
Menanam biji ketabahan
Tumbuh di dada pelan-pelan
Melewati setiap gelombang
Amuk kehidupan-
Lamongan, 20 Desember 2024
Kota yang Sakit
Di kota Megapolitan, bayang-bayang kelam membentang
Terselip derita tiada henti
Menyelimuti gedung-gedung pencakar langit tinggi
Air mata dan teriakan, menjadi nada tak asing lagi
Mereka terpinggirkan, suaranya tak lagi terdengar
kesedihan mengalirkan luka sepanjang gagap para penguasa
Anak-anak jalanan, mata mereka mencerminkan kelaparan
Tubuh kecil, menanggung beban yang tak sepadan
Mencari sesuap nasi, mimpi-mimpi terkubur debu dan polusi
Rumah-rumah kumuh, menangis di gelap malam
Dindingnya retak, atapnya bocor
Menyimpan kisah pilu dan harapan bolong
Sampai kapan kota ini sakit, dari para monster yang memburu jiwa, menghisap kering belas kasih di dada
Sampai kapan kota ini sakit, dari para monster yang mencengkeram erat, keadilan terus dilumat
Sampai kapan kota ini sakit
Harus menunggu sekarat, lalu mati ?
Bocah Kecil Itu
Bocah kecil itu menunggu ayahnya pulang setiap malam
Rembulan menyambutnya dengan rekah sinar,
Namun nyala harapannya pupus
Lagi-lagi, lelaki itu tidak ditemuinya
Di matanya, burung gagak terbang ke sana kemari
Mengabari perihal kematian
:mematut segenggam impian
Hantu-hantu kesedihan gentayangan
Memeluknya dalam-dalam
Tersisa
Sepasang sayap kesunyian
Membawanya terbang
Lamongan, 2023
Kepada Ayah
Di punggungmu, tetesan keringat semayam
Ribuan harap merakit jadi kapal-kapal doa. Berlayar.
Luka-luka kau samarkan dibalik ulas senyuman
Lamongan, 2023
Lorong
Hari-hari berjalan seperti kalender usang
Kerja lagi lalu pulang memikul kelelahan
Setiap pagi saat duduk di halte,
Aku melihat banyak orang, lalu lalang kendaraan
Aku melihat seorang pengamen memegang kecrekan di tangan
Bernyanyi dengan nada tak beraturan, percaya diri menadahkan tangan untuk memenuhi harapan
Ada yang memandangnya acuh, tak peduli dengannya
Ada juga yang memberinya koin tak seberapa
Baginya koin itu seperti permata
bisa menyelamatkannya dari rasa lapar yang meronta
Atau sebagai penyambung hidup yang talinya bisa putus kapan saja
Hidup itu benar-benar melelahkan
Bagi seseorang :
Setiap pagi dan selepas petang mengerjakan tugas-tugas yang belum terselesaikan
Hidup itu benar-benar melelahkan
Bagi seseorang:
berlari keras mewujudkan keinginan
Namun, tiba-tiba saja dipatahkan keadaan
Hidup itu benar-benar melelahkan:
Ribuan pertanyaan meneriaki kepala
Mencari jawaban namun tak kunjung ditemukan
Hidup itu benar-benar melelahkan
Bagi seseorang:
untuk tetap kuat namun, tanpa aba-aba dihantam badai hebat
Hidup itu benar-benar melelahkan
Bagi seseorang:
yang berjalan pincang memikul banyak beban
berjalan di lorong yang panjang
Tanpa tahu ke mana lagi arah dan tujuan
Lamongan, 20 Januari 2025
Wanita Dengan Bunga Kesedihan
Di bangku taman sunyi, seorang wanita melahap sepi
Sorot matanya redup, melawat kesedihan berulang kali
Menanti bayang seseorang yang telah pergi
Kenangannya berbisik, melukis pilu tiada henti
Di lubuk hatinya, bunga biru tumbuh subur dalam duka
Disirami air mata dan luka yang menganga
Saban malam, ia sering bercerita pada bintang-bintang
Perihal tentang rindu yang dalam, atau tentang mimpi yang pudar
Berharap semua rasa sedih dan gelisahnya menghilang
Namun, rasa sakit justru memeluknya dalam-dalam
Lamongan, 21 Januari 2025
Biodata penulis: Lusa Indrawati, seorang gadis pluviophile yang berdomisili di Lamongan, Jawa Timur. Penulis tergabung dalam anggota komunitas Literasi Competer Indonesia, Kepul, Negeri kertas dan Tirastime. Beberapa karyanya termuat dalam buku antologi dan media. Selain aktif menulis, penulis juga menekuni bidang fotografi di komunitas PAC (Photography Art Community). Di tahun 2022, karya fotografinya menjadi The Winner of voting members di komunitas Macro and Flower Photography. Penulis juga tergabung dalam komunitas she Build Peace untuk belajar tentang isu-isu perempuan dan perdamaian. Penulis bisa disapa melalui akun ig @indranys345
Email : lusaindrawati8@gmail.com