Puisi-Puisi Agus Sauchi

Agus Sauchi

Minggu, 28 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi via @cdd20

Ilustrasi via @cdd20

Pergi

 

Dalam walsa yang renggang

Kisahmu akan berakhir

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tepat pada instrumen In Albany New York berhenti

Kau tak akan lagi terbebani memikirkannya

Kau akan bebas

Tak ada lagi yang mengganjal dalam hidupmu

Keganjilan akan genap

Tak ada yang memaksamu tinggal

Sekarang hanya menunggu kesiapan

Tepat pada melodi akhir dengan segala kerelaan.

 

Air Apo, 21 November 2021

 

Catatan Biru

 

Dalam catatan biru

Kutemukan kisah mengambang

Kisah sepia yang tak lapuk

Meskipun kau menutup semua memori

 

Dalam catatan biru

Masih ada nyawamu

Yang kali ini memberontak

Untuk dituliskan agar abadi.

Baca Juga :  Selepas Tapa Brata Ibu Para Asura - Puisi Moehammad Abdoe

 

Air Apo, 21 November 2021

 

Kesal

 

Di luar hujan

 ‏‏‎  ‏‏‎Hujat-hujatan

Memecah tubuhnya

Merambat di kepalaku

Menumbuhkan kekesalan

Kenapa yang menderas air mata

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎   ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎   ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎   ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎   ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎   ‏‏‎Ku.

 

Air Apo, 17 November 2021

 

Ingatan

 

Ada fragmen

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎masa lalu

Baca Juga :  Petikan Gitar Terakhir - Puisi Pulo Lasman Simanjuntak

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎melintas

Dengan adegan

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎‏‏‎seorang tokoh

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎‏‏‎menanggis

Membawa

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎premis hidupnya

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎yang tragis.

 

Air Apo, 16  November 2021

 

Mengapa Kau Ingin Menjadi Penyair

Untuk: A

 

Mengapa kau ingin menjadi penyair?

Kutukan akan tumbuh

Saat satu huruf pertama kali kau tulis

 

Wajah kata itu akan terus membayang

Menjadi cabang puisi-puisimu selanjutnya

 

Di atas retak resahmu ia membiak

Melahirkan garis-garis bahasa

Yang berbicara tentang kesunyian,

kehidupan, dan kebisuanmu

 ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎ ‏‏‎  ‏‏‎  ‏‏‎pada dunia.

Baca Juga :  Puisi-puisi Tundra Alif Juliant

 

Air Apo, 16 November 2021

 

Hangover

 

Kesalahan itu bukan karena kebodohan, tapi

beberapa teguk alkohol, yang membuat otak mereka moron

mencipta dunia fantasi, dan neuron mereka berkomedi di atas amigdala

Membuat mereka gila, merayakan skizofrenia, melahirkan depresi dan menciptakan deklamasi

sajak-sajak kotor

Kesialan itu bukan karena kebodohan, tapi

beberapa teguk alkohol,

yang membuat mereka tolol,

melahirkan sajak-sajak konyol.

 

Air Apo, 15  November 2021

Berita Terkait

Puisi-puisi Zikri Amanda Hidayat
Puisi-puisi Tundra Alif Juliant
Puisi-puisi Qudwatul Imamah-Madura
Puisi-puisi Elmira Damayanti-Madura
Puisi-puisi Amanda Amalia Putri-Banyuwangi
Puisi-puisi Alexio Riqil Vitor-Madura
Puisi-puisi Moh. Aqil-Madura
Puisi-puisi A. Danial Matin-Madura

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 07:17 WIB

Puisi-puisi Zikri Amanda Hidayat

Rabu, 25 Desember 2024 - 08:36 WIB

Puisi-puisi Tundra Alif Juliant

Kamis, 12 Desember 2024 - 08:30 WIB

Puisi-puisi Qudwatul Imamah-Madura

Sabtu, 7 Desember 2024 - 07:43 WIB

Puisi-puisi Elmira Damayanti-Madura

Sabtu, 30 November 2024 - 07:34 WIB

Puisi-puisi Amanda Amalia Putri-Banyuwangi

Berita Terbaru

Dendam (Ilustrasi Pixabay)

Cerpen

DENDAM

Sabtu, 15 Feb 2025 - 07:00 WIB