Penikmat Luka
: Ramana Lingga Ardi (RLA)*
Lagi dan lagi kembali menuai aksara,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
memulung sajak demi menghidupkan kata-kata,
maka terlahirlah rangkaian puisi yang penuh dengan makna luka.
Perihal Rasa
Bertahan menciptakan luka,
pergi tak kuasa,
di antara keduanya aku terdampar.
Sajak Cinta
Kau pernah bertanya padaku perihal cinta,
“atas dasar apa aku mencintaimu?.”
Sampai pada saat ini,
ketahuilah bahwa cintaku tak pernah memiliki dasar,
oleh karena itu ia selalu dalam.
Terlintas di benak mengapa asmaraku tak sedatar mereka?.
Sajak Pendosa
Kematian bukanlah sebuah impian,
Namun mimpi kematian akan menjadi harapan,
Entah kapan akan jadi kenyataan?.
Sajak Pendosa
“Apa yang sedang kau cari?,
semua rasa itu sama,” jelas pelacur dengan nada menggoda.
Benar jawabku,
yang membedakan rasa adalah hasrat.
Seketika kedua pendosa itu pun bungkam lalu menghilang.
Perjalanan Hidup
“Kita sudah berdayung terlalu jauh,
apakah kau ingat jalan pulang?” ucapmu.
Tidak jawabku,
aku lebih suka berdayung ke arah depan
mencari sesuatu yang belum kutemui.
Letakkan sauhnya bila kau lelah.
Aku takkan memutar arah menuju pelabuhan yang sudah hampir roboh.
*Laki-laki sederhana yang hanya suka menulis titik dan koma.Seorang Ambivert penikmat luka. Contak person 0821 8032 7209.