Antara Bola, Pencinta dan Kemanusiaan

Redaksi Nolesa

Sabtu, 8 Oktober 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Dzun_nr

Antara Bola,Pencinta dan Kemanusiaan

Tragedi kanjuruhan*

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Secarik kertas yang aku tulis di depan angkringan

Dengan keseruan menonton pertandingan sepak bola

Pengen ku lontarkan bait-bait sajak

Ketika mendengar pluit wasit

Pertanda akhirnya sebuah pertandingan

Ketika itu kebisingan merajarela

Serine berbunyi,Tribun berasap,suporter berterbangan ke lapangan

Kapan mereka-mereka yang hanya ingin menjadikan permasalahan

Untuk tidak melibatkan banyak korban

Bukan hanya bermaksud untuk kepuasan semata

Akan tetapi ingin menjaga martabat merka

Aku tak pandai bermain bola

Tapi untuk kita semua

Untuk sepak bola kita

Yang harus kita jaga bagi seorang pecinta

Apakah mereka masih tega

Mempermainkan peraturan fifa

Hanya untuk kepuasan semata

Pertandingan itu wajar

Dengan kekalahan dan kemenangan yang mereka raih

Itu hanya hasil dalam usaha-usaha mereka

Dengan mengedepankan sportivitas

Kasihanilah mereka para pencinta yang hanya sekedar menonton

Yang ini akan terlibat menjadi dalang

Dengan meraratanya segala permasalahan

Tunjukkan bahwa kita berkemanusiaan

Dengan mengedepankan intelektual

Mendalami spritual

Dengan emosional kita yang harus tunjukkan kepada mereka-mereka

Untuk saling menghargai satu sama lain

Semoga mereka hidup tenang

Yang berpulang untuk tidak menyimpan rasa dendam

Semoga di tempatkan disisi yang tenang

Bersemayam dalam kebahagian yang tuhan berikan

Angkringan Depan Pasar Dinoyo

Episode Perpisahan

Kala fajar terbit dari ufuk timur

menyinari kehangatan jiwa yang lentur

mengobarkan semangat

dari keheningan yang membeku

dalam benak kalbu yang membisu

Senyum cakrawala yang membiru

Baca Juga :  Puisi Puisi Nurhidayah Tanjung

menanti kedatangan seseorang

yang telah membawa jalan lurus kehidupan

seseorang yang tak akan pernah ku lupakan

meskipun dalam jiwa raga di kejauhan

Perasaan tak akan pernah hilang

bergeliat menjadi sebuah kenangan

yang tersimpan dalam rangkul pikiran

selalu mendatangkan sanubari kerinduan

Telah kutemui engkau di sudut senja yang buram

cakrawala yang gelap mendatangkan seruan tangisan

berteduh di bawah pohon-pohon yang rintang

menunggu deru angin untuk mengantarkan ucapan perpisahan

Kepadamu, tak akan ku lupakan

sampai detik terakhir penghabisan

Angkringan podjok 2022

Serpihan Hati Yang Hilang

Cakrawala gelap gulita

mengundang perasaan yang dulu kelam

kini menjadi keheningan

di tengah hiruk pikuk kenistaan

Kepak-kepak kelelawar

mengelilingi di bawah sinar rembulan

meniupkan seluring kebisingan

di tengah-tengah penderitaan

mencari serpihan-serpihan hati yang hilang

Bercak-bercak darah mengalir kesekujur tubuh

detak jantung mengguncang keheningan

menjatuhkan hati menjadi serpihan-serpihan

layaknya kristal yang jatuh, hancur lebur

menghilang tertimbun tanah

Takdir tak akan berubah

dari skenario yang telah tertata

yang pergi mungkin menjadi kenangan

yang datang akan menjadi penantian

dari segala bahagia, aku ucapkan syukur

dari segala kehilangan, aku harus belajar tafakkur

Kantin Unisma

Doa Kiai Di Malam Hari

Dingin rasanya di sepertiga malam

susah payah membangunkan tubuh dari rebahan

dari kepayahan dan kecapean

berjuang untuk meraih masa depan yang cemerlang

Salut selimut terlepas rasanya ingin membeku

karena malam sanggat begitu dingin

melihat sesekitar tak ada rupa

hanyalah suara jarum jam yang berdendang

Baca Juga :  Puisi-Puisi Muhammad Aidul Bakri

mengelilingi angka-angka keistimewaan

Orang-orang tertidur di atas loteng gubuk

sambil menikmati kelap kelip bintang malam

mengingat perjuangan

untuk masa depan yang cemerlang

Aku hanya seorang santri

diam membeku layaknya benalu

segala kewajiban, akan ku lakukan

segala larangan, akan ku tinggalkan

Lalu, aku ingat

seorang kiai tak kenal lelah

bergadang semalaman di tengah kedinginan

mengandengkan tangan memohan kepada tuhan

mendoakan santrinya di sepertiga malam

Masjid Dinoyo Lowokwaru

Suara Hati Dalam Secangkir Kopi

Pekat rasanya

kental rupanya

secangkir kehangatan membawakan butir-butir sajak

yang kutulis di atas meja panjang

Dalam setiap bait-bait sajak

selalu kutuliskan namamu

di balik secarik kertas nota

melawan perihnya mata di setiap kata

sambil menemani jari jemari menari di atas pena

Kutulis suara hati itu di malam rabu

di temani secangkir kopi dan sebatang rokok

memberantas kedinginan

menuju purnama kehangatan

Hembusan asapnya beraroma parfum mu

Yang setiap hari kau selalu usapkan pada kain jubah mu

Namamu selalu mendatangkan imaji

dalam buih-buih secangkir kopi

Kertas kertas berserakan di bawah meja itu

sedangkan tetesan noda pena

yang menodai kertas yang tak berdosa itu

hanya terisi namamu dalam setiap diksi puisi

Perih mata memerah

putung rokok pergi ke tempat sampah

tubuh mulai melemah

sampai namamu abadi dalam mimpi yang indah

Black Jack Coffe 2022

Tak Akan Pernah Menyerah

Aku tak akan penah menyerah

Sebelum terik matahari menyinari seluruh tubuhku

Baca Juga :  Puisi-Puisi Syukur Budiardjo

Untuk menerangkan imajinasiku

Yang diam membeku

Aku tak akan menyerah

Sebelum segumpalan awan menangis

Membasahi seluruh tubuhku

Yang penuh dengan debu

AkuTak akan penah menyerah

Sampai bunga Mawar tumbuh

Memberi keharuman

Untuk lebah-lebah sejati yang selalu menghinggapinya

Unisma Gedung B lt 6 R7

Nama : dzun_nr nama pena dari Muhammad Dzunnurain. Kelahiran Ujung timur pulau Madura. Sumenep, 30-06-2003. Alamat rumah Desa Bragung Kec. Guluk-guluk Kab. Semenep. Alumni PP. Annuqayah Daerah Lubangsa, juga Alumni Madrasah Aliyah Tahfidh Annuqayah tahun 2022. Pernah Aktif di Organisasi Daerah ”IKSBAR” (Ikatan Keluarga Santri Bragung), Saat ini menempuh pendidikan di Universitas Islam Malang, Aktif di Organisasi PMII rayon Al kindi Komisariat UNISMA. Salah satu karyanya pernah di muat di media online dan cetak. Salah satu karya puisi pernah di muat di Majalah Sidogiri Edisi 179.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait

Puisi-puisi Khairul Yaqin Madura
Puisi-puisi Moh Aqil Madura
Puisi-puisi Khairul Yaqin
Puisi-puisi Liz Kaltim
Puisi-puisi Unais Muhammad Madura
Puisi-puisi Zikri Amanda Hidayat
Puisi-puisi Maria Dominika Tyas Kinasih-Semarang
Puisi-puisi Maswadi Kama Madura

Berita Terkait

Minggu, 21 Juli 2024 - 11:00 WIB

Puisi-puisi Khairul Yaqin Madura

Minggu, 14 Juli 2024 - 13:35 WIB

Puisi-puisi Moh Aqil Madura

Selasa, 9 Juli 2024 - 14:26 WIB

Puisi-puisi Khairul Yaqin

Kamis, 4 Juli 2024 - 07:30 WIB

Puisi-puisi Liz Kaltim

Minggu, 30 Juni 2024 - 06:30 WIB

Puisi-puisi Unais Muhammad Madura

Berita Terbaru

Sujono (Foto: dokumen pribadi)

Mimbar

Bulan Muhammad SAW: Kelanggengan dan Kemusnahan Agama

Minggu, 15 Sep 2024 - 16:35 WIB

Kiat Kelola Stres di Tahun Politik (ilustrasi pixabay)

Tips

Kiat Kelola Stres di Tahun Politik

Sabtu, 14 Sep 2024 - 14:06 WIB