Puisi
Biarkan Aku di Belakangmu

Pada tulang sumsummu aku berlabuh
Di atas angin aku berselimut awan
Meneteskan air
Mengalir yang tiada henti
Menyirami benih-benih
Yang tak sempat ku rawat
Janji manismu yang tak sempat ku cuci
Aroma baunya seperti telur asin
Tertumpuk dalam genangan air tuba
Bersama noda
Di pojokan liang lala
Melangkahlah kamu dengan sebegitu cepat
Kuatkan kakimu
Kuras tenagamu
Yang tak menoleh kanan kiri
Untuk sampai ke puncak
Tanpa memikirkan acap ucap
Yang dulu sempat terucap
Acap melempar, akan jatuh jua
Biarkan aku dibelakang-Mu
Dengan membawa bekal berat
Membekali kehidupan
Merangkak di belakangmu
Berjalan setapak demi setapak
Hingga sampai puncak
Malang 2022

-
Peristiwa4 hari ago
Puskesmas Batang-Batang Diluruk Warga
-
Suara Perempuan4 hari ago
Cinta dan Ingatan Mutia Sukma: Wanita dengan Segala Bentuk Cintanya
-
Opini5 hari ago
Akikah
-
Daerah4 hari ago
Bagian Perekonomian dan SDA Setdakab Sumenep Pastikan Distribusi BBM dan LPG Bersubsidi Tepat Sasaran
-
Budaya4 hari ago
Gagasan Bupati Ji Fauzi Jadikan Sumenep Sebagai Kota Keris Diganjar Penghargaan