Connect with us

Puisi

Serunai Apak

Published

on

Ilustrasi serunai apak (pixabay)

Apak, Amak,

Anakmu sekarat menahan jumpa

andai seluruh tubuh adalah mulut

mereka pasti bersuara satu kata; Pulang…

Pesta layang-layang di musim panen

Iringi kelakar canda di hamparan sawah

Baca Juga :  Puisi-puisi Abdurrahman ZN

Mairiak hanya tinggal kisah

bulir padi lebih mengenal mesin dibanding kaki manusia

Kutunggu Amak bawakan lauk nan lezat

Baca Juga :  Puisi-Puisi Farisi Aris

Kunanti Apak tiupkan nada paling keramat

Serunai dari kayu gabus dan tanduk kerbau

bekal suci kembali ke tanah rantau

agar aku tak lagi meracau

Baca Juga :  Setelah Jejakmu Hilang

dengan rindu yang membuatku kacau balau

Bogor, 22 Oktober 2022

catatan:

Mairiak: Tradisi masa panen padi di Minangkabau (sebelum ada mesin)

Apak: Ayah

Amak: Ibu

Wilda Hurriya. Kelahiran Jakarta, 8 Agustus 1987. Anggota Community Pena Terbang (COMPETER) Indonesia. Telah menulis 12 buku antologi cerpen dan puisi. Juara II lomba menulis cerpen remaja oleh WRAcademy 2021. Puisi-puisinya bisa dibaca di blog pribadi; wildahurriya.com. Dan dimuat di beberapa media online seperti Riau Sastra, Ngebut Kata, Pahatan Sastra, KKR Bali, Bambang Kariyawan, Jurnal Tinta, FLP Riau dll. Komunikasi melalui email: hurryawilda@gmail.com. IG: @wildahurriya.

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending