Kosmologi dalam Perspektif Islam

Redaksi Nolesa

Minggu, 12 Juni 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Judul Buku: Doktrin-Doktrin Kosmologi Islam

Penulis: Sayyed Hosein Nasr

Editor: Ahmad Farisi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penerbit: IRCiSoD

Tahun Terbit: 2022

ISBN: 978-623-5348-00-1

Tebal: 422 halaman


Dua dekade yang lalu, kosmologi tradisional—seperti kosmologi Islam, Hindu, Buddha, Kabbala, dan Taoisme—diremehkan. Bahkan sempat dituduh sebagai takhayul.

Sebaliknya, sains modern diagung-diagungkan melebihi batas kewajaran hingga dianggap sebagai sebuah disiplin keilmuan yang paling sempurna dan mampu menjelaskan segala yang ada di alam semesta.

Baca Juga :  10 Buku Hukum Karya Ahli yang Wajib Dibaca Mahasiswa Hukum

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, banyak pihak menyadari bahwa sains modern yang mereka bangga-banggakan telah menimbulkan krisis akbar, seperti kerusakan alam, peluruhan yang sangat cepat terhadap struktur pemikiran modern yang monolotik dengan semua klaimnya terhadap eksklusivitas pun dilakukan.

Berbagai karya hasil kajian dan telaah ulang terhadap kosmologi-kosmologi tradisional—dari yang “serius” hingga yang “menggembirakan” berdasarkan pandangan tradisional pemikir-pemikir zaman tertentu—membanjiri kepustakaan kita.


Nasr, dengan penuh semangat ingin menegaskan kembali bahwa di hadapan Sang Pencipta, semuanya sama sebagai ciptaan-Nya yang harus saling menjaga satu sama lain.

Baca Juga :  Budaya Ekologis, Konflik, dan Misteri Kebun Cengkih

Akan tetapi, meski demikian, dari berbagai karya yang ada, karya-karya yang memang memberi perhatian khusus pada pandangan umum dunia Islam mengenai kosmologi masih terbilang jarang.

Karena itu, dengan merujuk pada tiga kosmolog Islam, yakni al-Shafa, al-Biruni dan Ibn Sina, Seyyed Hossein Nasr berusaha melengkapi minimnya kajian pandangan Islam mengenai kosmologi itu.

Baca Juga :  Puisi-Puisi Vera Nurfarhiyatin

Buku ini mengajak kita menelusuri setiap bagian-bagian kehidupan yang ada di tatanan kosmis secara lebih filosofis menurut kosmologi Islam. Serta juga memberi kita dorongan spiritual untuk memperlakukan alam semesta secara lebih “adil” layaknya kita yang ingin diperlakukan “adil”.

Nasr, dengan penuh semangat ingin menegaskan kembali bahwa di hadapan Sang Pencipta, semuanya sama sebagai ciptaan-Nya yang harus saling menjaga satu sama lain.

 

Sumber: divapress-online.com

Berita Terkait

Berikut 7 Pribahasa dan Artinya yang Relevan untuk Remaja
Puisi-puisi Ilham Jayadi-Madura
Mendengarkan Maarten Hidskes
Ziarah-Puisi Abdullah Mamber-Madura
Anies Baswedan dan Partai Baru
Sneak Peek Deblis
Refleksi HUT RI Ke-79: Mengapa Bung Karno Memilih Bentuk Negara Kesatuan?
KPK dalam Jeratan Desentralisasi Korupsi

Berita Terkait

Kamis, 3 Oktober 2024 - 23:33 WIB

Berikut 7 Pribahasa dan Artinya yang Relevan untuk Remaja

Kamis, 3 Oktober 2024 - 10:33 WIB

Puisi-puisi Ilham Jayadi-Madura

Senin, 30 September 2024 - 22:55 WIB

Mendengarkan Maarten Hidskes

Sabtu, 21 September 2024 - 11:09 WIB

Ziarah-Puisi Abdullah Mamber-Madura

Selasa, 3 September 2024 - 08:59 WIB

Anies Baswedan dan Partai Baru

Berita Terbaru

Berikut 7 Macam Pribahasa dan Artinya yang relevan bagi remaja (ilustrasi pixabay)

Peribahasa

Berikut 7 Pribahasa dan Artinya yang Relevan untuk Remaja

Kamis, 3 Okt 2024 - 23:33 WIB

Ilham Jayadi (foto: dokumen pribadi)

Puisi

Puisi-puisi Ilham Jayadi-Madura

Kamis, 3 Okt 2024 - 10:33 WIB