Inilah Fase Keindahan Hidup Umat Manusia

Redaksi Nolesa

Jumat, 17 Mei 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sujono (Foto: dokumen pribadi)

Sujono (Foto: dokumen pribadi)

Oleh: Sujono

(Penulis Tinggal di Satelit Sumenep)

Keindahan hidup sebagai orang yang beriman kepada-Nya, adalah ketika kita bisa memberi manfaat, bukan hanya kepada sesama, tetapi semuanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Allah Subhanahu wa Ta’ala berbicara kepada kita; Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, pasti Dia akan menolong mu dan meneguhkan kedudukan mu.(QS: Muhammad: 7).

Apakah Allah butuh pertolongan? Tidak. Sama sekali tidak. Maha Suci Allah dari membutuhkan pertolongan. Tetapi seruan Allah Ta’ala ini bermakna agar kita mengingati tugas yang dipikulkan oleh Allah ‘Azza wa Jalla kepada kita semua.

Baca Juga :  Kiai ya Kiai

Sesungguhnya tidaklah jin dan manusia diciptakan kecuali hanya untuk beribadah kepada Allah. Tugas kita sebagai khalifatuLlah di muka bumi ini, juga di atas pijakan pengabdian kepada-Nya.

Karenanya, makmurkanlah bumi ini sehingga kita menjadi hadiah Allah bagi umat dengan menghidupkan tauhid di dalam dada kita dan langkah-langkah kita.

Baca Juga :  Pertumbuhan Demokrasi dan Kritisisme Publik 

Mudah-mudahan dengan demikian, kesucian agama ini memancar dari setiap langkah yang kita kerjakan.

Boleh jadi jiwa kita masih rapuh dan iman ini masih sangat menyedihkan. Tetapi sembari memohon pertolongan kepada Allah Yang Menciptakan, jangan pernah kita lepaskan Allah Ta’ala dari hati kita.

Genggamlah kesucian tauhid dalam ‘aqidah kita sekuat-kuatnya. Cengkeramlah dengan gigi geraham kita sehingga menjiwai setiap kata dan tindakan kita.

Baca Juga :  Antara HSN, Sumpah Pemuda, dan Keindonesiaan

Mari kita belajar mencintai Allah menurut cara yang dikehendaki oleh-Nya. Betapa banyak orang yang melakukan perjalanan menuju Allah (suluk), tetapi mereka melalui jalan yang tidak disukai-Nya. Mereka mencipta sendiri jalan yang akan dilewatinya.

Kawan, di hari yang mulia dan di bulan yang agung (bulan haram) ini, mari kita merenung sejenak di saat sekeliling kita mengajak untuk lupa.

Wallahu a’lam…

Salam Jum’at

Berita Terkait

Selamat Jalan Paus Fransiskus; Cahaya Kasih yang Tak Pernah Padam
Kesalehan Sosial: Sebuah Catatan Akhir Ramadan
Membangun Ruang Sosial Lansia di Era Digital
Membenahi Institusi Kepolisian Kita
Hikmah Ramadan: Sabar dan Takdir
Kepada Siapa Kepala Daerah Tunduk?
Hidup pada Bulan Ramadan Tetapi Tidak Terampuni Dosanya?
Menanti Kenegarawanan Presiden

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 16:51 WIB

Selamat Jalan Paus Fransiskus; Cahaya Kasih yang Tak Pernah Padam

Sabtu, 29 Maret 2025 - 20:12 WIB

Kesalehan Sosial: Sebuah Catatan Akhir Ramadan

Selasa, 11 Maret 2025 - 05:00 WIB

Membangun Ruang Sosial Lansia di Era Digital

Sabtu, 8 Maret 2025 - 19:28 WIB

Membenahi Institusi Kepolisian Kita

Senin, 3 Maret 2025 - 04:13 WIB

Hikmah Ramadan: Sabar dan Takdir

Berita Terbaru

Jubir Fraksi PKB Sumenep, dr. Virzannida menyampaikan berkas usulan hasil serap aspirasi masa reses II kepada Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin dalam Rapat Paripurna, Rabu 23/4/2025

Daerah

Fraksi PKB Sumenep Ajukan 23 Usulan Pada Rapat Paripurna

Rabu, 23 Apr 2025 - 19:00 WIB

Masa Reses II Usai, DPRD Sumenep Gelar Rapat Paripurna, Rabu 23/5/2025

Daerah

Masa Reses II Usai, DPRD Sumenep Gelar Rapat Paripurna

Rabu, 23 Apr 2025 - 13:00 WIB