Connect with us

Mimbar

Fokus

Ahmad Farisi

Published

on

Ahmad Farisi (Jawa Pos.com)

Di sebuah kafe. Tempat biasa saya nongkrong. Seorang laki-laki dengan tubuh tinggi datang.

Ia sedikit basah. Cuacanya gerimis. Dia duduk di meja sebelah saya.

Sebelum duduk. Ia ke kasir dulu. Memesan secangkir kopi. Sekaligus segelas air.

Lalu. Ia membuka tas. Mengeluarkan buku. Dibacalah buku itu.

Baca Juga :  Jangan Salah Paham, Ini Makna Hari Kontrasepsi Sedunia yang Diperingati Setiap 26 September

Ia hanya seorang diri. Fokus membaca. Tak sedikit bergeser.

Matanya fokus menatap kata demi kata dalam buku itu. Menguyahnya.

Sementara orang-orang di sekitarnya. Termasuk saya. Ngobrol bebas.

Tak terasa. Hari mulai petang. Suasana magrib mulai terasa.

Baca Juga :  Menyongsong 2023, Kita harus Bagaimana?

Di luar. Gerimis masih melanjutkan ritualnya. Membasahi bumi.

Namun. Laki-laki itu masih terbuai dalam kegiatan membaca.

Mungkin. Membaca adalah hobinya. Atau, bagian dari hidupnya.

Saya mengagumi lelaki itu. Di tengah keramaian. Masih membaca. Sebuah hal yang jarang kita temui.

Baca Juga :  Penting! Seperti ini Pesan Ketua PC NU Sumenep Ketika Menghadiri Haflatul Imtihan Taufiqurrahman

Namun. Terlepas dari semua itu. Saya jadi berpikir. Bahwa, untuk menjadi diri kita sendiri. Mewujudkan mimpi-mimpi kita. Kita perlu fokus.

Menanggalkan segala pembicaraan dan kebisingan di sekitar kita. Termasuk ocehan-ocehan tetangga.

Penulis lepas. Tinggal di Twitter @aris_missbah dan Instagram @farisi.aris

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending