Inilah Kisah Buhlul

Redaksi Nolesa

Jumat, 5 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sujono (Foto: dokumen pribadi)

Sujono (Foto: dokumen pribadi)

Oleh Sujono

(Penulis lepas tinggal di Perum Satelit Sumenep)


Inilah kisah Buhlul, salah seorang kerabat Khalifah Harun Al-Rasyid, yang berilmu dan memiliki keutamaan dalam agama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Suatu hari, ketika ia sedang asyik bermain bersama anak-anak, Harun Al-Rasyid memanggilnya dan berkata; Hai, apa yang sedang engkau lakukan?

Saya bermain bersama anak-anak, dan membuat sebuah rumah dari tanah liat. Jawab Buhlul.

Mendengar itu, Harun Al-Rasyid berkata; Engkau sangat mengherankan. Engkau tinggalkan dunia beserta isinya.

Buhlul menjawab; Justru engkau yang sangat mengherankan. Engkau tinggalkan akhirat beserta isinya.

Kisah Buhlul ini mengingatkan saya kepada cerita dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Kata ‘Aisyah, ada seorang Arab dusun datang kepada Nabi Saw, sambil berkata; Engkau mencium anak-anak, sedangkan kami tidak pernah mencium mereka.

Nabi Muhammad Saw, menjawab: Apa dayaku apabila Tuhan telah mencabut kasih sayang dari hatimu. Begitu Hadits riwayat Bukhari menjelaskan.

Baca Juga :  Filsafat sebagai Jalan Hidup

Nabi Muhammad Saw, mencontohkan bagaimana menyayangi anak

Pernah Rasulullah Saw, menggendong cucunya, Umamah binti Abi Al-Ash, ketika sedang shalat. Jika rukuk, Umamah diletakkan dan ketika bangun dari rukuk, maka Umamah diangkat kembali.

Pernah juga Rasulullah Saw, bermain kuda-kudaan bersama cucunya yang lain, Hasan dan Husain. Ketika Rasulullah sedang merangkak di atas tanah, sementara kedua cucunya berada di punggungnya. Umar datang, lalu berkata; Hai Anak, alangkah indah tunggangan mu.

Seketika Rasulullah Saw, berkata; Alangkah indahnya para penunggangnya!

Tak jarang Rasulullah Saw, menghadapi anak-anak dengan sikap melucu. Bila mendatangi anak-anak kecil, Rasulullah Saw jongkok di hadapan mereka, memberi pengertian kepada mereka, juga mendo’akan mereka; begitu Hadits riwayat Ath-Thusi menceritakan.

Sementara Usamah bin Zaid memberi kesaksian; (Sewaktu aku masih kecil), Rasulullah Saw, pernah mengambil aku untuk di dudukkan pada pahanya. Sedangkan Hasan di dudukkan pada paha Beliau yang satunya. Kemudian kami berdua didekapnya, seraya berdo’a; Ya Allah, kasihanilah keduanya, karena aku telah mengasihi keduanya, demikian Hadits riwayat Bukhari menegaskan.

Baca Juga :  Menyoal Fenomena Calon Tunggal dalam Pilkada

Kisah tentang Rasulullah Saw, bersama anak, adalah kisah tentang kasih sayang. Rasulullah memendekkan shalatnya ketika mendengar tangis anak.

Karena anak pula, Rasulullah Saw, pernah bersujud sangat lama. Begitu lamanya Rasulullah bersujud, sampai-sampai para Sahabat mengira Rasulullah Saw, sedang menerima Wahyu dari Allah ‘Azza wa Jalla.

Padahal yang sesungguhnya terjadi adalah; ada cucu yang menaiki punggungnya. Cintailah anak-anak dan sayangilah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka, tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang memberi mereka rezeki. Begitu kata Nabi Muhammad Saw, yang diriwayatkan oleh Ath-Thahawi.

Hari ini, ketika kita mengaku sebagai ummat Muhammad Saw, bahkan katanya fanatik apakah yang sudah kita lakukan pada anak-anak kita?

Baca Juga :  Jangan Jadikan Hukum sebagai Alat Memersekusi Kritik Publik!

Terlebih diri saya yang menulis risalah ini; Alangkah seringnya melakukan kesalahan kepada anak, dan alangkah seringnya lupa.

Padahal Rasulullah Saw, tak henti-hentinya mengingatkan; Barangsiapa tidak menyayangi, dia tidak akan disayangi. Begitu riwayat Bukhari menegaskan.

Ketika kita menginginkan anak-anak yang terbebas dari siksa api neraka, Allah perintahkan kepada kita atas anak-anak dan istri kita;

“Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras; yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (QS: At-Tahriim: 6).

Dan lihatlah, alangkah sedikit yang telah kita lakukan. Padahal, kitalah yang akan dimintai pertanggung jawaban. Kitalah yang akan ditanya di Hari Kiamat nanti. Atau jangan-jangan kita telah lupa dengan itu semua?

Salam Jum’at

Berita Terkait

Serba-serbi Guru
Titik Krusial; Jangan Paksakan Anakmu untuk Menjadi Seperti Kamu
Hari Ayah Takkan Terlewatkan Begitu Saja
Musibah dan Penderitaan Merupakan Cara Allah Untuk Menyempurnakan Ciptaan-Nya
Bulan Muhammad SAW: Pemimpin yang Adil Mutiara yang Hilang
Bulan Muhammad SAW: Kelanggengan dan Kemusnahan Agama
Antara Putusan MK dan UU Pilkada, Ke Mana KPU Harus Merujuk?
Sakaratul Maut; Andaikata Lebih Jauh Lagi

Berita Terkait

Selasa, 26 November 2024 - 15:00 WIB

Serba-serbi Guru

Jumat, 22 November 2024 - 05:18 WIB

Titik Krusial; Jangan Paksakan Anakmu untuk Menjadi Seperti Kamu

Selasa, 12 November 2024 - 07:29 WIB

Hari Ayah Takkan Terlewatkan Begitu Saja

Jumat, 4 Oktober 2024 - 08:00 WIB

Musibah dan Penderitaan Merupakan Cara Allah Untuk Menyempurnakan Ciptaan-Nya

Jumat, 20 September 2024 - 07:30 WIB

Bulan Muhammad SAW: Pemimpin yang Adil Mutiara yang Hilang

Berita Terbaru

Puisi-puisi Amanda Amalia Putri-Banyuwangi (ilustrasi pixabay)

Puisi

Puisi-puisi Amanda Amalia Putri-Banyuwangi

Sabtu, 30 Nov 2024 - 07:34 WIB

Kwarcab Sumenep Siapkan Kegiatan Bidang Kehumasan (foto: ist)

Daerah

Kwarcab Sumenep Siapkan Kegiatan Bidang Kehumasan

Sabtu, 30 Nov 2024 - 07:19 WIB

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno (foto: ist)

Politik

Pilkada Jatim, PDI Perjuangan Masih Perkasa

Sabtu, 30 Nov 2024 - 07:08 WIB

Suasana Rapat Penyelenggaraan Harbolnas dan BINA 2024 di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat 29/11/2024 (foto: infopublik)

Nasional

Kemkomdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Jumat, 29 Nov 2024 - 19:00 WIB