Sumenep, nolesa.com – Pemuda adalah aset bangsa. Harapan perubahan padanya digantungkan. Alasan itulah yang mendorong Ahmad Sanusi mendaftarkan diri sebagai Pejuang Muda Program Kementerian Sosial Republik Indonesia-Kemendikbud RI, Merdeka Belajar, Kampus Merdeka (MBKM).
Sanusi-panggilan akrabnya, menilai program Pejuang Muda itu sebagai ruang aktualisasi atas apa yang dia pelajari selama ini.
Meski awalnya mengaku sempat ragu dan kurang yakin dirinya bakal diterima dalam rekrutmen program tersebut. Pasalnya, putra almarhum Asmawi dan Ibu Ahmani menyadari dirinya bukanlah siapa-siapa, hanya pemuda desa yang berbekal tekad bulat saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alhamdulillah, setelah menyelesaikan semua proses rekrutmennya, saya diterima dan termasuk 5000 Pejuang Muda dari 11.109 orang pendaftar,” ucap Sanusi seraya bersyukur.
Alumnus Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin Gapura itu, menyadari bahwa berstatus mahasiswa saja tidak cukup. Belajar teori dikampus pun juga tidak cukup, tetapi pemuda hari ini harus punya peran nyata di masyarakat.
“Dan saya menganggap program Kemensos ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkarya dan mengaplikasikan atas ilmu yang diperoleh dikampus,” tegas pemuda asal Desa Kolpo Batang-Batang.
Ditanya tugas dan fungsinya sebagai Pejuang Muda, mahasiswa Instika Guluk-guluk itu menyebutkan, dalam pelaksanaanya nanti, pejuang muda akan mengemban tugas di Pengembangan Program Bansos.
Kemudian, Pemberdayaan Fakir Miskin dan Lanjut Usia (Lansia). Pola Hidup Sehat dan Kesehatan Lingkungan, terakhir, fokus pengawasan Fasilitas Untuk Kepentingan Umum.
“Ini kesempatan yang tidak boleh disia-siakan, saatnya mengamalkan ilmu yang diperoleh di bangku sekolah dan kampus,” ujar Sanusi yang berstatus sebagai Ketua PMII Komisariat Guluk-guluk.
Sanusi tidak sendirian, dari almamater yang sama, yakni dari Instika Guluk-guluk ada dua mahasiswa lainnya yang juga diterima sebagai Pejuang Muda.
“Dari Annuqayah semua 4 orang, 3 mahasiswa Instika, 1 mahasiswa IST Annuqayah,” sebut Sanusi disela-sela ngopi, Rabu (13/10/2021) kemarin.
“Semoga apa yang kita lakukan nanti bernilai ibadah dan pengabdian kepada negara,” Sanusi memungkasi.
Penulis : Rafi