5 Alasan Kenapa Sumenep Disebut “Kota Keris”

Redaksi Nolesa

Selasa, 29 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Budaya, NOLESA.com – Sumenep, sebuah kota yang terletak di Pulau Madura, Jawa Timur, memiliki julukan yang unik dan khas, yakni “Kota Keris”.

Julukan ini tidak hanya sekadar istilah, tetapi juga mengandung sejarah dan identitas yang mendalam. Sumenep dianggap sebagai kota keris karena memiliki tradisi yang kaya terkait seni dan budaya keris yang turun-temurun.

5 Alasan Sumenep Disebut Kota Keris

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada beberapa alasan mengapa Sumenep dijuluki “Kota Keris”.

Warisan Sejarah dan Budaya

Julukan “Kota Keris” tidak lepas dari sejarah dan budaya yang ada di Sumenep. Kota ini memiliki warisan kerajaan yang kaya, yaitu Kerajaan Sumenep.

Baca Juga :  Tari Singo Ulung Khas Bondowoso

Kerajaan ini memainkan peran penting dalam perkembangan seni dan budaya di Pulau Madura.

Keris, sebagai senjata tradisional Jawa yang memiliki nilai magis dan simbolik, menjadi bagian penting dari budaya dan tradisi di Sumenep.

Pusat Kerajinan Keris

Sumenep dikenal sebagai pusat kerajinan keris yang sangat terkenal di Indonesia.

Keris-keris yang dihasilkan di sini tidak hanya memiliki kualitas tinggi, tetapi juga diproduksi dengan teknik dan rahasia pembuatan yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Kerajinan ini melibatkan seniman-seniman lokal yang memiliki keterampilan dan pengetahuan mendalam tentang seni keris.

Keris sebagai Warisan Budaya

Keris bukan hanya senjata, tetapi juga memiliki makna simbolik dan budaya yang dalam.

Baca Juga :  Sepuluh Fakta Unik Burung Perkutut, yang Kedua Bikin Merinding

Di Sumenep, keris tidak hanya dianggap sebagai senjata fisik, tetapi juga sebagai warisan budaya yang mengandung makna filosofis dan spiritual.

Keris sering kali dihormati sebagai lambang keberanian, kekuatan, dan kesetiaan.

Tradisi Upacara Keris

Di Sumenep, tradisi terkait keris dijaga dengan baik dan masih berlanjut hingga saat ini. Salah satu tradisi yang terkenal adalah “Labuhan Keris”.

Labuhan Keris adalah upaca di mana keris-keris diarak menuju laut atau sungai sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan sebagai cara memohon berkah.

Upacara ini mencerminkan hubungan yang kuat antara keris, budaya, dan spiritualitas di Sumenep.

Baca Juga :  Penjamasan Pusaka Keraton Sumenep Sukses

Identitas Lokal dan Pariwisata

Julukan “Kota Keris” juga memiliki nilai pariwisata.

Banyak wisatawan datang ke Sumenep untuk mengenal lebih dekat tentang seni dan budaya keris.

Hal itu membantu mempromosikan identitas lokal dan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat melalui industri pariwisata.

Jadi, julukan “Kota Keris” bagi Sumenep bukan hanya sekadar sebutan, tetapi mengandung makna mendalam terkait sejarah, budaya, dan tradisi yang ada di kota ini.

Warisan keris, sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas Sumenep, menjadi simbol penting dari warisan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang.


Penulis: redaksi

Berita Terkait

Mengenal Jepara, Kabupaten yang Terkenal dengan Seni Ukirnya
Perkuat Identitas, Bupati Sumenep Bangun Tugu Keris Setinggi 17 Meter
Tembakau Bukan Tanaman Asli Indonesia
Setelah Dijamas Pusaka Keraton Sumenep Dikirab untuk Diserahkan kepada Bupati H. Fauzi
Rokat Pandhaba: Identitas Budaya yang Masih Terjaga
Semacam Mokel, Begini Asal Mula Tradisi Telasan Apen H-1 Idul Fitri di Sumenep
Gagasan Bupati Ji Fauzi Jadikan Sumenep Sebagai Kota Keris Diganjar Penghargaan
Eman-eman, Jangan Sampai Terlewatkan, Berikut Jadwal Event Oktober Bulannya Sumenep

Berita Terkait

Senin, 22 Juli 2024 - 05:24 WIB

Mengenal Jepara, Kabupaten yang Terkenal dengan Seni Ukirnya

Minggu, 21 Juli 2024 - 16:42 WIB

Perkuat Identitas, Bupati Sumenep Bangun Tugu Keris Setinggi 17 Meter

Sabtu, 20 Juli 2024 - 18:08 WIB

Tembakau Bukan Tanaman Asli Indonesia

Selasa, 16 Juli 2024 - 14:17 WIB

Setelah Dijamas Pusaka Keraton Sumenep Dikirab untuk Diserahkan kepada Bupati H. Fauzi

Jumat, 14 Juni 2024 - 13:11 WIB

Rokat Pandhaba: Identitas Budaya yang Masih Terjaga

Berita Terbaru

Kritik Adalah Harga Diri Kita (ilustrasi pixabay)

Mimbar

Kritik Adalah Harga Diri Kita

Kamis, 26 Des 2024 - 16:00 WIB

Ilustrasi (pixabay/nolesa.com)

Puisi

Puisi-puisi Tundra Alif Juliant

Rabu, 25 Des 2024 - 08:36 WIB