Mengenal Jepara, Kabupaten yang Terkenal dengan Seni Ukirnya

Redaksi Nolesa

Senin, 22 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Budaya, NOLESA.COM – Jepara, sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, dikenal luas sebagai pusat seni ukir kayu yang berkelas dunia.

Dengan julukan “Kota Ukir,” Jepara telah lama menjadi destinasi utama bagi para pecinta seni dan pengrajin kayu dari seluruh dunia dan manca negara.

Seni ukir Jepara tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, tetapi juga menyimpan warisan budaya yang kaya dan sejarah panjang yang mencerminkan kearifan lokal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejarah Seni Ukir di Jepara

Sejarah seni ukir di Jepara dapat ditelusuri kembali ke masa Kerajaan Majapahit pada abad ke-15.

Kala itu, seni ukir mulai berkembang di daerah ini berkat pengaruh dari berbagai kebudayaan, termasuk Tiongkok, India, dan Timur Tengah, yang dibawa oleh para pedagang dan pelancong yang singgah di pelabuhan-pelabuhan Nusantara.

Namun, seni ukir Jepara benar-benar mencapai puncak kejayaannya pada masa Ratu Kalinyamat di abad ke-16.

Baca Juga :  Semarak Hari Jadi Sumenep ke 753, KJS Gelar Berbagai Festival

Ratu Kalinyamat, yang dikenal sebagai pelindung seni dan budaya, mendorong perkembangan seni ukir dengan memberikan dukungan penuh kepada para seniman dan pengrajin.

Keunikan Seni Ukir Jepara

Keunikan seni ukir Jepara terletak pada teknik dan motif yang digunakan. Pengrajin Jepara dikenal dengan keahliannya dalam mengukir berbagai jenis kayu, seperti jati, mahoni, dan trembesi, dengan detail dan presisi.

Motif-motif ukiran Jepara sering kali menggambarkan flora, fauna, dan cerita-cerita rakyat yang sarat dengan nilai-nilai filosofis dan keagamaan.

Salah satu motif yang sangat terkenal adalah “motif gebyok,” yang biasanya digunakan untuk pintu dan jendela rumah tradisional.

Gebyok Jepara terkenal dengan ukiran yang rumit dan indah, menggambarkan pemandangan alam atau adegan-adegan mitologis.

Karya seni ukir Jepara tidak hanya diapresiasi di dalam negeri, tetapi juga telah menembus pasar internasional.

Banyak produk ukiran Jepara yang diekspor ke berbagai negara, mulai dari Eropa, Amerika, hingga Timur Tengah.

Baca Juga :  Bulan Suro Nanti, Keris Pusaka Milik Bupati Fauzi akan Dijamas di Tempatnya Para Empu

Produk-produk ini mencakup berbagai macam barang, mulai dari furnitur, patung, panel dinding, hingga suvenir kecil.

Kualitas dan keindahan ukiran Jepara membuatnya menjadi pilihan utama bagi para kolektor dan pecinta seni di seluruh dunia.

Selain seni ukir, Jepara juga memiliki daya tarik lain yang tidak kalah menarik. Kabupaten ini memiliki kekayaan alam yang melimpah, dengan pantai-pantai yang indah dan pulau-pulau kecil yang eksotis.

Di samping itu, Jepara juga dikenal dengan kerajinan tenun troso, sebuah kerajinan tradisional yang menghasilkan kain tenun dengan motif-motif unik dan warna-warna cerah.

Namun, seni ukir tetap menjadi identitas utama Jepara. Keberhasilan seni ukir Jepara tidak lepas dari peran serta masyarakat lokal yang terus melestarikan dan mengembangkan warisan budaya ini.

Banyak desa di Jepara yang bertransformasi menjadi pusat-pusat produksi ukiran, dengan sebagian besar penduduknya bekerja sebagai pengrajin.

Desa Mulyoharjo dan Desa Tahunan, misalnya, dikenal sebagai sentra ukir kayu yang memproduksi berbagai karya seni berkualitas tinggi.

Baca Juga :  Eman-eman, Jangan Sampai Terlewatkan, Berikut Jadwal Event Oktober Bulannya Sumenep

Pemerintah Kabupaten Jepara juga memainkan peran penting dalam mendukung perkembangan seni ukir.

Berbagai program dan kebijakan telah diluncurkan untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan para pengrajin, termasuk pelatihan keterampilan, bantuan permodalan, dan promosi produk ke pasar global.

Festival seni ukir dan pameran kerajinan rutin digelar untuk memperkenalkan karya-karya terbaru dan mengapresiasi para pengrajin yang berprestasi.

Jepara, dengan segala keunikan dan kekayaannya, terus membuktikan diri sebagai pusat seni ukir yang tak tertandingi.

Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, seni ukir Jepara tetap teguh berdiri sebagai simbol kebanggaan budaya dan identitas lokal.

Keindahan dan keahlian yang terkandung dalam setiap ukiran kayu Jepara adalah cerminan dari ketekunan, kreativitas, dan semangat masyarakatnya dalam menjaga warisan leluhur.

Dengan komitmen untuk terus berinovasi dan berkembang, seni ukir Jepara dipastikan akan terus bersinar dan menginspirasi generasi mendatang.

Penulis : Wail Arrifki

Editor : Ahmad Farisi

Berita Terkait

Perkuat Identitas, Bupati Sumenep Bangun Tugu Keris Setinggi 17 Meter
Tembakau Bukan Tanaman Asli Indonesia
Setelah Dijamas Pusaka Keraton Sumenep Dikirab untuk Diserahkan kepada Bupati H. Fauzi
Rokat Pandhaba: Identitas Budaya yang Masih Terjaga
Semacam Mokel, Begini Asal Mula Tradisi Telasan Apen H-1 Idul Fitri di Sumenep
Gagasan Bupati Ji Fauzi Jadikan Sumenep Sebagai Kota Keris Diganjar Penghargaan
Eman-eman, Jangan Sampai Terlewatkan, Berikut Jadwal Event Oktober Bulannya Sumenep
Hari Batik Nasional: Memperingati Warisan Budaya Indonesia

Berita Terkait

Senin, 22 Juli 2024 - 05:24 WIB

Mengenal Jepara, Kabupaten yang Terkenal dengan Seni Ukirnya

Minggu, 21 Juli 2024 - 16:42 WIB

Perkuat Identitas, Bupati Sumenep Bangun Tugu Keris Setinggi 17 Meter

Sabtu, 20 Juli 2024 - 18:08 WIB

Tembakau Bukan Tanaman Asli Indonesia

Selasa, 16 Juli 2024 - 14:17 WIB

Setelah Dijamas Pusaka Keraton Sumenep Dikirab untuk Diserahkan kepada Bupati H. Fauzi

Jumat, 14 Juni 2024 - 13:11 WIB

Rokat Pandhaba: Identitas Budaya yang Masih Terjaga

Berita Terbaru

Elmira Damayanti (kolase foto nolesa.com)

Puisi

Puisi-puisi Elmira Damayanti-Madura

Sabtu, 7 Des 2024 - 07:43 WIB