Budaya, NOLESA.COM – Tembakau telah menjadi bagian integral dari budaya dan ekonomi masyarakat Indonesia di berbagai wilayah.
Namun, ternyata tanaman yang dijuluki dengan sebutan ”tanaman daun emas” oleh masyarakat Madura itu bukanlah tanaman asli Indonesia.
Asal-usul tembakau dapat ditelusuri ke benua Amerika, tepatnya ke daerah yang sekarang dikenal sebagai Meksiko dan Amerika Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bangsa Maya dan Aztek telah mengenal tembakau sejak ribuan tahun yang lalu, menggunakan daun tembakau untuk berbagai keperluan, mulai dari ritual keagamaan hingga sebagai alat perdagangan.
Asal Usul Tembakau di Indonesia
Tembakau mulai menyebar ke berbagai belahan dunia setelah penjelajah Eropa, seperti Christopher Columbus, membawanya kembali ke benua Eropa pada akhir abad ke-15.
Dari Eropa, tembakau menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke Asia dan Indonesia.
Di Indonesia, tembakau pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Portugis pada abad ke-16.
Tanaman ini kemudian semakin populer dan dibudidayakan secara luas di berbagai wilayah, terutama di Jawa, Madura, Sumatera, dan Nusa Tenggara.
Tembakau menemukan tanah yang subur dan iklim yang cocok di Indonesia, sehingga menghasilkan kualitas daun tembakau yang baik dan menjadi komoditas penting.
Pada masa kolonial Belanda, tembakau menjadi salah satu komoditas utama dalam sistem tanam paksa yang diterapkan oleh pemerintah kolonial.
Petani Indonesia dipaksa untuk menanam tembakau dalam jumlah besar, yang hasilnya kemudian diekspor ke Eropa dan Amerika untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
Tembakau beradaptasi dengan baik di Indonesia dan menjadi bagian penting dari budaya lokal. Di banyak daerah, tembakau tidak hanya dilihat sebagai tanaman ekonomi, tetapi juga memiliki nilai sosial dan budaya.
Misalnya, di Madura, tembakau yang sudah diolah menjadi rokok batangan sering digunakan dalam berbagai upacara adat dan ritual keagamaan.
Penulis : Wail Arrifki
Editor : Ahmad Farisi