Ribuan Santri Demo Polda DIY Supaya Mengusut Tuntas Insiden Penusukan Santri Krapyak Jogja

Redaksi Nolesa

Rabu, 30 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ribuan Santri Demo ke Polda DIY Supaya Mengusut Tuntas Insiden Penusukan Santri Krapyak Jogja. Selasa 29/10/2024 (foto: nolesa.com)

Ribuan Santri Demo ke Polda DIY Supaya Mengusut Tuntas Insiden Penusukan Santri Krapyak Jogja. Selasa 29/10/2024 (foto: nolesa.com)

Yogyakarta, NOLESA.com – Ribuan santri dan mahasiswa melakukan aksi demontrasi ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selasa 29 Oktober 2024, kemarin.

Tujuan utama aksi demontrasi tersebut supaya Polda DIY untuk meminta pihak kepolisian agar mengusut tuntas kasus pembacokan dua orang santri Krapyak yang terjadi pada tanggal 23 Oktober lalu.

Para santri dan mahasiswa itu meminta pihak kepolisian segera menangkap beberapa pelaku, termasuk pelaku utama pembacokan santri itu.

Ketua GP Ansor DIY Abdul Muiz mengungkapkan bahwa, aksi ini dilakukan untuk menjaga persatuan, perbedaan etnis, suku, ras, dan agama.

“Hal ini sangat merugikan masyarakat dan hal ini akan kita jaga agar masyarakat kita terbebas dari minuman keras, sehingga tidak terjadi lagi pembacokan yang diakibatkan dari pengaruh minuman keras,” kata Abdul Muiz.

Aksi yang bertajuk “Santri Memanggil” sebagai bentuk solidaritas atas terjadinya pembacokan 2 santri Krapyak, Yogyakarta, atas imbas dari sejumlah pemuda yang mabuk.

Baca Juga :  Soal Kasus Gubernur Lukas Enembe, Ini Respon Tokoh Agama Alberth Yoku

Sejalan dengan itu juga ada desakan dari sejumlah pondok pesantren (Ponpes) Jogja, meminta agar Jogja segera dibebaskan dai miras yang beredar dikalangan pemuda, sebab dampaknya tidak hanya pada diri sendiri tetapi juga terhadap masyarakat yang ada di Jogja.

Aksi ini diterima baik oleh Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan. Dia membuka sambutannya dengan memuji bahwa menjadi santri adalah sebuah perjuangan yang melelahkan.

Baca Juga :  Tukang Remas Payudara Ditangkap Polisi, Ini Dia Identitasnya

“Menjadi santri, meninggalkan keluarga adalah salah satu perjuangan yang sangat melelahkan. Kami selaku pihak kapolda akan bertanggung jawab atas terjadinya insiden penusukan tersebut. Dan Alhamdulillah kami sudah melakukan penangkapan dua pelaku (terduga pelaku) dan berkembang menjadi 5 (Terduga pelaku)” ungkapnya.

“Juga kemarin malam, sekitar jam 23.00 sudah melakukan penangkapan kembali terhadap 2 pelaku utama penusukan santri Krapyak, ini semua karena Gusti Allah,” tandas Kapolda DIY itu.

Penulis : Wail Arrifqi

Editor : Ahmad Farisi

Berita Terkait

6 Asas Hukum Perdata
Penghina Kiai Annuqayah Guluk-Guluk Akhirnya Ditangkap Polres Sumenep
Yang Dimaksud Final dan Mengikat pada Putusan MK
Asas-Asas Hukum Tata Negara Berikut Penjelasannya
Apa yang Disebut Ius Punendi dalam Dunia Hukum?
Dua Bentuk Kejahatan: Antara Mala In Se dan Mala Prohibita
Perbedaan Mens Rea dan Actus Reus dalam Dunia Hukum
5 Asas Hukum Pidana Berikut Penjelasannya

Berita Terkait

Rabu, 30 Oktober 2024 - 07:40 WIB

Ribuan Santri Demo Polda DIY Supaya Mengusut Tuntas Insiden Penusukan Santri Krapyak Jogja

Rabu, 4 September 2024 - 06:19 WIB

6 Asas Hukum Perdata

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 02:01 WIB

Penghina Kiai Annuqayah Guluk-Guluk Akhirnya Ditangkap Polres Sumenep

Jumat, 23 Agustus 2024 - 15:08 WIB

Yang Dimaksud Final dan Mengikat pada Putusan MK

Minggu, 18 Agustus 2024 - 16:47 WIB

Asas-Asas Hukum Tata Negara Berikut Penjelasannya

Berita Terbaru

Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo (foto: dok. nolesa.com)

Daerah

Sayembara Kepala DLH Sumenep

Senin, 21 Apr 2025 - 10:01 WIB

Kepala Puskesmas Bluto, Sumenep, dr. Rifmi Utami ketika menyampaikan edukasi kepada JCH 2025 asal Kecamatan Bluto (Foto: ist/nolesa.com)

Daerah

Puskesmas Bluto Tunaikan Tugas Layani JCH 2025 Hingga Tuntas

Minggu, 20 Apr 2025 - 08:00 WIB