Warna Merah
Warna merah sebentar lagi akan pergi berlibur, ke kota merah
Warna merah sudah kembali dari berlibur ke kota merah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
pipinya hitam kena arang
duitnya kurang walau hanya untuk membayar semeja makanan
mukanya merah tak karuan
la malu sampai di hadapan Tuhan
Bintan, 17 Januari 2025
waktu dinihari
Puisi Lama Untuk Mantan
Didalam Dompet
Masih ku simpan
Puisi lama untuk mantan
Aku bilang kalau aku mencintainya.
Tapi dia bilang Tuhan lebih menyayanginya
Aku bilang cintaku lebih besar
Dia bilang cintanya kepada Tuhan lebih besar
Aku bilang hati-hati,
Tapi katanya dia sudah cinta mati
Lalu dia tak bangun Iagi dari tidur
Dia mati
Bintan, 17 Januari 2025
waktu dinihari
Doa Seorang Anak Cina
Dewa!
Kalau boleh,
Aku ingin minta,
Sepotong kue bulan
Bintan, 17-01-25
PRESIDEN
Betapa ingin aku bertemu Presiden
Ada orang yang dalam hidupnya dengan mudahnya bertemu seorang presiden
Tapi tidak denganku,
Aku begitu ingin bertemu seorang presiden, melihatnya dari dekat. Bukan dari kerumunan
ratusan ribu orang atau dari dalam mobil yang selintas berlalu.
Itu pun mesti berpanas-panasan dulu, mana tahu ada presiden yang dapat mengabulkan
permintaanku, presiden Prabowo Subianto mungkin?!
Bintan, 17 Januari 2025
waktu dinihari
NELAYAN
Maaf Nak, Ayah tak sempat mengajarimu berenang
Maaf Nak, maaf!
Ayah juga tak sempat mengajarimu mengikat kail dan mengait umpan
Ayah bahkan tak sempat mengajarimu mengayuh perahu
Apalagi menyukat air dan angin, menandai karang dan juga membaca bintang
Padahal engkau adalah anak seorang nelayan
Bintan, 17 Januari 2025
waktu dinihari
Nasehat Atok
Memang mestinya seperti itu nak
Kau memang harus sedekat itu dengan laut, karena kelak kaulah yang akan mewarisinya!
Jangan sampai air yang tenangpun berani mengejekmu karena kau tak pandai berenang!
Tarik Nak, tarik ikannya! Bawa dia sampai ke atas, lalu cabut kail dari mulutnya! Sesudah itu,
kait umpan lagi, lalu lemparkan ke air. Tunggulah ikan menarik umpanmu, lalu tariklah dia ke
atas! Begitulah nak, setidaknya begitulah cara untuk bertahan hidup!
Bintan, 17 Januari 2025
waktu dinihari
*Pajar Intan/Tan Pajar adalah Penulis Antologi Puisi Tolong Beri Judul Sajakku terbitan LKiS
Pustaka Sastra 2018. Penulis adalah Warga Negara Indonesia peranakan Tionghoa.
Menamatkan Sarjana Strata Satu jurusan pendidikan agama Buddha di Sekolah Tinggi Agama Buddha Nalanda, Jakarta (Lulus tahun 2017)
Penulis lahir di Natuna, 5 Oktober 1990. Tepatnya di kecamatan Pulau Laut, desa air payang.
Editor : Wail Arrifqi