Makan Malam
Mak, tidur tidak pernah habis di meja makam
Kematian terus dibubur dan matang di lain piring
Mata penuh batasbatas, payah menghadapi gelap
Melahap panjang pandang
Nisan terpaut namamu yang manisan
Emak kemarin sempurna bulan
Ketika semua dalam perut kelam
Sementara aku berada lebur bayangan
Seperti berkunjung ke rumah dengan kaca hitam
Kau di dalam melihatku
Aku di luar menangisimu
Menyadari bahwa tungku dapur
Tidak kau sorong apinya lagi
Mak,
Makam malam kali ini
Kewaspadaan terhadap kenyataan
Memasak nasib
Kelewat kubur
2021
Menemui Kematian
Dia memetik berlapis bunga
Dan menemui kata “Iya”
Dia berlari menuju langit
Dengan cara terjun ke bumi
Itu tubuh sudah tengkurap
Seperti bangkai puisi cinta
Seorang penyair pandir
Paling melankolia
Ketika tubuh lesat dari lantai atas
Senanglah hati telah tanggal segala nahas
Jadwal kerja padat, mulut nyinyir tetangganya
Berhasil dia bebas
Tetapi penyesalan mendadak akrab
saat wajah sepenggal di tanah
Ribuan peristiwa sederhana
Yang kemarin alpa
Menjelma ribuan kuda
Di keluasan sabana
2021
Taman Bunga
Dunia ini, oh, tujuh tangkai hari
Kelopak langit juga duri waktu
Taman bunga bagi bibir anggur
Yang menolak ribuan seloki
Tetapi
Telah dituangkan dari tanganNya
Beberapa bunga
Ke rambut perempuan
Jika kijang jantan berlari
dari semak berahi
Maka seorang saleh
telah membuka jubah patuh dalam diri
2021
Ode Rab
Datanglah cepatcepat
Sebagai satu sama sekali
Tangan ini
Gelangilah beberapa emas
Jika malam gulita
Dalam mata yang kendur
Dengar memanggil suara
Dari gemerincing rindu
Pestakan manikmanik
Di setelan bajuku
Ketika pecah perhiasanku
Berkeping nyanyi juga berserakan
Di kakimu
Akan kupungut darinya
Berulang pujian purba
Tanpa kehampaan
Tanda kepapaan
2021
Orangorang Menganggapku Gila
tetapi Aku Bukan Satusatunya
Harus kudendangkan pada siapa lagi lagu ini
Kesedihan, kesediaan untuk menangis
sudah kehilangan ritmis
Harus kubuang ke mana ayunan
tanganku yang lembut ini. Bokongmu, oh, bayiku
yang sebentar, kini, seperti janji kebanyakan lelaki
Setiap malam aku melamun dan membayangkan
Kamu masih hidup, dan meminta sesuatu dengan
Kalimat yang tak lengkap
Orangorang di sekitarku menganggapku gila
Tetapi, biarkan, aku bukan satusatunya
Harus disebut apa aku ini
Agar setiap yang memanggilku tahu
bahwa telah hilang cinta yang begitu besar dariku
Yatim karena kehilangan ayah, ajiyyah karena ibu
Aku bukan duda karena istriku masih ada
Lantas, bagaimana dengan
Peristiwa kehilangan kamu?
Mungkin memang tidak ada sebutannya
Atau tidak ada kata yang sanggup mengambarkannya
2021