Ongghe
I
Mengapa memilih lambaikan tangan
Lalu menutup pintu kemungkinan
Sawah ranggas di tepi sungai
Dihatamkan nemor
Seumpama gelandangan mengemis perhatian
“Tahun-tahun memeras air
Dan musim yang jadwalnya berantakan
Mempermainkan sungai di retina petani”
II
Sawah-sawah sekarat
Menunggu kafan dan yasinan
Pemiliknya ongghe
Ke seberang lengan Suramadu
Melotre nasib
Di antara menara-menara kota
Dan Madura yang sunyi hutan bambu
Telah begitu akrab dengan kehilangan
Seakrab kehilangan daun
Dengan embun di rusuknya
Sumenep, 2023
Bertahun Setelah Kebakaran
Hutan warna merah neraka
Bakar usia bumi renta
Di atas kasur ku bersiap bermimpi
Masa depan yang perlahan dilalap api
Jangkrik, capibara, sapi, terpanggang
Tersaji di meja jamuan Azaril
Dan daging hilang dari daftar menu restoran
Sebab ia tinggal kata di laci ingatan
Maka manusia ditikam
Oleh abu hutan
Dengan kehilangan
Yang pilu
Sumenep, 2023
Ciliwung
Ciliwung adalah waktu
Berhulu di Mandalawangi,
Direkamnya setiap tahun yang mengalir
Dalam sunyi alirnya.
Wajah-wajah datang pergi
Masa-masa tumbuh runtuh
Dan ia adalah keheningan yang bersaksi,
Catatan yang terus mengabadikan kata
Yang tertinggal dari jasad almanak tua.
Ia bom yang tabah.
Tanggal-tanggal pecah
Ia tak pernah berkeluh kesah
Dibiarkannya yang di hulu dan hilir
Memerkosanya dalam berbagai cara.
Sebab jika tiba saatnya
Arwah Prabu Haliwungan akan tiba
Sebagai sangkakala.
Tanah menutup pintu
Sementara guntur memecah awan
Hingga berlesatanlah peluru-peluru hujan
Menuju bumi yang telanjang
Menuju bumi yang tak berperisai.
Maka jika telah bercumbu apa yang di langit dan di bumi,
Ciliwung akan menggulung mengamuk
Menerjang rumah dan taman
Juga toko dan jalan
Setelahnya biarkanlah segenap media
Menggaungkan luka seantero kota
Sumenep, 2023
Demo Tiba
Kota-kota terbakar
Jalan-jalan bergetar
Merebak warna ahmar
Pada wajah berkobar
Cinta palsu
Diberanguskan kata-kata
Kebenaran yang biru
Datang bagai ombak segara
Gedung meringkuk
Antara padat jalan
Massa kecamuk
Menggaungkan fajar pembaruan
Segala yang tersembunyi
Ditelanjangi huru-hara
Lalu meledaklah api
Merayapi jengkal singgasana
Sumenep, 2023