Pengamat Migas: Subsidi Tertutup Solusi Alokasi Subsidi BBM Tepat Sasaran

Redaksi Nolesa

Kamis, 8 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yogyakarta, Nolesa.com—Front Pemuda Madura (FPM) menggelar kegiatan seminar online bertajuk Dialog Energi 2022 pada Rabu (7/9) sore. Webinar dengan tema “Menghapus BBM RON Rendah: Siasat Energi Ramah Lingkungan Menuju Net-Zero Emission” ini dihelat melalui platfor zoom meeting dan dihadiri lebih dari seratus partisipan dari beragam latar belakang.

Hadir sebagai pembiacara pada kegiatan itu antara lain pakar migas sekaligus Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, dan Sekretaris Jenderal Himpunan Aktivis Milenial Indonesia, Muchlas J Samorano. Webinar berlangsung meriah dan seksama hingga pukul 18.15.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, menjelaskan, kenaikan harga BBM subsidi harus diiringi dengan subsidi tepat guna dan tepat sasaran. Ia mencontohkan misalnya dengan strategi subsidi tertutup.

Baca Juga :  Kemkomdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

“Sebab, subsidi terbuka justru menguntungkan dan dinikmati orang kaya. Karena siapapun bisa menikmati BBM subsidi dengan harga murah tanpa dapat sanksi dari pemerintah,” ujar pengajar Universitas Trisakti itu.

Subsidi tertutup, kata Komaidi, akan membatasi siapapun yang akan membeli BBM subsidi dengan harga murah. Hanya mereka yang memenuhi persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah yang bisa membeli BBM subsidi dengan harga murah. Dengan strategi ini, penggunaan BBM subsidi akan tepat sasaran dan tidak akan lagi dinikmati oleh orang kaya.

Bagi Komaidi, subsidi BBM juga bisa dialokasikan untuk transportasi umum. Di negara-negara maju, seperti Inggris, Jepang, Korea Selatan, transportasi umumnya sangat bagus. Agar subsidi BBM tepat guna, lebih baik dialokasikan untuk pembangunan transportasi umum yang lebih bagus.

Baca Juga :  Pengakuan Gubernur BI Berkaitan dengan Kondisi Ekonomi Indonesia Saat ini

“Sebab, jika transportasi umum bagus dan tarifnya murah, masyarakat akan lebih memilih menggunakan transportasi umum ketimbang kendaraan pribadi. Dengan strategi seperti ini, menunjang mobilitas masyarakat, juga mampu menekan konsumsi energi,” terangnya.

Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua Umum FPM, Asip Irama, menyinggung soal dampak penggunaan BBM RON rendah yang menghasilkan gas buang buruk terhadap lingkungan. Emisi asap kendaraan pengguna BBM beroktan rendah memicu polutan yang menurunkan kualitas ekologi.

Penggunaan BBM RON rendah, kata Asip, tidak memenuhi ketentuan regulasi bidang lingkungan, sebagaimana Permen KLHK No P20/MENLHK/ SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O. Pasal 3 ayat (2) Permen KLHK menetapkan BBM jenis bensin yang diperbolehkan minimal oktan 91.

Baca Juga :  Kepastian Ibadah Haji Tahun ini Masih Diperjuangkan

“Selama ini, masyarakat kurang awas pada potensi penuruan kualitas lingkungan akibat gas emisi yang dihasilkan dari bensin beroktan rendah. Kecenderungan pengguna memakai BBM RON rendah karena harga murah yang disubsidi negara,” kata dia.

“Padahal, distribusi BBM subsidi jelas tidak tepat sasaran. Ada sekitar 70 persen dari pengguna BBM subsidi adalah orang yang mampu. Karena itu, skema subsidi BBM perlu dikaji dan diatur ulang. Penghentian pasokan produk BBM oktan 89 dan 90, menurut saya, menjadi salah satu alternatif paling mungkin,” sebut Asip

Penulis : Samorano

Editor   : Ahmad Farisi

Berita Terkait

Menuju World Book Capital: Kolaborasi Literasi di Yogyakarta
Sambut Idul Adha 1446 H, Arinna Hijab Luncurkan Koleksi Modest Fashion Premium
Di Era Presiden Prabowo, Serapan Beras Tertinggi dalam 58 Tahun
Wamen Komdigi Minta Pelaku Industri Media Bersiap Hadapi Dominasi Platform Digital
Nah Loh! 5000 Lebih Rekening Terhubung Aktivasi Judol Diblokir
Sejarah Baru, Presiden Prabowo Membaur Bersama 200 Ribu Buruh
Puan Dorong Akses Keuangan Ramah Gender, Ini Tujuannya
Indonesia dan UEA Perkuat Kerja Sama Pengembangan SDM Digital di Bidang AI

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 10:07 WIB

Menuju World Book Capital: Kolaborasi Literasi di Yogyakarta

Jumat, 16 Mei 2025 - 16:27 WIB

Sambut Idul Adha 1446 H, Arinna Hijab Luncurkan Koleksi Modest Fashion Premium

Selasa, 13 Mei 2025 - 07:32 WIB

Di Era Presiden Prabowo, Serapan Beras Tertinggi dalam 58 Tahun

Minggu, 4 Mei 2025 - 20:56 WIB

Wamen Komdigi Minta Pelaku Industri Media Bersiap Hadapi Dominasi Platform Digital

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:00 WIB

Nah Loh! 5000 Lebih Rekening Terhubung Aktivasi Judol Diblokir

Berita Terbaru

Nasional

Menuju World Book Capital: Kolaborasi Literasi di Yogyakarta

Minggu, 18 Mei 2025 - 10:07 WIB

Presiden Prabowo ditemani Mentri Amran di sebuah lahan pertanian (foto: ist)

Nasional

Di Era Presiden Prabowo, Serapan Beras Tertinggi dalam 58 Tahun

Selasa, 13 Mei 2025 - 07:32 WIB

for NOLESA.COM

Opini

Pesantren di Era Digital: Sebuah Catatan Sederhana

Minggu, 11 Mei 2025 - 11:04 WIB