Merawat Koeksistensi Islam-Kristen

Redaksi Nolesa

Jumat, 23 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh FARISI ARIS*


Koeksistensi adalah suatu keadaan atau kondisi di mana seseorang ataupun suatu kelompok hidup bersama pun berbeda secara ras, suku, agama atau pun keyakinan agama. Mereka (yang ada sebagai aktor-aktor sosial) hidup saling menghormati satu sama lain, menghargai perbedaan, dan saling menyayangi sesama.

Kondisi saling menghargai dan saling menghormati (koeksistensi) antara umat Islam dan Kristiani itu sudah terjalin lama dan masih terawat sampai sekarang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Fakta sejarah mengatakan bahwa umat Islam dan Kristiani hidup berdampingan selama berabad-abad. Mereka hidup dengan prinsip saling menghargai satu sama lain.

Bahkan, fakta sejarah juga mencatat bahwa kedua agama ini juga sering menjalin hubungan kerja sama untuk membangun peradaban kemanusiaan yang lebih maju dan unggul. Perbedaan agama atau keyakinan tidak membuat keduanya bercerai berai dan memusuhi satu sama lain.

Baca Juga :  Fokus

Dari masa kepemimpinan Nabi Muhammad, Dinasti Abbasiyah, Umayyah, dan Fathimiyah umat Kristiani juga banyak terlibat atau dilibatkan dalam pengelolaan pemerintahan Islam. Bahkan, Dinasti Fathimiyah tercatat banyak mengangkat wazir (menteri) dari kalangan non muslim atau dari umat Kristen itu sendiri.

Alasannya, karena kala itu orang-orang Kristen memiliki pengalaman dan pengetahuan mumpuni untuk mengelola birokrasi dan pemerintahan ketimbang orang-orang Islam yang merupakan pendatang baru dalam dunia pemerintahan dan birokrasi (Mun’im Sirry, 2022).

Bahkan, lebih lanjut, menurut (Mun’im Sirry, 2022) dalam bukunya berjudul Koeksistensi Islam-Kristen itu mengatakan bahwa dalam sejarah emas yang dicapai oleh umat Islam, di dalamnya tak terelakkan juga terdapat keterlibatan umat Kristiani yang tidak bisa dilupakan begitu saja.

Baca Juga :  Jurnalisme Sehat untuk Keutuhan Bangsa

Artinya, jika kita membicarakan pencapaian emas yang telah diraih umat Islam, maka kita tidak boleh lupa atas peran dan keterlibatan umat Kristen di dalamnya.

Serpihan sejarah itu menandakan bahwa sebenarnya Islam dan Kristen memiliki hubungan yang baik selama berabad-abad. Keduanya menyatu sebagai kekuatan sosial yang memotori perubahan dan pembangunan sejarah panjang umat manusia.

Jadi, dengan hal itu jelas bahwa Islam dan Kristen punya rekam jejak yang positif yang patut untuk terus kita lestarikan sepanjang waktu.

Karena itu, dengan begitu umat Islam pada khususnya, tidak boleh terprovokasi oleh narasi-narasi kebencian yang didengungkan oleh kelompok Islam kanan yang selalu memposisikan umat Kristiani sebagai musuh yang mesti dilawan dan diperangi. Dalam konteks kebangsaan, kita semua sama sebagai warga bangsa, tidak ada kafir dan semacamnya.

Baca Juga :  Puan, AHY dan Oase Politik Rekonsiliasi

Dan, sebagai warga bangsa, kita memiliki tugas yang sama, yakni memelihara hubungan persaudaraan yang baik dan harmonis. Perbedaan adalah keniscayaan. Dan itu sama sekali bukan penghalang bagi kita untuk menjalin hubungan satu sama lain. Sejarah telah membuktikan bahwa Islam-Kristen bisa berjalan beriringan.

Koeksistensi Islam-Kristen adalah warisan sejarah yang patut kita rawat dan lestarikan hingga akhir zaman.

*) Farisi Aris, wartawan nolesa.com

Berita Terkait

Isra Mikraj Sebuah Perjalanan Spiritual yang Hanya Bisa Dipercaya oleh Orang yang Beriman
Akhir dari Presidensial Threshold
Catatan Pengujung Tahun 2024
Isu Politisasi Hukum dan Marwah Penegakan Hukum Kita
Kritik Adalah Harga Diri Kita
Membaca Manuver Mas Wapres
Tahan! Jaga Diri dari Sembarangan Menuduh dan Menyebarkannya
Serba-serbi Guru

Berita Terkait

Jumat, 24 Januari 2025 - 08:23 WIB

Isra Mikraj Sebuah Perjalanan Spiritual yang Hanya Bisa Dipercaya oleh Orang yang Beriman

Selasa, 7 Januari 2025 - 05:10 WIB

Akhir dari Presidensial Threshold

Selasa, 31 Desember 2024 - 15:44 WIB

Catatan Pengujung Tahun 2024

Senin, 30 Desember 2024 - 20:43 WIB

Isu Politisasi Hukum dan Marwah Penegakan Hukum Kita

Kamis, 26 Desember 2024 - 16:00 WIB

Kritik Adalah Harga Diri Kita

Berita Terbaru

Dendam (Ilustrasi Pixabay)

Cerpen

DENDAM

Sabtu, 15 Feb 2025 - 07:00 WIB