Sumenep, NOLESA.com – Di tengah heningnya sebuah kampung kecil bernama Dusun Gunung Pekol, Desa Jenangger Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, yang terpencil nan jauh dari hiruk pikuk nuansa kota, terdapat seorang gadis yang menorehkan prestasi gemilang.
Gadis itu lahir dengan nama Qurratul A’yuni, gadis berusia 15 tahun itu telah membuktikan bahwa ketekunan dan semangat pantang menyerah dapat mengantarkan seseorang meraih puncak keberhasilan.
Meskipun tinggal di pelosok kampung yang aksesnya serba terbatas, dia berhasil menjadi wisudawan terbaik di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nasy-atul Muta’allimin Candi tempatnya menimba ilmu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Uun warga setempat biasa memanggil anak yang terlahir dari pasangan suami istri Ach. Rasyidi dan Suhartini ini tumbuh dalam lingkungan yang sederhana dan penuh keterbatasan. Namun keterbatasan akses tidak menghalanginya untuk mengejar mimpinya.
Sejak kecil, ia sudah menunjukkan ketekunannya dalam dunia pendidikan. Meskipun sering ditinggal oleh kedua orang tuanya yang harus merantau untuk mencari nafkah, Uun tetap gigih dalam meniti pendidikannya.
Kerja keras dan dedikasi Uun dalam belajar tidak pernah pudar. Ia selalu tampil sebagai siswi yang rajin dan cerdas di sekolahnya. Nilai-nilai akademisnya yang gemilang dan konsistensinya dalam mencapai target membuatnya selalu menjadi bintang kelas.
Sejak duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga lulus, predikat rangking satu bisa dia pertahankan. Bahkan, ketika dirinya duduk di kelas VII MTs dinobatkan sebagai siswi teladan. Puncaknya, hari ini, Selasa 25 Juni 2024 Uu dinobatkan sebagai wisudawan terbaik.
Dari kisah perjuangan dan keberhasilan gadis kelahiran 15 November 2009 ini menjadi sumber inspirasi yang tak terhingga. Ia mengingatkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika seseorang memiliki tekad yang kuat dan semangat yang tidak pernah padam.
Melalui kegigihan dan dedikasinya, Uun telah membuktikan bahwa batasan-batasan hanya ada dalam pikiran manusia sendiri, dan bahwa impian dapat diwujudkan tanpa mengenal jarak atau latar belakang keluarga.
Atas prestasi Uun ini, Ach. Rasyidi ayahnya mengaku bersyukur atas prestasi yang telah dicapai buah hatinya itu. Karenanya, sebagai orang tua dia menyampaikan banyak terimakasih kepada semua guru di sekolah tersebut yang dengan telaten mendidik dan membimbing putrinya.
“Alhamdulillah, kami yakin prestasi yang diraih oleh Uun tidak semata-mata karena ketekunannya semata melainkan karena do’a dan motivasi dari gurunya,” kata Rasyidi usai menghadiri Wisuda Purna Siswa Madrasah Nasy-atul Muta’allimin Yayasan Al-Jailani, Selasa malam 25 Juni 2024.
Kendati demikian, Rasyidi tidak lantas berbangga diri memiliki anak yang penuh prestasi. Karena baginya yang paling penting dalam menimba ilmu pengetahuan adalah barokah dan memiliki budi pekerti luhur.
“Itu yang paling penting, sebab kalau cuma prestasi akademik hanya akan tercatat dalam angka-angka bukan dalam ingatan sejarah manusia, karenanya menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi sesama jauh lebih penting,” tegas dia.
Rasyidi berharap prestasi yang diraih Uun selama menempuh pendidikan di Madrasah Nasy-atul Muta’allimin Candi selama ini menjadi awal yang baik dan diridhai untuk kehidupannya kelak.
“Semoga prestasi ini menjadikan putri kami menjadi insan kamil yang selalu menebar manfaat bagi sesama,” harap Rasyidi.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi