Ketika Kita Bisa Memberi Manfaat

Sujono

Jumat, 27 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sujono (Foto: dokumen pribadi)

Sujono (Foto: dokumen pribadi)

Oleh SUJONO

Pesan Ini Kutulis Untukmu, Wahai Anakku…! 

Aku tapaki jalan ini penuh pinta, Nak. Kesenangan adalah impian yang kusimpan untuk kuminta pada Tuhan ketika tubuh ini sudah menjadi tulang-belulang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tak ada yang abadi dari permainan dunia, sebagaimana hidup ini juga tidak abadi. Banyak sudah manusia yang mati, dan kita hanya menanti kematian dipergilirkan.

Mengenangkan orang-orang tercinta, wahai Anakku, adalah rasa hina karena tak sanggup membalaskan kebaikan-kebaikan mereka semua.

Betapa mudah hati lupa oleh kenikmatan yang tak seberapa ini. Lupa asal-usul, lupa tempat kembali sesudah mati, dan lupa pada tujuan penciptaan ini.

Maka aku pesankan, wahai Anakku, arahkanlah pandangan mata hatimu kepada hidup sesudah mati. Dan bahwa sesungguhnya kehidupan ini hanyalah saat untuk bersiap-siap.

Baca Juga :  Urgensi Independensi Pers dalam Kancah Demokrasi

Wahai Anakku…!

Aku tapaki jalan ini penuh airmata. Kudidik diriku untuk belajar melupakan rasa sakit dan tidak diam terpaku menanti waktu habis di pembaringan.

Anakku, izinkan Bapakmu ini belajar untuk memberi manfaat bagi manusia.

“Sesungguhnya keindahan hidup sebagai orang yang beriman kepada-Nya, adalah ketika kita bisa memberi manfaat atau ketika kita belum sanggup mengambil manfaat dari sesama”.

Anak-anakku, engkau adalah anugerah yang amat berharga dari Allah ‘Azza wa Jalla. Di saat Bapakmu dalam kegelisahan, kemanakah Bapakmu harus berlari kalau bukan kepada Allah?.

Dan engkau tahu, Anakku, Allah Ta’ala adalah sebaik-baik tempat meminta dan sebaik-baik pemberi. (Ia) lebih dekat daripada urat leher kita sendiri. Sesungguhnya, Tuhan-mu Maha Pemurah.

Baca Juga :  Tahan! Jaga Diri dari Sembarangan Menuduh dan Menyebarkannya

Rasanya, setiap kelahiran dari kalian adalah pelajaran berharga tentang kekuasaan, kasih-sayang dan ke Maha Pemurahan-Nya.

Teringatlah Bapak pada sebuah ungkapan;

“Sometimes accident is not accident at all – Kadangkala kecelakaan itu sama sekali bukan kecelakaan. Kesulitan itu sama sekali bukan kesulitan”.

Dawuh Sayyidina Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu;

“Aku tidak peduli atas keadaan susah dan senangku, karena aku tidak tahu manakah di antara keduanya itu yang lebih baik bagiku”.

Wahai Anakku, belajarlah mencintai Tuhan-mu menurut cara yang dikehendaki oleh-Nya. Betapa banyak orang yang melakukan perjalanan menuju Allah (suluk), tetapi mereka melalui jalan yang tidak dikehendaki-Nya. Mereka mencipta sendiri jalan yang akan dilewati.

Baca Juga :  Menyelamatkan Konstitusi

Mudah-mudahan dengan demikian, kesucian agama ini memancar dari setiap langkah yang engkau kerjakan.

Aku tulis pesan ini dengan sesungguh hati, Anakku. Meski jiwa Bapakmu masih rapuh dan iman ini masih sangat menyedihkan, tetapi sembari memohon pertolongan kepada Allah Yang Maha Menciptakan, izinkan Bapakmu ini mencoba sekali lagi untuk menjadi orangtua yang lebih baik; lebih menyejukkan kalian.

Wahai Anakku, gunakanlah rezeki yang dikaruniakan Allah kepadamu untuk meraih akhirat dan menjaga iman.

Janganlah engkau mengorbankan akhirat untuk dunia yang cuma segenggam.

Dan apabila engkau mampu, kejarlah akhirat dan sekaligus membuka pintu-pintu dunia.

Gunakanlah dunia untuk “membeli” akhirat. Sesungguhnya, tak ada ilmu pada Bapakmu ini, kecuali sangat sedikit saja.

Wallahu a’lam…!

Berita Terkait

Isra Mikraj Sebuah Perjalanan Spiritual yang Hanya Bisa Dipercaya oleh Orang yang Beriman
Akhir dari Presidensial Threshold
Catatan Pengujung Tahun 2024
Isu Politisasi Hukum dan Marwah Penegakan Hukum Kita
Kritik Adalah Harga Diri Kita
Membaca Manuver Mas Wapres
Tahan! Jaga Diri dari Sembarangan Menuduh dan Menyebarkannya
Serba-serbi Guru

Berita Terkait

Jumat, 24 Januari 2025 - 08:23 WIB

Isra Mikraj Sebuah Perjalanan Spiritual yang Hanya Bisa Dipercaya oleh Orang yang Beriman

Selasa, 7 Januari 2025 - 05:10 WIB

Akhir dari Presidensial Threshold

Selasa, 31 Desember 2024 - 15:44 WIB

Catatan Pengujung Tahun 2024

Senin, 30 Desember 2024 - 20:43 WIB

Isu Politisasi Hukum dan Marwah Penegakan Hukum Kita

Kamis, 26 Desember 2024 - 16:00 WIB

Kritik Adalah Harga Diri Kita

Berita Terbaru

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman (Foto: ip/nolesa.com)

Nasional

Pemerintah Jamin Harga Beras Stabil Hingga Ramadan 1446 H

Selasa, 4 Feb 2025 - 22:03 WIB

Nelly Farraniyah (Foto: dokumen pribadi untuk nolesa.com)

Sosok

Pengalaman Hobi Jadi Motivasi Profesi

Selasa, 4 Feb 2025 - 18:26 WIB

Nadia Yasmin Dini (Foto: dokumen pribadi untuk nolesa.com)

Cerpen

Patah Hati

Selasa, 4 Feb 2025 - 08:09 WIB