Tips, NOLESA.com — Malam Minggu merupakan sebuah kata yang akrab di telinga kita. Kehadirannya seakan sakral dan dinantikan banyak orang.
Dari sekian orang yang menantikan malam minggu datang, kaum remajalah yang paling banyak merindukan. Seakan Malam Minggu adalah waktu khusus bagi mereka. Duduk bersama terbuai dalam pelukan asmara.
Tetapi siapa sangka, bahwa secara historis sakralnya Malam Minggu bukanlah untuk dirayakan para remaja. Melainkan ada yang lebih berhak yaitu para buruh yang selama sepekan sudah lelah bekerja.
Dikutip dari vantage.id, bahwa ternyata perjalanan panjang lahirnya istilah malam minggu bermula dari Amerika Serikat. Kala itu pesatnya perkembangan industri pada dekade 30’an dan besarnya masa serikat buruh berekor pada penuntutan serius tentang hak-hak pekerja.
Sehingga kondisi tersebut memicu tuntutan yang kian masif dari para buruh. Waktu kerja termasuk dari sekian isu yang digelorakan kala itum adalah.
Tepat pada 1938, Amerika menetapkan undang-undang mengenai standar jam kerja yang berisikan waktu kerja selama 40 jam per minggu serta menetapkan hari Sabtu dan Minggu sebagai hari libur nasional.
Sejak itulah, para buruh mengisi masa libur dengan bersantai ria, terutama pada malam minggu. Malam minggu menjadi puncak untuk menghilangkan segala kepenatan kerja. Tidak sedikit yang begadang semalam suntuk, sebab esok pagi masih libur kerja.
Namun seiring dengan berkembangnya zaman, Malam Minggu semakin tren semua kalangan. Utamanya kaula muda. Padahal sejarah lahirnya Malam Minggu adalah mereka para pekerja.
Penulis : Wail