Inspirasi, NOLESA.com – Setiap tanggal 2 Mei, masyarakat Indonesia merayakan Hari Pendidikan Nasional. Perayaan ini bukan sekadar momen libur, atau sekedar menandai kalender belaka.
Lebih dari itu, ada moment penting untuk menghargai perjuangan panjang dalam memajukan sistem pendidikan di Indonesia serta mengenang tokoh-tokoh yang telah berkontribusi dalam bidang pendidikan.
Sejarah Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) melibatkan perjalanan yang penuh perjuangan dan pencapaian yang membanggakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada tahun 1945, Indonesia meraih kemerdekaannya setelah berabad-abad dijajah oleh bangsa asing. Salah satu aspek yang menjadi fokus utama setelah kemerdekaan adalah pembangunan nasional, termasuk bidang pendidikan. Pendidikan dipandang sebagai kunci untuk membangun bangsa yang maju dan mandiri.
Penetapan Hardiknas sebagai hari nasional tertuang di dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959 Tanggal 16 Desember 1959. Tanggal 2 Mei dipilih untuk mengenang lahirnya Ki Hajar Dewantara, seorang pahlawan nasional Indonesia yang merupakan pelopor pendidikan bagi semua anak, tanpa memandang status sosial atau ekonomi mereka.
Ki Hajar Dewantara, yang lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada 2 Mei 1889, adalah pendiri Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan akses pendidikan kepada masyarakat luas, terutama anak-anak dari kalangan terpinggirkan. Semangatnya dalam memperjuangkan hak pendidikan untuk semua menjadi inspirasi bagi generasi pendidik dan siswa di Indonesia.
Sejak itu, Hari Pendidikan Nasional dirayakan setiap tahun dengan berbagai kegiatan yang menekankan pentingnya pendidikan dalam pembangunan bangsa. Perayaan ini melibatkan partisipasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah-sekolah, lembaga pendidikan, dan masyarakat umum. Kegiatan yang umum dilakukan termasuk upacara bendera, seminar pendidikan, lomba-lomba, dan pemberian penghargaan kepada tokoh-tokoh pendidikan yang berprestasi.
Selain merayakan prestasi pendidikan, Hari Pendidikan Nasional juga menjadi waktu yang tepat untuk mengevaluasi dan merenungkan tantangan yang dihadapi dalam sistem pendidikan Indonesia. Dengan mengenang perjuangan para pendidik dan reformator pendidikan di masa lalu, kita diingatkan untuk terus berusaha meningkatkan mutu pendidikan demi masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Sejarah Hari Pendidikan Nasional mengajarkan kita untuk menghargai pendidikan sebagai sarana untuk meraih kemajuan dan kesejahteraan. Dengan terus memperkuat sistem pendidikan dan memberikan akses pendidikan yang merata bagi semua anak, Indonesia dapat melangkah maju sebagai bangsa yang berpendidikan dan berbudaya.