Sumenep, NOLESA.com — Pondok Pesantren Annuqayah Daerah Lubangsa Putri Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur gelar santunan anak yatim dan kaum dhuafa.
Santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa ini dalam rangka menyemarakkan 10 Muharram. Kegiatan ini sudah berjalan sejak 6 tahun silam. Termasuk bulan Muharram 1444 Hijriah kali ini.
Kegiatan tersebut bertajuk ‘Muharram Berbagai Esto Lubangsa’ ini merupakan program Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Putri dibawah naungan Pengurus Bidang Pembinaan dan Pengembangan Organisasi (P2O).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam merealisasikan program tersebut, pengurus P2O Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Putri melibatkan 6 organisasi daerah (Orda).
Diantaranya; Ikatan Keluarga Santri Timur Daya (IKSTIDA), Persatuan Santri Lenteng (Persal), Ikatan Satri Pantai Utara (IKSAPUTRA), dan Ikatan Santri Guluk-Guluk Ganding (IKSAGG), Ikatan Santri Pamekasan Sampang (IKSAPANSA), Ikatan Santri Jawa (IKSAJ).
Delegasi dari 6 organisasi daerah tersebut turun langsung ke berbagai daerah sesuai zona yang telah ditentukan.
Misalnya IKSTIDA. Organisasi daerah yang menaungi santri yang berasal dari Kecamatan Batuputih, Gapura, Batang-Batang, dan Dungkek ini menyasar Desa Banuaju Timur Batang-Batang untuk menyerahkan santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa.
Ketua Ikatan Keluarga Santri Timur Daya (IKSTIDA) Annuqayah Lubangsa Putri Nurul Imamah menjelaskan Muharram Berbagai Esto Lubangsa ini merupakan kolaborasi antara P2O dan semua organisasi daerah.
Tujuan dari acara tersebut selain untuk menyemarakkan bulan Muharram juga dalam rangka berbagai kebahagiaan dengan anak yatim dan kaum dhuafa.
“Tak kalah pentingnya, dengan kegiatan tersebut kami para santri bisa belajar membiasakan peduli terhadap sesama,” jelas Nurul Imamah usai menyerahkan paket sembako kepada penerima di Desa Banuaju Timur, Senin 8 Agustus 2022.
Santri asal Kecamatan Dungkek itu menyebutkan paket sembako yang diberikan kepada para anak yatim dan kaum dhuafa itu berisi beras, minyak goreng, kopi, gula, mi instan dan rempah-rempah.
“Semoga santunan yang tidak seberapa itu bisa meringankan kebutuhan hidupnya,” harap Nurul mengakhiri penjelasannya.(*)
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi