Cerita Pengrajin Blangkon, Yang Sempat Vakum dan Kini Bangkit Kembali

Redaksi Nolesa

Jumat, 8 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep, NOLESA.com — Hasil tidak akan mengkhianati usaha. Biasanya ungkapan tersebut merupakan pedoman bagi seseorang yang sedang berjuang mencapai puncak kesuksesan.

Adalah Murakib warga Desa Banasare Kecamatan Rubaru, Sumenep, Madura Jawa Timur yang berbekal keberanian serta modal yang pas-pasan ketika akan merintis usahanya sebagai pengrajin blangkon.

Tahun 2016 merupakan awal bagi Murakib dalam merapalkan doa dan ikhtiarnya sebagai pengrajin blangkon yang kelak usahanya itu akan menjadi sumber pendapatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kala itu, Murakib mengaku kedatangan tamu yang tak lain adalah temannya sendiri. Temannya itu kebetulan adalah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Ketika silaturahim, tamunya itu mengenakan blangkon.

Di sela-sela hangatnya perbincangannya, sang tamu menyarankan supaya Murakib membuat blangkon. Dengan tujuan, kelak Murakib menjadi pengrajin dan sukses berkat usaha tersebut.

Rupanya saran temannya itu membekas dalam benak Murakib. Akhirnya dia berusaha dan belajar secara ototidak mengenai cara membuat blangkon.

Baca Juga :  8 Manfaat Mengkonsumsi Singkong

“Belajarnya otodidak mas,” kata Murakib ketika ditemui di kediamannya di Desa Banasare, Jumat 8 Juli 2022.

Dalam perkembangannya, akhirnya Murakib mulai dikenal sebagai pengrajin blangkon. Sedikit demi sedikit banyak orang berdatangan untuk membeli hasil karyanya itu.

Tetapi, namanya usaha tidak selamanya mulus seperti yang dipikirkan, cobaan dan tantangan akan selalu datang beriringan seakan menguji kesabaran dan kegigihannya dalam menekuni usaha.

Kendati demikian, Murakib tidak mau menyerah, besarnya tantangan dan cobaan yang menerpa rupanya masih lebih besar doa dan harapannya menjadi penguasaha blangkon yang sukses di masa mendatang.

“Alhamdulillah usaha yang kami tekuni ini akhirnya membuahkan hasil, bahkan walaupun tidak banyak kami bisa merekrut anak-anak muda yang pengangguran,” ucapnya.

Ibarat orang bercocok tanam, Murakib yang selama ini menyemai benih, merawat dengan sepenuh hati, sekarang tibalah waktunya ‘memanen’ atas jerih paya yang selama ini dia jalani dengan penuh kesabaran.

Blangkon bikinannya itu akan dipesan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Karena ke depan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Sumenep setiap hari jumat akan diwajibkan memakai batik dan blangkon. Dan, Murakib termasuk UMKM yang bakal menjadi mitra penyedia blangkonnya.

Baca Juga :  Apa Itu Kaum Sofis dan Kenapa Dicap Negatif?

“Dengan kebijakan itu, Bapak Bulati telah memberdayaan pelaku usaha kecil seperti saya ini, dan saya sangat berterimakasih,” tuturnya dengan wajah riang gembira.

Ditanya soal kesanggupannya memenuhi pesanan blangkon yang mungkin dalam jumlah yang banyak, Murakib mengaku optimis. Pasalnya saat ini sudah ada 30 orang yang sudah terlatih dan bisa membuat blangkon.

“InsyaAllah sanggup,” ucapnya meyakinkan.

Kehadiran Bupati Lora Achmad Fauzi

Termasuk pertanda baik bagi kelancaran usahanya membuat blangkon. Bupati Ra Fauzi mendatangi dan melihat langsung seperti apa proses pembuatan blangkon di rumah Murakib itu.

Pada kesempatan itu, Bupati Ra Fauzi yang didampingi Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Yugo Prakosa, Kepala Disbudporapar Mohamad Iksan menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Murakib.

Baca Juga :  Pesan Bapak

Bahkan dari saking bahagia atas kehadiran Bupati Ra Fauzi, Murakib sampai menolak ketika dihubungi pihak protokol agar acaranya dikemas sederhana, lebih-lebih hidangan yang akan disuguhkan.

“Ampon, Pak Bupati kainto oreng seppona ten kaule, tingkel kaule ikhlas (Jangan, Bapak Bupati ini tidak lain adalah orang tua kami, tidak apa-apa, kami ikhlas, red),” kata salah seorang protokol mengulang percakapannya dengan Murakib ketika berkoordinasi terkait kunjungan Bupati Ra Fauzi.

Kebahagiaan Murakib semakin memuncak, manakala di sela-sela meninjau, secara spontan Bupati Ra Fauzi mengaku akan memberikan bantuan secara pribadi senilai Rp10 juta demi menunjang kelancaran usahanya itu.

Selain itu, Bupati Ra Fauzi memerintahkan Diskop UKM dan Perindag agar membantu peralatan dan membuatkan koperasi. Tidak cukup itu, Disbudporapar juga diminta oleh Bupati Ra Fauzi agar memberikan pelatihan kepada generasi penerusnya.

Mendengar dan menyaksikan semua pernyataan dan kebijakan Bupati Ra Fauzi itu, Murakib hanya tersenyum bahagia.(*)


Penulis : Rusydiyono

Editor : Ahmad Farisi

Berita Terkait

Inner Beauty: Kecantikan yang Abadi
Inilah Manfaat Daun Kemangi, Nomor 3 Sangat Cocok Jelang Musim Hujan
Fenomena “Teman tapi Menikah”: Beneran Jodoh, FOMO, atau Last Option?
Memasuki Musim Hujan, Konsumsi 3 Buah Ini untuk Menjaga Kekebalan Tubuh
Mengingatkan, Ini Sejarah Singkat Lahirnya Sumpah Pemuda
Langkah Kecil untuk Mimpi Besar: Kisah Inspiratif Pasangan F. Haris Oktaviano dan Lorensa Advenia Berdayakan Pekerja dan Peserta Didik
4 Poin Penting Menilai Calon Pemimpin
Erna Sujarwati, Sosok Politisi Perempuan yang Dikenal Tegas

Berita Terkait

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:20 WIB

Inner Beauty: Kecantikan yang Abadi

Selasa, 12 November 2024 - 03:07 WIB

Inilah Manfaat Daun Kemangi, Nomor 3 Sangat Cocok Jelang Musim Hujan

Senin, 11 November 2024 - 21:00 WIB

Fenomena “Teman tapi Menikah”: Beneran Jodoh, FOMO, atau Last Option?

Jumat, 1 November 2024 - 18:35 WIB

Memasuki Musim Hujan, Konsumsi 3 Buah Ini untuk Menjaga Kekebalan Tubuh

Senin, 28 Oktober 2024 - 07:44 WIB

Mengingatkan, Ini Sejarah Singkat Lahirnya Sumpah Pemuda

Berita Terbaru

Ilustrasi (pixabay/nolesa.com)

Puisi

Puisi-puisi Tundra Alif Juliant

Rabu, 25 Des 2024 - 08:36 WIB