Balada Penyair Tua

Muhammad Lutfi

Kamis, 1 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Balada Penyair Tua

 

Hidupmu abu kelabu

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bagaikan kendil Maskumambang

Terjepit di celana

Kau biarkan aku

Memutuskan beberapa lembar

Kisah hidupmu yang terbakar

Altar-altar suci

Kini asik main sendiri

Kelana kembara doanya

Siapakah kamu yang bikin

Kita jadi budak

Mati membatu memucat

Inilah kisah picik

Supaya kamu mengerti

Kalau hidup dah suratan

Mati mau berkata

Kamu siapa pula

November 2022

 

Aku Tulis Pamflet

 

Aku tulis pamflet

Baca Juga :  Puisi-puisi Maria Dominika Tyas Kinasih Semarang

Bahkan batukmu keras sekali

Sesakkan napasku

Beribu getar cintaku

Nyawaku mengambang

Serupa bulan angkasa

Kakiku terjepit di batuan

Mencekik tanganku

Melumat kuku ‘ku

Aku tulis pamflet ini

Meredakan api hatimu

Cemburu bulan dan burung

Tengah malam

November 2022

 

Bersamamu

(Saudaraku, adikku sendiri)

 

Kita ‘kan telah lewati hari

Malam cumbu rayu

Menepi bikin kita pucat biru

Kau matahari pantaskan

Mekar sudah meluapi cintaku

‘kan kau tinggikan semua

‘ku lebih tak berdaya

Sebab kau harapan semuaku

Baca Juga :  Puisi-Puisi Riska Widiana

Semauku

Lelaki gagah hebat

Tiada terbilang kau punya

Miyalah segala perasaan

Kugantungkan harapan impian

Engkau bunga surga mekaran

Dikirim padaku seperti kebahagiaan

November 2022

Mendung

 

Aku anak manusia

Lahir di ranjang sama ibu

Walau habis berjuta udara

Beribu tanah, beribu kisah

Tak akan lenyapkan kita

Kita disusupi pilu kelabu

Hati kita pecah berdarah

Pada-Mu jua semula kini

Aku anak manusia

Dari gelap gugup derita

November 2022

Kiamat

 

Dengan seluruh pikiran

Aku gugup kuyup

Terjatuh aku dengan segala

Baca Juga :  Sosok yang Mengaduk Kata

Apa yang kau hujati padaku

Umur manusia sepertiga

Dari semua sia-sia

Sisanya seluruh ini adalah

Derita serta tertawa tanpa arah

Kamu pun tak kan paham

November 2022

Berpagut Sepi

 

Jika kau ‘kan inginkan aku pergi

Berpulang tak kunjung datang

Pastilah tabah ketakutan dan nyanyimu

Menunggu aku seperti katak tempurung

Lebar sayap patah hilang

Tumbuh berganti bagaikan badai pasir

Kini meronta aku lagi minta kau

‘kan kau apakan aku ini yang sedang begitu

November 2022

Berita Terkait

Puisi-puisi Ilham Jayadi-Madura
Ziarah-Puisi Abdullah Mamber-Madura
Puisi-puisi Khairul Yaqin Madura
Puisi-puisi Moh Aqil Madura
Puisi-puisi Khairul Yaqin
Puisi-puisi Liz Kaltim
Puisi-puisi Unais Muhammad Madura
Puisi-puisi Zikri Amanda Hidayat

Berita Terkait

Kamis, 3 Oktober 2024 - 10:33 WIB

Puisi-puisi Ilham Jayadi-Madura

Sabtu, 21 September 2024 - 11:09 WIB

Ziarah-Puisi Abdullah Mamber-Madura

Minggu, 21 Juli 2024 - 11:00 WIB

Puisi-puisi Khairul Yaqin Madura

Minggu, 14 Juli 2024 - 13:35 WIB

Puisi-puisi Moh Aqil Madura

Selasa, 9 Juli 2024 - 14:26 WIB

Puisi-puisi Khairul Yaqin

Berita Terbaru

Berikut 7 Macam Pribahasa dan Artinya yang relevan bagi remaja (ilustrasi pixabay)

Peribahasa

Berikut 7 Pribahasa dan Artinya yang Relevan untuk Remaja

Kamis, 3 Okt 2024 - 23:33 WIB

Ilham Jayadi (foto: dokumen pribadi)

Puisi

Puisi-puisi Ilham Jayadi-Madura

Kamis, 3 Okt 2024 - 10:33 WIB