Abiem Restu Pratama, Prinsipnya Mandiri dan Kerja Keras

Redaksi Nolesa

Kamis, 4 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Abiem Restu Pratama (Foto: dokumen pribadi)

Abiem Restu Pratama (Foto: dokumen pribadi)

Sosok, NOLESA.com – Abiem Restu Pratama merupakan seorang kakak yang mengajarkan akan pentingnya berusaha, kerja keras, dan konsisten dalam mencapai sebuah tujuan.

Abiem dilaahirkan di Kecamatan Wonosari,Kabupaten Gunungkidul pada 12 juli 2001.Ia merupakan anak sulung dari pasangan keluarga bapak Priyadi dan ibu Ngatmiyati. Abiem tinggal di Padukuhan Winong,RT.02 RW.06, Desa Siraman,Kecamatan Wonosari ,Kabupaten Gunungkidul.

Abiem mengawali karir pendidikan sekolahnya di TK Masyitoh ,SD Siraman III , SMPN 2 Wonosari, SMKN 2 Wonosari ,dan sekarang sedang menempuh Pendidikan di Universitas Gunungkidul pada program studi Teknologi Pertanian.Kakakku juga merupakan orang yang taat.Ini di buktikan dengan melaksanakan kewajiban solat dengan tepat waktu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain kuliah, Abiem juga bekerja dan menjalankan usaha di bidang pertanian dan peternakan untuk mengisi waktu luangnya. Usaha tersebut diawali dari tahun 2021,pada saat itu dunia sedang mengalami pandemic COVID-19 dan bertepatan dengan kelulusannya dari jenjang SMK.Meskipun ada keterbatasan saat pandemi,Abiem tetap berusaha untuk mendaftar di perguruan tinggi negeri dan mengikuti program dari sekolahnya di PT Astra. Sempat diterima di salah satu perguruan tinggi negeri,tetaapi ia memilih untuk tidak mengambilnya karena biaya yang cukup mahal dan pada kondisi keuangan keluarga yang sedang terpuruk.

Selang beberapa hari,ia menerima panggilan dari PT Astra dan menjalani pelatihan di Jakarta selama tiga bulan.Saat pelatihan, Abiem selalu berusa keras untuk menunjukkan kemampuanya.Pada saat pelatihan berahir,tibalah pengumuman mengenai penetapan karyawan tetap di PT tersebut. Abiem sangat berharap untuk diterima,tetapi tuhan berkehendak lain,ia tidak termasuk dalam kriteria perusahaaan.

Baca Juga :  43 Tahun Bupati Ra Fauzi

Pada saat itu,saya melihat tangis seorang kakak laki-laki di suara telefon dan tangisan ke dua orang tua secara langsung.Pada saat itu,kalimat yang terus di ucapkan orang tua saya adalah agar kakak saya tetap tegar dan menerimanya dengan lapang dada.Selanjutnya ,dia pulang kerumah dengan penuh rasa kecewa,tetapi ia tidak menyerah.

Ia terus bertekad untuk mengembangkan diri dan terus belajar mengambil peluang di dalam pandemic COVID-19 yang penuh dengan segala keterbatasan .Pada saat itu,sasaran utama Abiem adalah di bidang pertanian,yaitu tanaman cabai.Diawali dengan menanam cabai di polybag di depan rumah dan terus berkembang di lahan pertanian yang dimiliki keluarga.Itu membuat kepuasan tersendiri bagi Abiem yang menanam tanaman cabai dengan modal nekat dan mempelajari tanaman ini asecara otodidak.

Tak puas dengan hanya menanam tanaman cabai yang harganya tidak dapat di prediksi dan banyak mengakibatkan kerugian, ia pun mengambil langkah dan memulai menamam bawang merah yang memiliki harga yang setabil tetapi dengan resiko hama yang cukup tinggi.Pada awal penanaman bawang merah,ia hanya bisa mengembalikan modal dan tidak mendapat keuntungan dikarenakan kuragnya pengetahuan untuk mengatasi hama pada tanaman ini.

Pada penanaman kedua ia mencobanya lagi dengan ilmu baru akan pengalaman dan persiapan yang matang untuk mengatasi hama yang kemungkinan menyerang.Kerja keras dan dengan segala ketekunannya pun tidak sia-sia .Ia memperoleh panen yang cukup maksimal dengan keuntungan yang cukup besar.

Tak hanya menanam tanaman cabai dan bawang merah saja,Abiem juga menanam tanaman lain seperti kacang-kacangaan,ubi,jagung,tembaku,sayur-sayuran dll guna menambah keuntungan dari hasil pertanianya.Dalam metodhe penanamannya ia tidak hanya berfokus pada metodhe tradisional,tetapi juga menggunakan metodhe modern.Menurut saya Abiem merupakan salaah satu petani yang inovatif ini dibuktikan saat ia mencari dan mengunakan cara baru untuk meningkatkan hasil panennya.

Baca Juga :  Bersama Sang Istri, Kader Muda PAN Sumenep Turun Berbagi kepada Warga Kurang Mampu

Pada tahun pendaftaran baru ia mencoba peruntungan dengan mendaftar perguruan tinggi negri di daerah Gunungkidul yaitu Universitas Gunungkidul .Ia memiliki alasan tersendiri untuk mendaftar di Universitas tersebut.Abiem ingin tetap bisa bertani untuk mengembangkan kemampuanya.Ia juga beralasann agar tetap dekat dengan keluarganya.

Abiem pun diterima dengan jurusan Teknologi pertadian di Universitas Gunungkidul.Ia senang dan sangat bersyukur terhadap kesempatan yang diberikan tuhan. Mulai dari biaya pendaftaran kuliah,biaya pokok kuliah,hingga biaya penunjang kuliah,semuanya dibayar sendiri dengan keuntungan dari hasil pertanianya.

Tak sampai disitu Abiem juga mulai melirik usaha di bidang peternakaan.Diawaali dengan membuat kandang dan menyewa lahan pertanian yang ditanami rumput dan pakan ternak lainya.Dari hasil pertanianya,ia membeli sepasang kambing.Abiem kemudian mulai mengembangkan usaha ternakanya dengan membeli kambing-kambing lain secara bertahap.Ia juga mengunakan metodhe modern dalam peternakanya,seperti membuat ufregmentasi,mengunakan vitamin dan lain sebagainya.Yang membuat nutrisi kambing dapaat terpenuhi dengan maksimal.Kerja keras dan ketekunannya membuahkan hasil.Sekarang ia memiliki 20 kambing baik jantan maupun betina.

Dengan alasan, pada saat malam tidak memiliki kegiatan yang menguntungkan. Abeim pun memutuskan mencari pekerjaan dimalam hari,ia ingin memanfaatkan waktu luang untuk mencari uang tambahan. Abiem bekerja sebagai pelayan restoran cepat saji di Jogja. Biasanya ia berangkat bekerja mulai pukul 18.00 dan pulang pada jam 00.00 WIB. Alasan selanjutnya adalah untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan nutrisi hewan peliharaan dan juga membeli pupuk untuk tanamannya.Menurut sudut pandang saya Abiem merupakan seorang yang memegang teguh pendirian yang dibuktikan dari usaha dan kerjakerasny. Ia selalu mencari cara untuk meningkatkan penghasilannya, ia juga selalu berusaha untuk mengembangkan diri, baik dalam hal pertanian, peternakan, maupun dalam hal pengalamaan kerja.

Baca Juga :  Raih 3.254 Suara, Munazar, M.Psi Dipastikan Dapat Kursi DPRD Kota Yogyakarta

Walaupun Abiem memiliki banyak kesibukan ia tidak pernah lupa akan tugasnya sebagai mahasiswa.Kesibukan-kesibukan tersebut diantaranya mengurus lahan pertanian,bekerja,dan mengurus hewan ternak.Dengan segala kegiatan yang dijalaninya ia dapat membagi waktunya dengan baik.Ia juga tak lupa akan kewajibanya menjalankan solat lima waktu.

Akan tetapi,Abiem juga memiliki kelemahan yaitu tidak memperhatikan kesehatan dirinya sendiiri. Dengan semua kesibukanya yang padat membuat ia sering lupa untu menjaga kesehatanya.Perjalanan ia tempuh dri rumah hingga ke tampat kerja cukup jauh hingga membuatnya kelelahan .Selain itu,ia juga sering kurang tidur karena harus menyelesaikan pekerjaanya dan tugas kuliahnya .Akibat dari semua hal tersebut,Abiem sering mengalami sakit secara tiba -tiba dan sakit.

Dengan segala kerja kerasnyaa dan semua pengalaman yang pernah dilewatinya,Abiem Restu Pratama merupakan contoh nyata seorang lelaki pekerja keras,tekun,dan tangguh.Kisah Abiem Restu Pratama merupakan inspiratif dan motivasi bagi saya untuk mengembangkan diri,bahkan di tengah keterbatasan dan kegagalan.Abiem mengajarkan saya sebagai adiknya akan banyak hal,terutama tentang seorang anak laki-laki yang harus memiliki sifat kemandirian dan kerja keras .Kakakku juga memberikan saya sebuah prinsip yaitu “Jangan hanya berteori,mulailah lalu kembangkan!”.

Penulis : Angga Dwi Atmaja/UNY

Editor : Ahmad Farisi

Berita Terkait

Langkah Kecil untuk Mimpi Besar: Kisah Inspiratif Pasangan F. Haris Oktaviano dan Lorensa Advenia Berdayakan Pekerja dan Peserta Didik
Erna Sujarwati, Sosok Politisi Perempuan yang Dikenal Tegas
Bangga dan Bersyukur Tetap Menjadi Bagian Pejuang Demokrasi
Politisi Arif dan Bijak Itu Mendahului Kita
Dua Pendekar Hukum Indonesia yang Berdarah Madura
Berjuang Tanpa Sosok Ayah Sedari Sekolah, Aliya Pun Wisuda
Haru! Wisuda Akpol setelah Kematian Sang Ibu
Menembus Batas: Kisah Inspiratif Qurratul A’yuni Wisudawan Terbaik MTs Nasy-atul Muta’allimin Candi dari Pelosok Gunung Pekol

Berita Terkait

Rabu, 2 Oktober 2024 - 19:04 WIB

Langkah Kecil untuk Mimpi Besar: Kisah Inspiratif Pasangan F. Haris Oktaviano dan Lorensa Advenia Berdayakan Pekerja dan Peserta Didik

Jumat, 20 September 2024 - 23:05 WIB

Erna Sujarwati, Sosok Politisi Perempuan yang Dikenal Tegas

Selasa, 13 Agustus 2024 - 15:44 WIB

Bangga dan Bersyukur Tetap Menjadi Bagian Pejuang Demokrasi

Sabtu, 27 Juli 2024 - 05:55 WIB

Politisi Arif dan Bijak Itu Mendahului Kita

Sabtu, 20 Juli 2024 - 14:22 WIB

Dua Pendekar Hukum Indonesia yang Berdarah Madura

Berita Terbaru

Ilustrasi (pixabay/nolesa.com)

Puisi

Puisi-puisi Tundra Alif Juliant

Rabu, 25 Des 2024 - 08:36 WIB