Sumenep, NOLESA.com – Universitas Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur jalin kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri, Rabu 24 April 2024.
Perguruan tinggi luar negeri yang jalin kerjasama dengan Universitas Annuqayah yakni Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan di Kuala Lumpur, Malaysia, dan Bangkok, Thailand.
Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan di Kuala Lumpur, Malaysia dan Bangkok, Thailand, itu ditandatangani oleh Direktur Pascasarjana Universitas Annuqayah, Dr. H. Damanhuri, M.Ag.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kunjungan ke dua negara Asean ini juga dalam rangka international Conference, visiting profesor, join riset-publishing-presentating dan International Community Service yang difasilitasi oleh Asosiasi Pascasarjana Agama Islam Swasta Indonesia (APAISI) yang dipimpin oleh Prof. Dr. Maskuri, M.Si selama 4 hari sejak hari Senin 22 April 2024 hingga 25 April 2024.
Mou dan MoA ini diteken bersama dengan dua perguruan tinggi di Bangkok, yaitu Institute of Science Innovation and Culture, Rajamanggala University of Technology Krungthep dan Thai Global Business Administration Technological College, Thailand serta dua lembaga pendidikan yaitu Pondok pesantren An-Nahdlah, Tanjung Sepet Slangor Malaysia, dan Sanggar Bimbingan Sungai Mulia 5 Gombal Kuala Lumpur.
Direktur Pascasarjana Universitas Annuqayah Dr. H. Damanhuri, M.Ag, mengatakan kerjasama ini dilakukan dalam bidang tridarma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Dalam bidang pendidikan bisa dalam bentuk visiting profesor, pertukaran mahasiswa, dan studi banding. Dalam bidang penelitian bisa berupa join riset kolaboratif dalam tema yang ditekuni, publising book chapter, dan presenting hasil riset. Lalu dalam bidang pengabdian masyarakat bisa berbentuk partisipasi dalam menguatan pendidikan dan pengajaran bagi lembaga pendidikan di wilayah migran, atau eduentrepreneurship untuk cruss-culture antar-negara,” katanya.
Menurut Pak Daman sapaan akrabnya, menambahkan salah satu keunikan dari profiling Pascasarjana Universitas Annuqayah adalah lembaga pendidikan yang berbasis pesantren (islamic bourding school) yang fokus pada soal pendidikan dan ekonomi Islam.
“Dua potensi tersebut ditambah Universitas Annuqayah yang punya banyak konsentrasi keilmuan dapat menjadi modal adanya internasionalisasi nilai pendidikan yang berbasis agama yang inklusif dan wasatiyah. Dan menjadi penggerak untuk terjadinya dialog dan pertukaran pengetahuan dan keahlian antar dua negara,” jelasnya.
Selain itu, ia mengatakan tindaklanjut yang bisa dilakukan antara Universitas Annuqayah dengan Perguruan tinggi di Malaysia dan Thailand di antaranya bisa dilakukan dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dan riset penelitian kolaborasi.
“Ya, dalam waktu dekat kita akan menjajaki dua hal penting, pertama KKN international ke Kuala Lumpur dan join riset untuk book chapter,” katanya.
Selain MoU dan MoA, rombongan tersebut juga berkesempatan mengunjungi KBRI Malaysia yang ditemui langsung oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Bapak Firdaus untuk menjajaki peta jalan menjalin komunikasi untuk pengabdian masyarakat di Kuala Lumpur. Dan juga mengunjungi KBRI Bangkok yang juga langsung ditemui oleh Ibu Cyti Daniela Aruan.
Sementara kunjungan khusus ke Fakultas Pengajian Islam (FPI) Universitas Kebangsaan Malaysia yang diterima langsung oleh Dekan bapak Prof Madya Sunawari Long yang menyambut positif untuk kolaborasi riset dan publish penulisan Book Chapter terikait isu islamic studies. Sekaligus join riset untuk tahun yang akan datang.
Selain beberapa instansi di atas, Direktur Pascasarjana Universitas Annuqayah, bersama APAISI, berkunjung ke Kementrian Pendidikan Tinggi Malaysia yang menyambut positif dan mengapresiasi keberadaan APAISI untuk berkontribusi untuk pendidikan yang lebih baik antara dua negara.
Penulis : Waris/Yon
Editor : Ahmad Farisi