Yogyakarta, NOLESA.com – Guru selalu memegang peran utama dalam pendidikan. Guru sebagai ujung tombak pendidikan selalu diharapkan kontribusinya untuk meningkatakan kualitas pendidikan.
Kemampuan guru dalam mengelola kelas sangat dituntut demi mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Perkembangan zaman juga menuntut kompetensi dan inovasi guru terus meningkat.
Mengambil peran dalam pengembangan kompetensi guru, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) bekerjasama dengan MAN 3 Kebumen mengadakan Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi guru-guru di lembaga tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tujuan pelatihan itu untuk menguatkan kompentesi guru dan menguatkan kualitas pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas. Guru-guru diharapkan dapat memahami permasalahan-permasalahan di kelas dan mampu menghadirkan solusi atas permasalahan tersebut.
Narasumber dalam pelatihan ini adalah Dr. Sudiati, M.Hum., Wijang Iswara Mukti, M.Pd., Nurvita Anjarsari, M.Hum. Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin, 8 Juli 2024 dan Sabtu, 13 Juli 2024 di Aula MAN 3 Kebumen, Jawa Tengah. Kegiatan diikuti oleh 40 guru lintas mata pelajaran dari MAN 3 Kebumen.
Kepala Sekolah MAN 3 Kebumen, Ahmad Sultoni, S.Pd.I., M.Pd. menyambut baik pelatihan yang diselenggarakan PkM PBSI UNY itu. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru sebagi ujung tombak pendidikan harus memiliki kepekaan lebih dalam mengawal dan membina anak didiknya,” ujarnya dalam sambutan pembukaan acara.
Dr. Sudiati, S.Pd., M.Hum, selaku ketua PkM, berharap melalui pelatihan ini guru-guru bisa memahami permasalahan-permasalahan yang terjadi di kelas dan dapat menemukan solusi dan obatnya melalui penelitian tindakan kelas.
“Selain itu, guru-guru juga diharapkan menemukan model-model pembelajaran inovatif yang cocok untuk diterapkan di kelas. Peserta dalam acara ini juga diharapkan bisa menghasilkan luaran berupa proposal penelitian berdasarkan mata pelajaran yang diampu,” tuturnya.
Selain tuntutan kompetensi yang terus meningkat, guru juga harus menyadari bahwa mereka mengemban amanah yang berat.
Ditambahkan oleh Wijang Iswara Mukti, M.Pd., bahwa berdasarkan data Dukcapil 2022, ternyata hanya 6 persen dari 275 juta jiwa penduduk Indonesia yang mengenyam pendidikan tinggi.
“Walaupun pendidikan adalah tanggungjawab bersama, hal ini tentu menjadi fokus guru untuk terus berbenah untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” tandasnya.
Penulis : Idi/yon
Editor : Ahmad Farisi