Sejuta Kegigihan, Menjemput Mimpi Perempuan

Redaksi Nolesa

Kamis, 13 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Amelia Husnul Khotimah (Foto: dokumen pribadi)

Amelia Husnul Khotimah (Foto: dokumen pribadi)

Oleh: Amelia Husnul Khotimah

(Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta)


Duduk di bangku perkuliahan merupakan salah satu impian dari banyak orang. Hal ini menjadi salah satu tujuan yang diutamakan oleh setiap orang untuk mendapatkan masa depan yang layak. Namun, tidak semua orang dianugerahi kesempatan dan kondisi yang sama untuk merasakan bangku perkuliahan. Upaya dan jerih payah terus diusahakan oleh sebagian orang yang benar-benar ingin mengejar mimpinya dan berusaha untuk membahagiakan kedua pahlawan di hidup mereka. Bagaimana bisa seseorang yang memiliki kerikil kecil di hidupnya mampu melanjutkan perjalanan dalam meraih impian? stigma ini kemudian dipecahkan oleh sosok yang saya temui dalam kehidupan. Dia adalah Refi Nurani Nurohmah, siswa alumni SMK Negeri 1 Wonosari dalam meraih Perguruan Tinggi Negeri impiannya, Universitas Gadjah Mada. Refi menjadi motivasi bagi saya pada saat acara Sosialisasi Smea Campus Explore yang diadakan di SMK Negeri 1 Wonosari pada tanggal 19 Januari 2023. Refi sebagai alumni dari SMK Negeri 1 Wonosari menceritakan kisah inspiratif kegigihannya, sampai ia berhasil meraih Universitas Gadjah Mada sebagai bagian dari lanjutan perjalanannya. Banyak upaya dan perjuangan yang harus dijalani di hidupnya sampai dapat merasakan hasil dari yang ditanam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Refi merupakan alumni dari jurusan Administrasi Perkantoran angkatan 2022, Dia lolos SNMPTN, Progam Studi D4 Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi di UGM. Selain lolos dalam SNMPTN, Refi juga menorehkan medali emas dalam Olimpiade Nasional 2022 dan deretan kejuaraan lainnya. Refi adalah anak seorang petani asal Gunungkidul. Dia berhasil membuktikan bahwa segala jerih payah yang dilakukan kedua orang tua dapat mendidik dia menjadi anak yang hebat dan mampu berjuang dalam segala kondisi. Orang tua Refi bekerja di ladang dan bekerja serabutan dengan bayaran Rp 20.000,00 untuk pekerjaannya. Ibunya juga menjual anyaman yang ia rakit melalui tangan kreatif nya dan membuat keripik yang ia jual untuk membantu ekonomi keluarganya. Banyak perjuangan yang dilalui Refi, Buktinya dia mampu melanjutkan sekolah dengan beasiswa yang ia usahakan sejak duduk di bangku SMP. Kegigihan dan pantang menyerah Refi tercermin dari kedua orang tua yang terus berjuang untuk kelangsungan pendidikan Refi. Harapan besar kedua orang tuanya tersebut, menjadi salah satu motivasi Refi untuk mewujudkan impian. Refi yakin bahwa suatu saat dia bisa menjadi seorang yang hebat. Selain itu, motivasi dari salah satu guru Refi yang mendukung untuk melanjutkan berkuliah juga menjadi alasan bagi Refi dalam meraih universitas. Hal ini dilakukan oleh salah seorang guru yang melihat bagaimana kegigihan Refi dan prestasi yang diraihnya selama dia duduk di bangku sekolah. Sebagai siswa yang berhasil meraih ranking 1 eligible, Refi dapat mewujudkan impian orang-orang tersayang dan membuktikan bahwa dia mampu menjalani usaha yang ditekuni dan berhasil meraih UKT 0 di UGM. Ketekunan, keuletan, serta kegigihannya dalam belajar mampu mengantar dia meraih Universitas Negeri impiannya.

Baca Juga :  Perjuangan Mental, Pejuang Impian

Hal ini tentu menjadi motivasi bagi para siswa yang hadir pada acara sosialisasi dan menjadi pelajaran bagi mereka yang terus mengupayakan mimpinya termasuk diri saya sendiri. Melihat perjuangan kedua orang tua Refi dalam mengupayakan mimpi putri kecilnya, membuat saya teringat bagaimana perjuangan bapak dan ibu saya dalam memegang prinsip yang mereka punya untuk membantu mewujudkan impian yang saya perjuangkan. Mungkin, beberapa kali saya menghadapi pengalaman yang membuat terpuruk dalam memperjuangkan mimpi, namun mereka terus meyakinkan saya bahwa apa yang dialami hari ini akan menjadi bekal dan hasil untuk masa depan. Hal ini yang membuat saya yakin untuk terus memperjuangkan mimpi kecil saya, beriringan dengan segala rintangan yang akan dihadapi. Keringat, motivasi, serta nasehat menjadi dorongan untuk dapat mewujudkan impian mereka. Dengan modal ‘‘Nekat’’ saya akan bertarung dengan perjalanan dan langkah selanjutnya.

Baca Juga :  Jika Kepedulian itu Tak Ada

Mungkin diluar sana banyak seseorang yang mengalami perjalanan hidup yang sama, namun mereka memilih menyerah dan berpasrah terhadap takdir yang diberikan Tuhan. Banyak juga yang terpaksa mengubur segala mimpinya dan melanjutkan hidup seadanya untuk keluarga. Sebaliknya, banyak dari mereka yang memiliki kesempatan namun tidak diusahakan dengan sebaik mungkin . Mereka kurang bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan Tuhan. Namun, saya berhasil menjalani naik turun yang menjadi gelombang hidup dan melanjutkan langkah saya untuk mengangkat derajat kedua orang tua. Dengan segala pengorbanan, saya mulai mampu menjalani satu per satu dari tangga yang terlewati, bangkit dari kegagalan dan merealisasikan beberapa mimpi yang saya punya. Banyak hal yang menjadi kerikil dalam hidup tidak menjadi penghalang dalam meraih sebuah cita-cita.

Dalam hidup kita memiliki beberapa pilihan, diantaranya adalah melanjutkan perjalanan atau terjebak pada kondisi menyerah dan pasrah kepada Tuhan. Ketika kita memiliki berbagai kesempatan dan mulai mengusahakan berbagai upaya, hal tersebut dapat menjadi penopang bagi kehidupan manusia untuk terus berkembang dan melanjutkan tujuan dari perjalanan. Namun sebaliknya, ketika kita menjalani ujian dan kondisi yang tidak sesuai, hanya ada dua pilihan diantara menyerah atau melanjutkan perjalanan. Tidak semua orang benar-benar mampu memahami konsep hidup yang dijalani. Mereka hanya mampu menjalani hidup sesuai jalannya, bahkan banyak dari mereka yang memilih mengakhiri hidupnya pada saat kondisi mulai tidak sesuai dengan ekspektasi yang difikirkan. Hal ini seharusnya menjadi renungan bagi kita semua untuk bisa mewujudkan impian dan meraih apapun yang menjadi tujuan hidup kita. Doa, usaha, dan ridho dari kedua orang tua adalah salah satu kunci kita dalam mencapai tujuan tersebut.

Banyak prespektif yang menyuarakan bahwa perempuan tidak dapat menyamakan ambisinya terhadap laki-laki, hanya ditakdirkan untuk mengurus rumah tangga, dan menyatu dengan dapur. Namun, konteks perempuan saat ini sudah berbeda. Banyak kesempatan dan hal yang dapat dikembangkan oleh seorang perempuan. Apapun yang menjadi penghalang justru dijadikan tantangan bagi setiap pejuang perempuan dalam mengupayakan kebahagiaan atas dirinya sendiri. Maju atau mundur? tergantung pada pandangan setiap perempuan terhadap konsep hidup. Jalan memang tidak selalu mulus, banyak rintangan yang akan dihadapi. Mungkin tantangan tersebut menyapa kita pada saat awal perjalanan, tengah, maupun akhir dari cerita . Mimpi yang besar perlu kita upayakan dalam menjemput kebahagiaan. Satu-satunya harapan yang menjadi penopang dan dorongan adalah menoleh kembali senyuman orang-orang yang ingin dibahagiakan. Betapa bahagianya kedua orang tua saat kita dapat mewujudkan harapan mereka. Hal tersebut dapat menjadi motivasi untuk tidak menyerah pada tengah perjalanan, bertarung pada segala kondisi, dan menciptakan jiwa ambisi tinggi. Tidak mudah menjadi seorang yang berambisi. Namun, untuk menaiki ribuan anak tangga perlu membawa ambisi-ambisi tersebut.

Baca Juga :  Cinta dan Ingatan Mutia Sukma: Wanita dengan Segala Bentuk Cintanya

Ketika banyak pertanyaan, “Mengapa harus berambisi tinggi? apalagi sebagai seorang perempuan?”. Hal ini seharusnya menjadi dukungan dan motivasi pada kita. Perempuan harus memiliki cita-cita yang tinggi dan tidak bergantung pada siapapun di sekeliling mereka. Tidak semua orang yang kita harapkan dapat membantu dan bertahan dalam kehidupan. Manusia datang dan pergi, namun impian harus terus berjalan. Begitupun dengan perjuangannya, perjuangan memerlukan usaha yang besar dan kontribusi yang nyata dalam mewujudkannya. Ketika kita sudah mulai mengambil keputusan untuk melanjutkan perjalanan di Perguruan Tinggi, maka kita harus mampu menanggung buah apapun yang diperoleh saat menjalani. Dari cerita kehidupan sosok Revi Nurani Nurohmah tersebut dan bagaimana besar usahanya dalam meraih impian, dapat menjadi motivasi bagi saya untuk menjalani hidup dengan segala pasang surutnya. Ini adalah bukti bahwa perempuan harus menyuarakan berbagai harapan dan mimpinya,perempuan bisa berkembang, perempuan bisa berjuang, dan yang paling utama perempuan berhak berambisi tinggi.

Berita Terkait

Inner Beauty: Kecantikan yang Abadi
Fenomena “Teman tapi Menikah”: Beneran Jodoh, FOMO, atau Last Option?
Jika Kepedulian itu Tak Ada
Tak Lagi Berdiam Diri
Cantik Memang Bukan Segalanya, Tapi Beauty Previlage itu Nyata
Menjadi Mahasiswa Cerdas dan Tangguh
Kehadiran Puan Maharani Mampu Menginspirasi Ibu PKK di Sumenep, Terutama Soal Melewati Tantangan Hidup
Rendahnya Kepercayaan Diri Perempuan Terhadap Pendidikan

Berita Terkait

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:20 WIB

Inner Beauty: Kecantikan yang Abadi

Senin, 11 November 2024 - 21:00 WIB

Fenomena “Teman tapi Menikah”: Beneran Jodoh, FOMO, atau Last Option?

Selasa, 25 Juni 2024 - 00:22 WIB

Jika Kepedulian itu Tak Ada

Jumat, 21 Juni 2024 - 09:07 WIB

Tak Lagi Berdiam Diri

Kamis, 13 Juni 2024 - 09:00 WIB

Sejuta Kegigihan, Menjemput Mimpi Perempuan

Berita Terbaru