Di penghujung Ramadan
Tangisku terdiam
Sebentar lagi lebaran
Ku terpaku pada setumpuk cucian
Yang ku bilas dengan air mata
Selembar sarungmu Ayah
Untuk dipakai di hari raya
Sarungmu yang ku cuci
Telah mengering di bawah terik rindu yang mengiris hati
Begitupun dengan menu kesukaanmu
Telah tersaji rapi di atas meja putih
Tapi maaf Ayah, masakannya keasinan sebab cucuran air mataku
Aku rindu
Aku berdoa
Semoga engkau dalam peluk hangat Dia yang menciptakan rindu
Sumenep, 21 April 2023