Sumenep, NOLESA.com – Surat rekomendasi DPP PDI Perjuangan kepada Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo dan KH. Imam Hasyim sebagai Bacabup dan Bacawabup pada Pilkada Sumenep 2024 menyita perhatian publik.
Pasalnya, keputusan PDI Perjuangan selain untuk mengakumulasi kekuatan, surat rekomendasi itu juga dinilai memberi peluang besar bagi PKB untuk menyusun kekuatan menjadi penantang PDIP di Pilkada 2029.
Direktur Center for Indonesian Reform (CIR) Mohammad Hidayaturrahman memberi catatan bahwa keputusan PDI Perjuangan memilih Kiai Imam Hasyim selaku Ketua DPC PKB Sumenep merupakan sikap politik kasih sayang atau timbal balik dari dua kali pilkada sebelumnya, yakni Pemilu 2010 dan 2015 yang calon bupatinya dari PKB dan calon wakil bupatinya dari PDI Perjuangan.
“Maka di Pilkada 2024 ini menurut saya adalah kesempatan bagi PDI Perjuangan untuk membalas budi baik PKB pada dua pilkada sebelumnya, yaitu Pilkada 2010 dan Pilkada 2015,” kata Mohammad Hidayaturrahman, Rabu 31 Juli 2024.
Mas Dayat sapaan akrab Direktur CIR itu juga mengingatkan bahwa keputusan PDI Perjuangan menggandeng Kiai Imam Hasyim akan berdampak pada Pilkada 2029. Kesempatan mendampingi petahana di Pilkada tahun ini akan menjadi jalan mulus bagi PKB untuk mengusung kadernya sendiri pada perhelatan pesta demokrasi berikutnya.
“Keberadaan imam Hasyim sebagai ketua PKB saat ini yang dipasangkan dengan Ahmad Fauzi sebagai calon wakil bupati Sumenep Pilkada 2024, tentu saja berpotensi untuk memberi kesempatan bagi PKB mengusung kadernya menjadi calon bupati Sumenep pada Pilkada 2029,” papar dia.
Dosen FISIP Unija itu menganggap mesin politik dan infrastruktur politik PKB baik secara struktural maupun kultural masih tetap kuat di Kabupaten Sumenep. Sejak reformasi hingga pilkada 2019, PKB cukup berkuasa di Sumenep.
“PKB itu memiliki kursi paling banyak di Kabupaten Sumenep, baru pada 2024 disalip oleh PDIP dengan perolehan kursi lebih banyak satu kursi dari PKB. Namun yang perlu diingat, mesin politik dan infrastrutur PKB, baik secara struktural dan kultural tetap cukup kuat,” ungkap pria asal Pulau Sapeken itu.
Dia juga menegaskan bahwa PKB berpotensi menjadi pemenang pada Pilkada 2029. Meskipun potensi itu harus didukung dengan vareabel lain yang bisa mendongkrak kekuatan PKB.
Sebelumnya, PDI Perjuangan memutuskan mengusung Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo sebagai Bacabup dan Kiai Imam Hasyim sebagai Bacawabup. Rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan kepada Achmad Fauzi Wongsojudo dan KH Imam Hasyim diberikan di Surabaya, Selasa kemarin, 30 Juli 2024.
Pengamat politik, Wilda Rasaili menilai, keputusan PDI Perjuangan mengusung Dr. Achmad Fauzi Wongsojudo dengan Kiai Imam Hasyim di Pilkada Sumenep, untuk
mempermudah kemenangan dan mengakumulasi kekuatan. Bila PDI Perjuangan memilih kandidat lain untuk damping Fauzi Wongsojudo, PKB dengan 10 kursi di parlemen berpotensi mengusung calon sendiri melawan petahana.
“Kenapa ke Kiai Imam, karena sepertinya Kiai Imam yang dikehendaki DPP PKB. Kalau yang dipilih Hamid, Faisal atau Fitri sementara tidak dikehendaki DPP PKB maka potensi DPP akan merekomendasikan calon lain sebagai partai pemilik golden ticket,” ujar alumni Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta itu.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi