Puisi-Puisi Gusti Fahriansyah

Gusti Fahriansyah

Senin, 22 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi via pixabay.com

Ilustrasi via pixabay.com

Suratan di Hari Akbar

 

Allahu Akbar

Wa Lillah Ilham…

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di hari yang haji, kami dibuat mendengus

Betapa kami ingin merdeka dan melegakan tubuh

Biarkan, keagaan kami yang kemarau

Serta segala musabab parau

Dielus embus angin-Mu. Terisak dosa kami

Sepanjang tawaf, dilihatnya helai-helai rambut

Berjatuhan ke tanah (yang kelak tubuh kembali ke tanah pula)

Bertanda, bahwa seluruh kami adalah-Mu

Yang tersimpan di hati orang lain, dan saban hari

Kita merasa geli untuk saling memiliki.

 

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…

Di hari yang kurban, kami belajar menimang dada

Serupa Ibrahim-Ismail di Mina, betapa kami harus menajamkan

Segala gusar dan melapangkannya pada-Mu:

Maha besar Allah atas tubuh kami.

 

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar…

Di hari yang Kurban, halaman tempat melagukan

Baca Juga :  Bedah Karya Puncak Peringatan Harlah PERSI IKSABAD ke-XIII

Kemesraan pada tembakau, padi, juga anak-anak kami.

Tempat, di mana kali ini kami bermunajat

Atas kabar keresahan yang makin memanjat

Dan kami terkungkung, hati dan kepala jaga jarak,

Kemacetan pindah perlahan ke otak, lalu kami

Memilih berdiam diri, meratapi kabar yang saban hari

Makin pandemi.

 

Allahu Akbar

Wa Lillah Ilham…

Sungguh, Maha Puisi Engkau

Betapa keindahan-Mu kami buang sia-sia

Hingga bumi memuisikan lukanya.

 

21 Juli 2021.

 

Kepada Perempuan yang Berkurang Usianya

 

Di hari ke sekian, hawa telah ikrar engkau

Sebagai perempuan pukau:

Bagaimana pula kaurawat payudara

Yang tak hentinya meletuskan percintaan?

“bukan berat meletakkan gincu

Agar bisa berjarak antara rindu dan nafsu”

Katamu.

 

Di usia yang ke sekian, bibir itu

Baca Juga :  Puisi-Puisi Faiki Hakiki

Merah, bisa juga warna darah

Ketika orang yang memperjuangkan kalah

Membikin kemerdekaannya bernanah

Jangan kau ukir kemenangan matamu.

Bisa jadi, di luar banyak mata meloroti pahamu, melihat

Lengkung pinggangmu yang makin hari tambah berisi

Menjadikan si mata jalang berambisi.

 

Di hari lahirmu yang ke sekian

Kutang merah jambu akan berubah ukuran

Makin telanjang pula kepalamu

Membaca surat puitis dari mata borjuasi

Mungkin, akan mentereng bagimu, bila

Baju-baju dikecilkan, bibir lebih memerah

Serta payudara makin gagah.

 

Di usiamu yang berkurang

Segalanya lebur dalam pikiran

Seperti pertama kali kau menerima lelaki

Untuk berlindung di dadamu.

Di jalan mana kelak dirimu kutemukan?

 

Mata Pena, 23 Juli 2021.

 

Kekosongan Diri

 

Saban subuh, Tuhan menggigit mata

Kias-kias tasbih menghitung butir embun

Baca Juga :  Puisi Yanuar Abdillah Setiadi

Supaya pagi memanggil bunga-bunga

Kendati diri menimba racun

 

Senja membikin sunyi bertabuh

Kala segalanya melambai pulang

Sampai tulah merasuki tubuh

Kesesakan menjalar lapang

 

Suara menebas malam sunyi

Kekuatan doa mengalir suci

Surplus sesal tumbuh murni

Kealpaan diri pada ilahi.

 

Mata Pena, 28 Juli 2021.

 

Puisi Pandemi

 

Tanggal-tanggal adalah minggu tanpa pacar

Kota tambah hari makin puisi

Tubuh luruh memintal waktu

Mengeja tiap-tiap bait sunyi

Praktikan pelatihan kematian mental.

 

Agustus 2021.

 

Kota Parlemen

 

Kota mendidik pelacur untuk melolong

Seperti serigala putih gesit

mendaki pegunungan berbatu

Menyetubuhi malam, menaikkan dada

Melantang menantang seisi kota.

 

Sementara aku sembunyi di ketiak ibu yang tertidur

Tampak di balik jendela, penderitaan begitu purnama.

 

Agustus 2021.

Berita Terkait

Puisi-puisi Khalil Satta Èlman
Puisi-puisi Cahaya Daffa Fuadzen
Puisi-puisi Ilham Wiji Pradana
Puisi-puisi Dewis Pramanas
Puisi-puisi Muqsid Mahfudz
Puisi-puisi Nida Nur Fadillah
Puisi-puisi Heri Isnaini
Puisi-puisi Aljannah

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:49 WIB

Puisi-puisi Khalil Satta Èlman

Sabtu, 5 Juli 2025 - 18:49 WIB

Puisi-puisi Cahaya Daffa Fuadzen

Kamis, 19 Juni 2025 - 17:00 WIB

Puisi-puisi Ilham Wiji Pradana

Jumat, 13 Juni 2025 - 21:35 WIB

Puisi-puisi Dewis Pramanas

Kamis, 29 Mei 2025 - 14:38 WIB

Puisi-puisi Muqsid Mahfudz

Berita Terbaru

Founder Alajer Nusantara, Moh. Mahshun Al Fuadi (for NOLESA.COM)

Daerah

Aktivis Dukung Raperda Tambak Udang Usulan DPRD Sumenep

Kamis, 17 Jul 2025 - 12:26 WIB

(for NOLESA.COM)

Hukrim

Korban Penganiayaan di Desa Bakeong Tuntut Tangkap Pelaku

Rabu, 16 Jul 2025 - 21:06 WIB

Tim Zona Integritas (ZI) Kementerian Agama Kabupaten Sumenep mengikuti kegiatan Penguatan Internalisasi Pembangunan Zona Integritas, Selasa, 15/7/2025 (foto: IST)

Daerah

Kemenag Sumenep Komitmen Sukseskan Zona Integritas

Selasa, 15 Jul 2025 - 14:15 WIB