Puisi-Puisi Aris Setiyanto

Aris Setiyanto

Rabu, 10 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi via pixabay.com

Ilustrasi via pixabay.com

Di dalam Aquarium

 

Dunia adalah air

yang terus hilang

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

dan kembali

dalam aliran

 

Ikan-ikan bahagia

di dalam kotak persegi;

rerumputan, batu-batu pastel

dan deru waterpump menyatu

Mereka tak lagi tahu

hujan sedang berlangsung

di luar pagar

 

Jika tahu, mereka mungkin

memilih untuk melompat

mencari semesta yang baru

atau mati

dalam lompatan kesekian

kali.

 

Maguwo, 06 November 2021

 

Baca Juga :  Puisi-Puisi Kang Thohir (Jawa Tengah)

Pagi Ini

 

mentari terbit dari

satu bukit

tanpa kehangatan

itulah hariku

tanpa mesemmu

pagi ini.

 

Maguwo, 06 November 2021

 

Penjahit

 

kelak,

akan ada pekerja yang lupa

pada jarum dan benang

pada mesin jahit

setelah asa mereka yang kerap alpa

di gedung biru ini,

ketenangan telah terbantun

tinggal kecemasan;

nama yang tak ditulis tuan-puan.

 

Maguwo, 06 November 2021

 

Fragmen Mbak Siti

 

Baca Juga :  Langkah Simalakama

ia akan menungguku di loker

atau berjalan lambat di atas jalan

mengabariku betapa banyak yang ia dapat

hari ini

lalu,

menanyaiku, berapa yang kau dapat hari ini?

 

waktu memburu di tempat ini

tapi, Mbak, tak perlu kau menggenapi angka-angka itu

dan menjadi yang sering dipanggil

menjahit adalah ihwal hati

menyatukan beberapa luka yang perca

 

pulang dari langgar,

Mbak Siti memberiku mentos orange

agar mata ini terjaga

Baca Juga :  Puisi-Puisi Farisi Aris

dan tak dikirim ke gudang

pulang, membawa sekantung penyesalan.

 

Maguwo, 06 November 2021

 

Surau Kecil-Nya

 

memasuki rumah kecil-Nya

pawana-pawana terpa aku

 

ingin menjadi lelampu di langit-langit

mati, tapi tak terbakar

 

aku melihat matanya

dan punggungnya yang tampak lelah

 

cinta itu membeku, sama halnya lambung

sebab saf-saf kini berjarak

 

jangankan jabat rindu

melihat aku pun, kau enggan

 

2020

Berita Terkait

Puisi-puisi Zikri Amanda Hidayat
Puisi-puisi Tundra Alif Juliant
Puisi-puisi Qudwatul Imamah-Madura
Puisi-puisi Elmira Damayanti-Madura
Puisi-puisi Amanda Amalia Putri-Banyuwangi
Puisi-puisi Alexio Riqil Vitor-Madura
Puisi-puisi Moh. Aqil-Madura
Puisi-puisi A. Danial Matin-Madura

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 07:17 WIB

Puisi-puisi Zikri Amanda Hidayat

Rabu, 25 Desember 2024 - 08:36 WIB

Puisi-puisi Tundra Alif Juliant

Kamis, 12 Desember 2024 - 08:30 WIB

Puisi-puisi Qudwatul Imamah-Madura

Sabtu, 7 Desember 2024 - 07:43 WIB

Puisi-puisi Elmira Damayanti-Madura

Sabtu, 30 November 2024 - 07:34 WIB

Puisi-puisi Amanda Amalia Putri-Banyuwangi

Berita Terbaru