Yogyakarta, NOLESA.com — Rabu, 26 Oktober lalu, Fakultas Bahasa dan Seni UNY menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Bahasa dan Sastra dalam Perspektif Interdisipliner”. Prof. Dr. I Putu Wijana, M.A. dari Universitas Gadjah Mada menjadi pemateri utama dalam acara tersebut bersama Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd. dari Universitas Negeri Malang, dan Prof. Dr. Suminto A. Sayuti dari Universitas Negeri Yogyakarta.
Di awal-awal materi yang dipaparkan dalam seminar, pakar linguistik dari UGM tersebut menceritakan pengalamannya mengajar di kelas. Pengalaman tersebut berhubungan dengan fenomena kebahasaan yang menurutnya selalu menarik untuk diperbincangkan, termasuk salah satunya adalah humor.
“Hingga pada suatu saat di kelas, saya dikerjai juga oleh mahasiswa dari Madura. Saya lupa namanya. Dia bilang, kalau adat di Madura melarang menikah dengan orang sekampung. Lalu saya tertegun sejenak. Dan setelah dipikir ulang maksudnya ‘sekampung’ bermakna ‘semua orang yang ada di kampung’. Ya, tidak bakal kuat,” ujar Prof. Putu disertai gelak tawa para peserta seminar yang hadir secara luring.
Prof. Putu juga mewanti-wanti mahasiswa untuk belajar bahasa asing. Baginya, di zaman sekarang tidak ada alasan untuk tidak bisa bahasa Inggris.
“Belajarlah seperti kura-kura: meskipun pelan berjalan tapi pasti,” ujarnya, Rabu (26/10).
Seminar nasional ini bertepatan dengan ulang tahun Prof. Dr. Suminto A. Sayuti yang ke-66 yang ditandai dengan peluncuran buku antologi puisi Syair Linguistika Terapan karya mutakhir Guru Besar FBS UNY tersebut.
Peserta seminar diikuti oleh mahasiswa dari tingkat sarjana hingga doktoral dari berbagai universitas, dosen, serta pemerhati sastra dan bahasa.
Penulis : Roy
Editor : Ahmad Farisi