Oleh | Fitri Eko Novianti
OPINI, NOLESA.COM – Pengolahan sampah rumah tangga di negara kita yaitu Indonesia menjadi salah satu masalah atau isu yang muncul di lingkungan. Masalah tentang hal tersebut semakin mendesak masyarakat agar segera diselesaikan.
Hal itu pastinya berhubungan dengan jumlah populasi manusia yang semakin bertambah, sehingga penggunaan barang yang dikonsumsi oleh masyarakat semakin meningkat setiap tahunnya. Namun, pengolahan sampah rumah tangga di Indonesia bisa dikatakan kurang ideal, karena masih banyak sampah-sampah yang tidak dapat dikelola dengan baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan adanya masalah tersebut, akan menjadi pencemaran lingkungan yang pastinya akan berdampak pada kenyamanan masyarakat dan juga kesehatan masyarakat.
Pengolahan sampah rumah tangga di masyarakat tidak selalu dikelola oleh pemerintah dan oknum tertentu saja. Pengolahan tersebut dapat diberikan kepada individu yang bersangkutan yang ada di lingkungan tersebut.
Hal itu dilakukan dengan tujuan agar tiap-tiap individu yang bersangkutan memiliki peran yang penting dalam pengolahan sampah dengan tujuan agar meminimalisir dampak negatif dari sampah terhadap lingkungan masyarakat.
Kegiatan pengolahan sampah rumah tangga tentunya tidak dilakukan secara acak. Pengolahan sampah dilakukan dengan memilah sampah yang masih memiliki nilai kelayakan. Beberapa langkahnya yaitu memisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Memisahkan sampah organik dan anorganik secara konsisten dapat membiasakan masyarakat sekitar agar dapat mengefektifitaskan pengolahan sampah. Selain mengolah sampah, imbauan untuk mengurangi penggunaan barang sekali pakai juga menjadi salah satu cara mengatasi limbah sampah yang berlebihan.
Namun, meminimalkan penggunaan barang sekali pakai juga merupakan suatu hal yang perlu dibiasakan oleh masyarakat. Pengolahan sampah-sampah di Indonesia dapat dikatakan belum maksimal. Hal itu bisa saja disebabkan karena kurangnya edukasi yang diterima oleh masyarakat tentang bagaimana cara yang maksimal untuk mengolah sampah rumah tangga, atau juga minimnya kesadaran masyarakat sekitar.
Selain itu, tidak maksimalnya pengolahan sampah rumah tangga juga disebabkan oleh individu atau sekelompok orang yang masih membuang sampah di tempat sembarangan atau di tempat yang dapat mencemari lingkungan sekitar. Dari keadaan tersebut, langkah pertama yang masih harus diterima oleh masyarakat adalah edukasi yang menyeluruh dan penetapan kebijakan pemerintah untuk mendukung pengolahan sampah rumah tangga agar berjalan dengan efektif.
Masalah sampah rumah tangga menjadi masalah yang muncul di berbagai wilayah yang ada di Indonesia. Banyaknya permasalahan sampah di berbagai wilayah disebabkan karena banyaknya sampah yang menumpuk, sehingga pengolahan sampah rumah tangga menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Sampah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan banyak masalah di lingkungan salah satunya adalah masalah kesehatan. Pembuangan sampah rumah tangga berakhir di tempat pembuangan akhir. Namun, belum lama ini atau beberapa tahun sebelumnya mulai muncul permasalahan-permasalahan tentang menumpuknya sampah yang ada di tempat pembuangan akhir.
Artinya, banyak tempat pembuangan akhir yang ada di Indonesia menampung sampah dengan jumlah yang melebihi kapasitas seharusnya. Dengan terjadinya hal tersebut membuat sampah-sampah yang ditampung tidak terkelola secara maksimal. Akibatnya adalah sampah-sampah tersebut mencemari lingkungan disekitarnya dari mulai tanah hingga air tanah.
Pencemaran tersebut tentunya mengundang penyakit bagi masyarakat. Seperti penyakit kulit dan penyakit lainnya. Maka dari itu, pengelolaan sampah rumah tangga disarankan untuk dilakukan demi melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar.
Pengolahan sampah rumah tangga sebenarnya memiliki nilai ekonomi jika dikelola dengan maksimal. Program-program pendukung seperti bank sampah membuktikan bahwa masyarakat dapat memperoleh keuntungan finansial dari kegiatan memilah dan mengolah sampah anorganik seperti kertas bekas dan plastik.
Selain itu, pengembangan ekonomi sirkular berbasis masyarakat mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru sekaligus mengurangi dampak negatif dari sampah terhadap lingkungan. Namun, program seperti ini masih sedikit dilakukan.
Solusinya, pihak pemerintah dapat memulai perluasan cakupan program bank sampah serta mendorong masyarakat agar berpartisipasi dalam kegiatan pengolahan atau daur ulang sampah.
Kegiatan pengolahan sampah telah dilakukan di beberapa wilayah, salah satunya di kota Banda Aceh. Berdasarkan sumber dari situs resmi Pemerintahan Kota Banda Aceh, kota tersebut telah mencapai prestasi yang membanggakan dalam kegiatan pengolahan sampah.
Penghargaan sebagai kota terbaik di Indonesia diberikan oleh Lokadata. Keberhasilan ini mencerminkan komitmen yang kuat dan upaya yang berkelanjutan dari pemerintah kota, khususnya Dinas Lingkungan Hidup, Keindahan dan Kebersihan Kota, serta partisipasi aktif dari masyarakat.
Tingkat pengolahan sampah yang mencapai 95% menunjukkan efektivitas sistem pengolahan yang diterapkan. Selain itu, terdapat program daur ulang yang beragam, termasuk pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos melalui bank sampah unit dan Pusat Olah Organik (POO).
Apresiasi dari Wali Kota kepada masyarakat atas keterlibatan mereka menekankan pentingnya kesadaran dan partisipasi warga dalam menjaga lingkungan. Penghargaan ini menjadi motivasi tambahan bagi Banda Aceh untuk mencapai target bebas sampah pada tahun 2025.
Pengelolaan sampah rumah tangga di Indonesia memerlukan partisipasi yang aktif dari masyarakat dan pendukung lain yang perlu ditingkatkan. Pemilahan sampah sejak awal mampu mengurangi dampak dari sampah rumah tangga.
Namun, minimnya edukasi dan fasilitas masyarakat membuat hal tersebut tidak dilakukan dengan maksimal. Maka dari itu, pemerintah perlu meluaskan program bank sampah untuk kegiatan berkelanjutan serta untuk melindungi lingkungan masyarakat.
*Fitri Eko Novianti, lahir di Jakarta pada tahun 2003. Mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta. Media sosial aktif Instagram @pityen__
Editor : Wail Arrifqi