Oleh | Yuliyana Putri
MIMBAR, NOLESA.COM – KOPRI PMII tidak hanya sekadar organisasi perempuan di bawah naungan PMII, melainkan juga rumah kaderisasi dan ruang perjuangan perempuan muda Islam dalam merespons tantangan zaman.
Di tengah dinamika sosial, digitalisasi, dan kompleksitas persoalan perempuan di akar rumput, KOPRI PMII Sumenep harus terus bertumbuh, bergerak, dan bertransformasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Visi besar Yuliyana Putri sebagai Ketua KOPRI PMII Sumenep adalah mewujudkan KOPRI Sumenep yang APIK (Adaptif, Progresif, Inovatif, dan Kolaboratif) bukan hanya jargon manis, melainkan arah gerak yang harus dikonkretkan dalam program nyata.
Adaptif berarti Kopri harus peka dan cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
Di era digital ini, kader perempuan tidak cukup hanya cakap secara ideologis, tapi juga harus mampu menguasai teknologi informasi, narasi media, dan literasi digital.
Sehingga Kopri perlu hadir sebagai jawaban atas kebutuhan, agar Kopri mempunyai ruang aktualisasi di dunia digital.
Progresif menunjukkan sikap keberanian KOPRI dalam melawan ketimpangan dan memperjuangkan keadilan gender.
Ini bukan tentang menjadi anti-laki-laki, tapi tentang memperjuangkan hak-hak dasar perempuan, terutama yang selama ini terpinggirkan.
Inovatif adalah ruh perubahan. Perempuan harus menjadi pelopor solusi, bukan sekadar pengikut kebijakan.
Dalam konteks Sumenep, inovasi bisa dimulai dari hal-hal kecil: bagaimana KOPRI bisa memberdayakan perempuan desa melalui pelatihan kewirausahaan, atau mengembangkan program literasi.
Kreativitas merupakan senjata kita, bukan semata-mata sebagai struktur organisasi.
Terakhir, Kolaboratif Gerakan perempuan tidak bisa bekerja sendirian. KOPRI harus membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak: organisasi perempuan lain, tokoh masyarakat, akademisi, hingga pemerintah daerah.
Forum Kolaborasi Perempuan Sumenep bisa menjadi titik temu antara idealisme kader dan kekuatan jaringan sosial-politik yang nyata.
Menjadi KOPRI yang APIK bukan berarti menjadi sempurna. Tapi menjadi KOPRI yang selalu tumbuh, belajar, dan bertindak.
Inilah saatnya kader perempuan PMII Sumenep mengukir jejaknya: bukan sekadar sebagai pelengkap, tapi sebagai penggerak.(*)
*Ketua Mandataris KOPRI PC PMII Sumenep masa khidmat 2025-2026