Kuliner, NOLESA.com – Bakso saat ini menjadi makanan yang di sukai oleh semua kalangan. Karena harganya yang murah dan sering di jumpai. Bakso juga sangat cocok untuk dimakan saat masih panas.
Sebenarnya makanan ini berasal dari Tiongkok namun berkembang di negara Indonesia. Di daerah saya yaitu Desa Baleharjo ada sebuah warung Bakso yang menjadi primadona warga Baleharjo yaitu Bakso Kawi Mas Jum. Tipe dari Bakso ini adalah Bakso kawi yaitu Bakso dengan tambahan Pangsit isian bakso seperti pada Bakso malang.
Bakso Kawi Mas Jum berletak di belakang Balai Desa Baleharjo tepatnya di jalan Mgr. Sugiyo Pranoto No. 5, Rt 3, Rw 1, Mulyosari, Baleharjo, Wonosari. Warung makan ini terbilang Hidden Gems karena tidak ada di Google Maps. Dan letaknya berada di gang sempit. Pembelipun sering kali tersesat bila mau membeli Bakso Kawi Mas Jum.
Namun, tenang saja, akses menuju warung ini terbilang bagus karena baru saja di perbaiki. Tempat Warung makan ini sangat sempit karena berada di Tengah kampung. Jika makan di tempat pembeli akan melihat aktivitas warga kampung di sekitarnya.
Saat sampai di Warung ini kita akan berjumpa dengan pemilik Bakso Mas Jum yaitu Bapak Jumadi dan Ibu Anik.
Bapak Jumadi sendiri adalah perantau dari Desa Nglindur Kecamatan Girisubo yang sukses berwirausaha di Kota Wonosari. Beliau berdagang Sejak 2009 di Desa Baleharjo dan sudah memiliki pelanggan tetap. Beliau berjualan dari jam 9.00 sampai jam 14.30 lalu beliau berjualan secara keliling setelah solat Azhar lalu pulang Ketika Adzan Magrib. Bakso ini selalu Ludes terjual, bahkan beliau pernah tidak sempat berkeliling karena Baksonya sudah habis saat masih berada di Warung.
Menu dari Bakso Mas Jum yaitu Bakso, Bakwan Kawi, Mie ayam, dan Mie ayam bakso. Harga yang di bandrol untuk membeli makan di Bakso Mas Jum berkisar 5ribu sampai 10 ribu. Yang paling favorit dari Bakso Mas Jum adalah Bakso Dan Bakwan Kawi. Baksonya sendiri berasal dari daging ayam yang di campur dengan tepung perbadingan 1:1 sehingga baksonya terasa kenyal. Di campur dengan tahu, sayuran, dan mie yang melengkapi makanan ini. Jangan lupa juga dengan bakwan basah dan kering yang menjadi ciri khas bakso ini. Namun ada juga tambahan yang menjadi Best seller yaitu tetelan.
Tetelan adalah daging sapi yang menempel pada tulang sapi. Namun tetelan di Bakso Mas Jum kadang juga menggunakan tulang rangu. Tulang sapi disini di gunakan menjadi kaldu pada kuah bakso, hal tersebut membuat kuah bakso terasa lebih gurih. Jangan lupa dengan sambal yang di sediakan. Sambalnya memang tidak merah namun rasanya lebih dominan manis asin.
Tak hanya bakso, saya juga mencicipi Mie ayam di Bakso Kawi Mas Jum. Mie yang di gunakan pada mie ayam ini menggunakan mie buatan rumah. Rasa eminya lebih terasa gurih daripada menggunakan mie yang instan, lalu mienya lebih kenal dari pada mie jenis jenis lain yang di jual di pasaran. Tipe taburan ayamnya lebih kental, sehingga ayamnya terasa lebih matang dan meresap bumbunya,Ayamnyapun juga asli tanpa campuran proteina. Bumbu yang di gunakan yaitu jahe, serai, daun salam, lada. Dan ketumbar, sehingga rasa bumbunya juga terasa kaya akan rempah rempah. Saya kaget dengan harganya, hanya Rp.5.000 untuk semangkok, namun jika di tambah dengan bakso dan porsi yang lebih banyak maka hanya Rp.10.000 saja.
Bakso Kawi ini menjadi primadona Warga Baleharjo karena rasanya yang enak dan harganya yang merakyat. Adapun orang dari luar Kecamatan Wonosari yang menjadi pelanggan Bakso Kawi Mas Jum ini karena enak dan unik. Bakso ini mulai ramai pelanggan sejak melakukan kemitraan dengan Gojek dan Grab food sehingga beliau mendapatkan pelanggan baru.
Dengan penjualan secara onlen ini mampu meningkatkan omset pejualan pada bakso ini. Beliau juga menlayani pembelian dalam porsi besar untuk acar seperti nikahan, arisan, dan lain lain. Jika anda berkunjung di Kecamatan Wonosari maka jangan lupa cicipi Bakso Mas Jum ini!
Penulis : Fau Rezza Ahmad Wijayanto/UNY
Editor : Ahmad Farisi