Dewan Juri Tiadakan Juara 1 Sayembara Manuskrip Puisi DKJ 2021

Redaksi Nolesa

Kamis, 16 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dewan Juri DKJ 2021

Dewan Juri DKJ 2021

Jakarta, nolesa.com – Anugerah sayembara untuk puisi yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Sejak diumumkannya pada tahun yang lalu di situs dkj.or.id pada April 2021, publik berduyun-duyun untuk tidak ketinggalan dalam sayembara tersebut.

Para peserta hanya memiliki waktu kurang lebih 5 bulan. Rentang antara April-Agustus 2021 tersebut naskah dikumpulkan sebanyak empat rangkap ke kantor Dewan Kesenian Jakarta yang beralamat di Gedung Teater Jakarta lt. 3 Jl. Cikini Raya 73 Jakarta 10330.

Kurang lebih 5 bulan antara Juli-November proses penjurian manuskrip puisi dilakukan oleh tiga orang juri utama yaitu Nezar Patria, Dorothea Rosa Herliany, dan Mario F. Lawi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Panitia memberikan perbandingan naskah yang masuk kepada panitia antara 2015 dengan 2021. Pada 2015 naskah yang masuk sebanyak 574 manuskrip. Sementara itu pada 2021 total pendaftar daring sebanyak 696 pendaftar dan total naskah masuk sebanyak 457 manuskrip.

Baca Juga :  Sejumlah Pasien Sempat Dievakuasi Sebelum Plafon Ambruk

Seperti halnya manuskrip novel, sayembara puisi Dewan Kesenian Jakarta merupakan salah satu lomba paling bergengsi di Indonesia.

“Dengan masyhur, akhirnya kami dewan juri sepakat, naskah-naskah pada sayembara kali ini tidak memberikan kebaruan, inovasi, dan sesuatu yang layak dicatat sebagai kemajuan penting dari tradisi sastra Indonesia. Dan karena itu, memutuskan untuk meniadakan pemenang pertama. Meskipun demikian ada sejumlah naskah yang secara beririsan dipilih oleh para juri dan didiskusikan lebih lanjut,” ucap Nezar Patria pada Rabu (15/12).

“Manuskrip 110 ditulis dengan riset yang memadai terhadap konteks serta mitologi dari berbagai khazanah terutama dari masyarakat kelompok Dawan dan Alkitab juga penelusuran terhadap peristiwa-peristiwa historis dan menjadi catatan kelam bangsa ini. Penulis manuskrip 110 dengan cermat menjahit parabel-parabel Alkitab dengan kisah-kisah lokal, entah peristiwa-peristiwa historis maupun peristiwa mitologis yang beredar di Timor Tengah Selatan Nusa Tenggara Timur. Sehingga kisah-kisah yang berasal dari kedua khazanah itu membentuk semesta baru dalam puisinya. Puisi-puisi tentang para perempuan dan kehilangan-kehilangan mereka; perempuan yang kehilangan alamnya karena dirampas, dieksploitasi; kehilangan tradisinya karena dipaksa dihegemoni oleh negara dan agama resmi; dan kehilangan rumah surgawinya,” ucap Dorothea Rosa Herliany.

Baca Juga :  Ini Alasan Senat Mahasiswa UIN Suka Yogyakarta Dukung Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021

“Selanjutnya, manuskrip 315. Manuskrip 315 adalah manuskrip yang memanfaatkan semesta hutan, tanaman-tanamannya jadi bumbu di dapur, binatang-binatangnya baik yang ada di dalam hutan maupun di sekitar hutan; di sungai: ikan, belut; di jalanan: ada jalur harimau, jalan pintas, jalan lengang, ada suara binatang, gerak para binatang, tempat para binatang seperti liang, lubang, jalur, binatang kecil seperti laron. Semuanya digunakan untuk menyampaikan nasihat, memberi petunjuk, ajaran, anjuran, teguran, peringatan, dan sebagainya. Manuskrip ini adalah puisi-puisi lirik yang di sana-sini memberdayakan unsur naratif. Puisi pembuka dan penutup dalam manuskrip ini mengunci seluruh siasat metaforis di dalam naskah,” lanjut Dorothea Rosa Herliany.

Baca Juga :  Pasca Lebaran Idul Adha, Warga Sumenep Digegerkan Bayi Terbungkus Plastik
Para Pemenang dan Ketua Komita Sastra DKJ 2021

Dalam kesempatan pertanggung jawaban dewan juri tersebut, akhirnya menetapkan dua manuskrip sebagai pemenang kedua yaitu manuskrip 110 yang berjudul Korpus Ovarium: 3 Elegi Kepada Timor karya Royyan Julian dan manuskrip 315 berjudul Sehimpun Nasihat Masuk Hutan karya Fariq Alfaruqi. Dan pemenang ketiga yaitu manuskrip 22 berjudul Sapi dan Hantu karya Dadang Ari Murtono.

Di samping itu, Dewan Juri menyebut beberapa manuskrsip yang menarik perhatian juri meskipun belum sempat menjadi pemenang, yaitu manuskrip 38 berjudul Jauh dari Newton, Mengakses Duka Anne Sexton karya Erni Aladjai, manuskrip 130 berjudul Bertemu Belalang karya Gaudiffridus Sone Usnaat, dan manuskrip 206 berjudul Malala karya Indra Intisa.

 

Penulis: Siska

Editor: Awam

Berita Terkait

Terkait Bayi dalam Plastik Merah di Pabian Sumenep, Polisi Terus Selidiki Ibu Kandung
Pasca Lebaran Idul Adha, Warga Sumenep Digegerkan Bayi Terbungkus Plastik
Sampang Berduka, Hj Mimin Tutup Usia
Mobil Dinas Sumenep Gunakan Penutup Nopol Warna Gelap Disorot Netizen, Begini Tanggapan Kasat Lantas Setempat
Puskesmas Batang-Batang Diluruk Warga
Malang Nian Nasib Bayi di Batang-Batang ini, Diduga Meninggal Karena Jadi Korban Malpraktik Puskesmas Setempat
Celana Dalam Laki-laki di Ruang Paripurna DPRD Sumenep
Jalan Penghubung Gapura Tengah-Tamidung Sering Makan Korban, GPS Ambil Langkah Tegas

Berita Terkait

Selasa, 18 Juni 2024 - 14:45 WIB

Terkait Bayi dalam Plastik Merah di Pabian Sumenep, Polisi Terus Selidiki Ibu Kandung

Selasa, 18 Juni 2024 - 12:18 WIB

Pasca Lebaran Idul Adha, Warga Sumenep Digegerkan Bayi Terbungkus Plastik

Selasa, 28 Mei 2024 - 18:00 WIB

Sampang Berduka, Hj Mimin Tutup Usia

Senin, 22 Januari 2024 - 15:30 WIB

Mobil Dinas Sumenep Gunakan Penutup Nopol Warna Gelap Disorot Netizen, Begini Tanggapan Kasat Lantas Setempat

Selasa, 28 November 2023 - 11:40 WIB

Puskesmas Batang-Batang Diluruk Warga

Berita Terbaru

Harga Tembakau Sumenep Melambung, Petani Tambah Beruntung (Foto: nolesa.com)

Daerah

Harga Tembakau Sumenep Melambung, Petani Tambah Beruntung

Selasa, 18 Feb 2025 - 18:20 WIB

Dendam (Ilustrasi Pixabay)

Cerpen

DENDAM

Sabtu, 15 Feb 2025 - 07:00 WIB