DBD Ngegas, Kemenkes Imbau Masyarakat Awas

Redaksi Nolesa

Rabu, 19 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (Foto: pixabay)

Ilustrasi (Foto: pixabay)

Jakarta, NOLESA.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia dalam kondisi mengkhawatirkan. Masyarakat diimbau untuk waspada menyikapi situasi ini.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, sampai minggu ke-17 2024, di Indonesia tercatat 88.593 kasus DBD. Dengan 621 kasus kematian di Indonesia.

Berdasarkan laporan dari 456 kabupaten/kota di 34 provinsi di belahan Indonesia, kematian akibat DBD terjadi di 174 kabupaten/kota di 28 provinsi.

Sebagaimana penjelasan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi melalui keterangan resmi Selasa kemarin, 18 Juni 2024, menyampaikan kemarau diperkirakan akan meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk.

“Jadi, kita dapat penelitian waktu suhunya 25 derajat celcius itu nyamuk menggigitnya lima hari sekali. Tapi, kalau suhunya 20 derajat celcius, nyamuk akan menggigit dua hari sekali. Ini dapat meningkatkan potensi kasus terjadi saat Juli dan Agustus saat suhu udara tinggi,” kata Imran seperti dikutip InfoPublik.

Baca Juga :  Momentum Hari Santri Nasional 2021, Presiden Jokowi Berharap MES Menjadi Penggerak Ekonomi

Imran juga mengungkapkan kasus DBD di Indonesia mengalami pemendekan siklus. Dengan begitu akan berakibat pada peningkatan Incidence Rate (IR) dan penurunan Case Facility Rate (CFR).

“Terjadi pemendekan siklus tahunan dari 10 tahun menjadi tiga tahun bahkan kurang, yang disebabkan oleh fenomena El Nino,” ujarnya.

Untuk diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak kemarau akan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Meresmikan Sejumlah Proyek Infrastruktur Pengendali Banjir di Jabar

Pada Juli 2024, kemarau diprediksikan terjadi di sebagian pulau Sumatera, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Kalimantan Barat, dan sebagian Kalimantan Utara.

Sedangkan pada Agustus 2024, kemarau diprediksi terjadi di sebagian Sumatera Selatan, Jawa Timur, sebagian besar pulau Kalimantan, Bali, NTB, NTT, sebagian besar pulau Sulawesi, Maluku, dan sebagian Pulau Papua.

Penulis : Arif

Editor : Ahmad Farisi

Berita Terkait

Menuju World Book Capital: Kolaborasi Literasi di Yogyakarta
Sambut Idul Adha 1446 H, Arinna Hijab Luncurkan Koleksi Modest Fashion Premium
Di Era Presiden Prabowo, Serapan Beras Tertinggi dalam 58 Tahun
Wamen Komdigi Minta Pelaku Industri Media Bersiap Hadapi Dominasi Platform Digital
Nah Loh! 5000 Lebih Rekening Terhubung Aktivasi Judol Diblokir
Sejarah Baru, Presiden Prabowo Membaur Bersama 200 Ribu Buruh
Puan Dorong Akses Keuangan Ramah Gender, Ini Tujuannya
Indonesia dan UEA Perkuat Kerja Sama Pengembangan SDM Digital di Bidang AI

Berita Terkait

Minggu, 18 Mei 2025 - 10:07 WIB

Menuju World Book Capital: Kolaborasi Literasi di Yogyakarta

Jumat, 16 Mei 2025 - 16:27 WIB

Sambut Idul Adha 1446 H, Arinna Hijab Luncurkan Koleksi Modest Fashion Premium

Selasa, 13 Mei 2025 - 07:32 WIB

Di Era Presiden Prabowo, Serapan Beras Tertinggi dalam 58 Tahun

Minggu, 4 Mei 2025 - 20:56 WIB

Wamen Komdigi Minta Pelaku Industri Media Bersiap Hadapi Dominasi Platform Digital

Kamis, 1 Mei 2025 - 22:00 WIB

Nah Loh! 5000 Lebih Rekening Terhubung Aktivasi Judol Diblokir

Berita Terbaru

Nasional

Menuju World Book Capital: Kolaborasi Literasi di Yogyakarta

Minggu, 18 Mei 2025 - 10:07 WIB

Presiden Prabowo ditemani Mentri Amran di sebuah lahan pertanian (foto: ist)

Nasional

Di Era Presiden Prabowo, Serapan Beras Tertinggi dalam 58 Tahun

Selasa, 13 Mei 2025 - 07:32 WIB

for NOLESA.COM

Opini

Pesantren di Era Digital: Sebuah Catatan Sederhana

Minggu, 11 Mei 2025 - 11:04 WIB