Sumenep, NOLESA.com – Di tengah perbincangan soal siapa yang layak menduduki jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep menggantikan Edy Rasiyadi setelah purna nanti, satu nama mencuat sebagai kandidat potensial, dia adalah Yanuar Yudha Bachtiar.
Meski namanya belum setenar birokrat senior lainnya, sebut saja Eri Susanto Kepala Dinas PUTR dan Arif Firmanto Kepala Bappeda yang selama ini santer disebut-sebut calon kuat sekda, pria yang kini menjabat Sekretaris DPRD Sumenep ini dinilai sebagai “kuda hitam” yang patut diperhitungkan.
Pria yang akrab disapa Yudha ini bukan sosok baru dalam dunia birokrasi. Sejak awal kariernya di pemerintahan, ia telah menunjukkan konsistensi dan keahlian dalam posisi-posisi strategis, khususnya di bidang kesekretariatan. Julukan “spesialis sekretaris” pun melekat padanya, bukan tanpa alasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kariernya dimulai dari jenjang pemerintahan wilayah. Tahun 2013 Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan (Sekcam) di dua lokasi yang memiliki tantangan geografis dan sosial yang cukup berbeda: Kecamatan Nonggunong dan Giligenting. Dua daerah itu merupakan wilayah kepulauan.
Selain sekcam, 2016, Yudha sempat menjadi Plt Camat yang pada waktu itu pejabatnya sudah memasuki masa purna tugas alias pensiun. Pengalaman itu membentuknya sebagai birokrat yang terbiasa menghadapi dinamika di tingkat bawah—dari pelayanan dasar, penguatan partisipasi warga, hingga koordinasi dengan unsur pemerintahan desa.
Tidak hanya di lapangan, 2017 lalu, Yudha dipromosikan menjadi Kepala Bidang Pemberdayaan pada Dinas Perikanan dan Kelautan saat itu. Sebagai pejabat wilayah yang ditempatkan di posisi teknis, Yudha bisa bersentuhan langsung dengan sektor strategis Sumenep: kelautan dan perikanan. Ia terlibat dalam upaya mendorong kemandirian nelayan, penguatan ekonomi pesisir, dan pemberdayaan masyarakat maritim.
Setidaknya, selama menjabat Kabid di Dinas Perikanan dan Kelautan, Yudha terlibat “merayu” Menteri Kelautan dan Perikanan RI saat itu untuk menggelontorkan beberapa program penguatan hasil laut. Salah satunya ICS (integratet cold storage).
Selain dari pada itu, Yudha juga terlibat langsung dalam mengantarkan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kabupaten Sumenep bisa juara di tingkat provinsi hingga pusat.
Tidak berselang lama, akhirnya Yudha digeser ke Sekretariat DPRD Sumenep. Di tempat kerjanya yang baru, dia diamanahi sebagai Kepala Bagian Umum. Puncaknya, pada 21 Maret 2024 lalu dia dilantik sebagai Sekretaris DPRD Sumenep oleh Bupati Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo.
Berbekal pengalamannya, sebagai Sekretaris DPRD Sumenep, Yudha mampu memainkan peran penting di jantung politik daerah. Ia bertugas mengelola dinamika administratif dan komunikasi antara legislatif dan eksekutif, dua kekuatan utama dalam sistem pemerintahan. Posisi ini bukan hanya menuntut ketelitian administrasi, tapi juga kepekaan politik dan kemampuan menjembatani kepentingan yang beragam.
Kombinasi pengalamannya di bidang teritorial, teknis, dan politik menjadikan Yudha sebagai figur komplet—sesuatu yang dibutuhkan dari seorang Sekda. Dalam struktur pemerintahan daerah, Sekda tidak hanya dituntut menguasai administrasi, tetapi juga menjadi motor koordinasi lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan menjaga stabilitas birokrasi dalam menjalankan visi kepala daerah.
Meski terbilang muda, pria kelahiran 11 Januari 1980 ini dikenal sebagai sosok yang tenang, rapi dalam bekerja, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Gaya kepemimpinannya yang kalem namun efektif membuatnya disegani di kalangan internal birokrasi maupun di luar pemerintahan.
Ia juga dikenal sebagai pribadi yang tidak haus panggung. Namun justru sikap low profile inilah yang memperkuat citranya sebagai birokrat profesional. Banyak yang menilai, jika regenerasi kepemimpinan birokrasi ingin berjalan sehat dan progresif, maka figur seperti Yudha layak diberi kesempatan.
Di tengah dinamika politik birokrasi yang tak jarang penuh kalkulasi, Yanuar Yudha Bachtiar hadir sebagai sosok segar yang membawa harapan. Apakah ia akan melaju mulus ke posisi Sekda? Waktu dan proses seleksi akan menjadi penentu. Namun satu hal yang pasti, sang kuda hitam ini telah bersiap memasuki gelanggang.
“Jabatan tak perlu dikejar mati-matian, tetapi sebagai abdi negara kita harus siap ditempatkan di posisi manapun,” kata Yudha dalam sebuah kesempatan.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi