Sumenep, NOLESA.com – Untuk memaksimalkan implementasi aplikasi Siap Lahir, Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar Focus Group Discussion (FGD). Acara ini berlangsung di Aula DKP2KB setempat, Selasa 29 Oktober 2024.
Adapun pelopor FGD tersebut yakni Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) bersama instansi terkait, seperti Diskominfo dan Disdukcapil.
Dalam pelaksanaannya, DKP2KB Sumenep bekerja sama dengan USAID ERAT (Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Kuat).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tujuan dari FGD tersebut untuk memaksimalkan penyusunan Instrumen dan Fitur Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) pada Aplikasi Siap Lahir.
District Facilitator USAID ERAT Kabupaten Sumenep Devi Ratna Handini, mengungkapkan, FGD Instrumen dan Fitur SKM pada aplikasi Siap Lahir tersebut sebagai upaya untuk penyempurnaan aplikasi yang sudah ada dan sudah terlaksana.
“Dengan dilakukan penyempurnaan fitur SKM pada aplikasi Siap Lahir akan lebih memudahkan lagi seperti dalam penanganan tengkes (stunting), intervensinya hingga pelayanan ketika ada komplain dari masyarakat dan sebagainya,” jelas Devi Ratna Handini.
Salah satunya evaluasi penggunaan dan pemanfaatan inovasi Siap Lahir dan Bimtek Input Data Menu Monitoring bagi Penanggung Jawab Gizi Puskesmas yang dilaksanakan pada 03 September 2024 lalu.
Berikutnya, dalam aplikasi tersebut menjadi satu kesatuan utuh dan bisa dilakukan oleh fasilitas kesehatan (Faskes) seperti Puskesmas, rumah sakit, klinik swasta dan lainnya.
“Jadi beberapa masukan untuk mengisi format dalam penyempurnaan aplikasi melalui kerja kolaboratif dari multipihak sejumlah OPD terkait di Kabupaten Sumenep sangat diperlukan untuk menghasilkan karya inovatif dalam peningkatan layanan publik,” tambahnya.
Sementara Kepala DKP2KB Kabupaten Sumenep, drg. Ellya Fardasyah, M.Kes, melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Desy Febryana, S.ST, M.Kes, berharap dukungan seluruh OPD terkait agar dapat memberikan motivasi dalam memaksimalkan layanan publk. Dimana tujuan survey tersebut untuk mengukur kinerja lembaga pelayanan publik secara periodik, sebagai bentuk partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik,
“Juga sebagai bahan penetapan kebijakan dalam perbaikan pelayanan serta memacu persaingan positif antar unit penyelenggara pelayanan,” terangnya.
Dijelaskan, sesuai Permenpan Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat pada Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Dan di pasal 20-39 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
“SKM merupakan bentuk kerja sama antara penyelenggara pelayanan publik dengan masyarakat dalam rangka melakukan peniaian kinerja pelayanan agar penyelenggara layanan dapat meningkatkan kualitas layanannya,” terangnya.
Selanjutnya, Syaiful Maulidy dari Diskominfo Kabupaten Sumenep sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut berharap, semua pihak utamanya bagi layanan Faskes dapat mengikuti perkembangan melalui format yang akan ditampilan pada fitur SKM dalam aplikasi Siap Lahir nantinya. Seperti halnya untuk menjawab pertanyaan atau komplain dari masyarakat termasuk ketika ada perbaikan data dari pemanfaat layanan.
“Nantinya hasil dari fitur SKM pada aplikasi Siap Lahir yang akan diisi sesuai kesepakatan dari masukan masing-masing OPD terkait saat ini akan ada pertemuan lanjutan secara teknis,” pungkasnya.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi